20

2.6K 154 7
                                    

Acara pembukaan selesai, hanya sedikit yang hadir karena Wendy dan Chaewon hanya menggelar acara kecil-kecilan. Banyak yang tidak mengetahui juga, bahwa pemilik Toko Bunga ini adalah mantan Idol. Masih sama, Wendy masih dalam penyamaran. Ia memakai kacamata j8ka berada ditoko.

Toko bunga itu terhubung dengan sebuah rumah, sama seperti toko bunga miliknya di Jeju.

"Aahhhh capek" Wendy duduk diatas sofa dengan memangku Harin

"Rencana kamu apa Wen?" Seunggi menghampiri Wendy

"Nanti aja kita bahas, Oppa tau kan putriku ini sangat ingin tau apa yang iya dengar" Wendy mencubit gemas pipi Harin.

"Iihh Mama sakit" gadis kecil itu mulai merengut.

"Iya-iya maaf habis mama gemas liat pipi Harin yang tembem ini"

Kebahagiaan terbesar Wendy adalah bisa melihat Harin bahagia dalam pelukan Papanya.

"Semoga kamu bisa segera bertemu dengan papa anakmu"

Sudah satu minggu Wendy harus rela bolak balik ke rumah dan ke toko bunganya.

Dari pagi hingga putrinya tidur dia berada ditoko bunga yang baru iya resmikan. Dengan alasan pekerjaan, jadi keluarganya tidak ada yang curiga.

Karena dia tidak betah berada dirumah Eomma mertuanya mengijinkannya bekerja. Dengan alasan itulah Wendy bebas bertemu dan masih bisa mengurus putrinya sepenuhnya.

Lelah tentu saja. Wendy harus pulang ke rumahnya saat subuh sebelum putrinya bangun dan pulang kerumah keluarganya setelah Harin tidur.

Wendy yang tiba dirumah jam sembilan malam karena jarak rumah keluarganya dari rumahnya cukup jauh. Wendy melangkah menuju kamarnya yang berada dilantai atas.

"Dari mana kamu?" Wendy menghentikan langkahnya karena pertanyaan Suga

"Dari toko bunga Suga Oppa, kenapa memangnya?" Wendy berusaha seramah mungkin. Kalau dulu Suga bertanya seperti itu pasti jawabannya "bukan urusan kamu" pasti itulah jawaban Wendy

"Kamu habis pacaran kan mana ada toko bunga buka jam segini?" Sekarang berbalik dulu Wendy juga pernah menanyakan hal yang sama cuma keadaannya saja yang berbeda.

"Kalau aku gak pura-pura hilang ingatan udah aku tenggelamin ini anak kedalam sumur" Batin Wendy

"Aku lembur buat pesanan paket untuk pernikahan" dustanya.

"Alasan, jangan mudah tergoda sama mulut laki-laki. Apa lagi sampai membuahkan hasil" sindir Suga yang tentu saja sangat dimengerti oleh Wendy

"Gak nyadar apa dia yang bikin aku isi terus setelah bertanggung jawab malah selalu nyakitin aku" lagi-lagi Wendy hanya bisa menggerutu dalam hati.

"Tenang aja, kalau ngisi pasti dia akan tanggung jawab dan tentunya akan selalu menyayangiku" Wendy masih bersikap ramah meskipun sengaja menyindir Suga

"Baguslah" Suga pergi meninggalkan Wendy yang hanya menahan amarahnya.

"Dasar laki-laki kurang ajar, dia yang sudah hancurin hidup aku tapi gak ada penyesalan sama sekali. Dasar bajingan" ingin rasanya Wendy berteriak tapi dia masih waras untuk saat ini.

___

Suga pov

Aku masuk kedalam kamar dan mengunci pintu. Aku sangat kesal melihat Wendy pulang malam. Aku hanya takut jika terjadi apa-apa padanya.

Mendengar kata-katanya tadi membuatku sangat emosi. Jadi dia sudah memiliki seseorang sebagai pemuas nafsunya. Entah mengapa aku sangat tidak rela hanya aku yang boleh memasukinya.

My Producer Is Mine [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang