5

7K 271 0
                                    

Suga masuk kedalam kamar Wendy, mengunci pintu dan segera berbaring diatas ranjang gadis itu.

Wendy pov

Apa yang harus lakukan saat seperti ini, menghindar itu sudah tidak mungkin. Aku masih pura pura sibuk dengan ponsel, padahal aku hanya membuka tutup aplikasi dan Min Suga dia berbaring dengan santainya diatas ranjangku.

Meskipun gelap aku masih bisa melihat matanya yang terpejam menambah kadar ketampananya.
Aaahhhh aku bisa gila jika seperti ini terus.

Setelah cukup lama aku mengacuhkanya, akhirnya ku putuskan menghampiri Suga dan berbaring disampingnya dengan posisi telungkup menyembunyikan wajahku, aku sangat gugup dan malu saat ini.

Aku sangat tau jika ini salah, ampuni aku Tuhan, tapi hatiku tidak ingin melepaskan laki laki ini, Aku mencintainya sangat mencintainya, meskipun tidak pernah aku ungkapkan, jika boleh aku meminta jadikan dia jodohku.

Ya aku akui, aku memiliki perasaan lebih padanya, aku memberikan tubuhku hanya ingin agar dia mengingat ku. Seorang Son Wendy pernah mengisi hari harinya.

Tapi kenapa Suga hanya diam, apa dia sengaja menakutiku saja. Aaah Wendy, apa kau mengharapkan lebih darinya?.

Saat pikiran ku masih dengan berjuta pertanyaan Ada tangan yang meraba pundak sampai pinggangku. Jarak kami memang lumayan jauh. Ranjangku bergerak, tanda Suga mulai mendekatiku. Aku merasakan benda kenyal itu menyentuh pipiku yang tertutup rambut panjangku.

Aku bisa merasakan hembusan nafasnya ditelingaku dan tantungku berdegup begitu kencang, jika seperti ini terus aku bisa mati muda.

Dia membalikan tubuhku dan langsung mengurungku didalam kungkunganya.
Aku perhatikan setiap inci wajahnya, matanya yang sayu dan senyum tidak lepas dari bibirnya, hal itu membuat aku semakin tidak bisa mengendalikan keinginanku untuk memilikinya.

____

Suga pov

Berani sekali dia menantangku. Dia pikir aku takut membuktikan kata kataku. Sebenarnya sudah lama aku ingin merasakan tubuh indahnya. Tubuh yang sangat menggoda, tapi aku yakin sudah banyak pria yang menyetubuhinya. Mengingat dia berani menantangku yang notabenya adalah Produsernya sendiri. Terlebih lagi dia sempat tinggal di Kanada, yang pastinya pergaulannya melebihi diluar batas.

Aku mulai melumat bibir tipisnya, Rasanya manis dan seperti candu tersendiri. Dia diam saja, seperti orang yang tidak bernah berciuman saja. Aku menggigit kecil bibir bawahnya dan otomatis mulutnya sedikit terbuka. Tidak aku sia-siakan hal itu. Aku mulai mengapsen deretan giginya. Saat lidah kami bertemu aku membelitnya. Aku benar benar suka dengan dia yang masih sangat kaku.

Dia mulai mencoba mengimbangi permainan ku meskipun masih sedikit kaku. Nafas kami memburu, Aku melepaskan ciuman panas kami agar dia bisa mengambil nafas.

Dia menatapku, begitu pun sebaliknya. Entah mengapa aku melihat cinta dimatanya. Apa dia membawa perasaan dalam permainan ini.

Tidak itu tidak boleh terjadi, karena meskipun aku mencintainya sekali pun. Kami tidak akan bisa bersama, kami Idol. Bahkan aku masih terikat kontrak dengan Agensinya yang dengan syarat tak boleh punya skandal. Mengingat SM, sangat menentang Skandal Dating.

-----

Author Pov

Perasaan Wendy tidak bisa ditahan lagi, dia memeluk Suga begitu erat seolah tidak ingin melepaskanya lagi "Peluk sepuas kamu Wen, karena ini yang pertama dan terakhir"

Kata-kata Suga bagaikan petir menyambar disiang bolong. Menyadarkan Wendy dari mimpi indahnya dan membuat hatinya begitu nyeri, raut sedih tidak bisa ia sembunyikan, tapi itu hanya sebentar setelah itu bisa mengendalikan dirinya.

My Producer Is Mine [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang