18

2.3K 166 6
                                    

Suga Pov

Kamarku sudah seperti kapal pecah, aku benar- benar hancur mengetahui hasil tes itu. Aku tidak bisa melampiaskan kemarahanku pada siapa pun jadi benda benda inilah yang menjadi korban.

Sebenarnya aku sempat tidak percaya, apalagi aku tau Wendy pernah hamil dan Suzy membawaku kelima rumah sakit yang berbeda dan hasilnya tetap sama aku tidak akan bisa memiliki keturunan.

Dunia ku benar benar hancur, berbagai pertanyaan mengisi pikiranku. Apa mungkin Wendy berbohong? Atau dia hamil dengan orang lain? Ahhh semakin aku berpikir semakin sulit menemukan jawabannya.

Tapi aku sangat mengenal Wendy, dia tidak akan semudah itu membuka pahanya untuk sembarang orang. Aku sendiri yang sudah membuktikannya. Mencoba mendekatinya saja sangat sulit. Dan terlebih lagi, saksi dokter mengatakan Wendy hamil diketahui kedua adikku, Hoshi dan Yeji. Dan masalah tuduhanku dia selingkuh pada Mark, juga bukan bermaksud menuduhnya saat itu.

Sudahlah aku harus bersiap kekantor hari ini ada rapat penting dengan Bae Crop aku berharap bisa bertemu dengan Seungmi. Setelah aku kembali dari tour jepangku, aku kembali ke Pulau Jeju. Aku tiba dikantor tiga puluh menit lebih cepat dari jam pertemuaan. Jadi aku memilih menunggu dalam ruanganku.

"Sayang" aku benar-benar muak dengannya.

"Sayang kok kamu diam aja" dia mulai menggelayut manja padaku.

Aku sedikit berterima kasih padanya yang masih mau menerimaku dan melanjutkan pernikahan kami. Tapi apa aku siap, hidup bersamanya seumur hidupku?

Aku bahkan tidak memiliki nafsu padanya. Kejantananku tidak pernah lagi memasuki wanita setelah hubunganku dengan Wendy dan selama 5 tahun ini pun nafsuku seperti mati. Ahh sudahlah aku pusing memikirkan semua ini.

"Pak rapat akan dimulai lima menit lagi" suara sekertarisku.

"Baiklah" aku berdiri dan melepaskan tangan Suzy dari tubuhku.

"Sayang aku ikut ya, akukan calon istri kamu" wanita ini benar-benar membuatku muak.

Aku tidak menjawab dan terus berjalan. Dia mengikutiku dan aku sama sekali tidak perduli.

Aku masuk kedalam ruang rapat dan yang aku harapkan tidak ada. Rapat hari ini dipimpin oleh Pemilik asli Bae Corp yg tidak lain adalah calon mertuaku.

Dimana wanita itu sekarang? Apa dia tidak lagi bekerja? Atau dia ada masalah? Banyak sekali pertanyaan dalam benak ku tapi aku tidak bisa menanyakannya pada siapa pun selain diriku sendiri

****

Author pov

Sedangkan wanita yang sedang dipikirkan oleh Suga sedang asik merangkai bunga pesanan pelanggannya.

"Wen kamu kan sudah gak kerja, apa kamu gak butuh aku lagi" ada nada sedih dalam suara Chaewon.

"Tenang aja Eon, aku masih sanggup gajih kamu sampai kamu sendiri yang bosan bekerja padaku" Chaewon menatap Wendy berbinar.

"Serius Wen, makasih" Chaewon sangat senang. Dia tidak bisa berpisah sedetik pun dengan Harin yang sudah iya anggap sepeti anaknya sendiri. Ia dan suaminya memang belum mempunyai keturunan.

"Iya apalagi aku akan sibuk akhir-akhir ini" Wendy menghembuskan nafas berat.

"Emang kamu mau ngapain, mau cari kerja lagi?" Chaewom menatap Wendy serius.

"Gak Eonnie, aku mau ketemu mertuaku" Chaewon tersenyum senang.

"Itu keputusan yang sangat tepat Wen, apalagi dengar cerita kamu kemarin tentang keluarga Bae itu membuatku muak" Chaewon sedikit emosi. Wendy hanya tertawa melihat tingkah Chaewon

My Producer Is Mine [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang