34

2.9K 143 4
                                    

Kini Suga, Wendy, Hyuna, Jiyoung dan Taehee berada di rumahku dulu yang pernah aku dan Wendy tinggali di UN Village.

Wendy tidak bisa menyembunyikan betapa bahagianya dia.
"Kita langsung keatas ya Wen"

Wendy hanya mengangguk.
"Ma kita berdua langsung keatas ya"

Hyuna dan Taehee hanya terkekeh, tentu saja dia sudah tahu maksud Suga membawa Wendy kelantai atas.
"Ya sudah sana, tapi ingat mainnya jangan kasar ga kasian dedeknya"

Mendengar kata kata Hyuna membuat Wendy malu setengah mati tapi tidak dengan Suga dia justru tersenyum kearah Wendy.
"Tenang aja Eomma aku pasti jaga mereka dengan baik, Ayo Wen aku udah gak tahan pengen nengok anak kita"

Wendy semakin ingin pergi sekarang juga dari hadapan Hyuna dan Taehee. Dia sangat malu sekarang wajahnya semakin memerah.

"Dasar Suga Oppa, gak malu apa ngomong gitu sama Eomma dan Mommy. Mau ditaruh mana ini muka" Wendy hanya bisa mengomel dalam hati.

Suga merangkul bahu Wendy dan mengiringnya ke lantai atas dimana kamar keduanya memang terletak disana.

Suga melepas rangkulannya.
"Kamu tidur gih" Nada bicara Suga berubah datar.

"Ada apa dengan Suga Oppa?" Batin Wendy

____

Wendy pov

Aku kembali ke rumah orang tuaku, tidak tinggal di rumah Suga. Sejak hari itu dia tidak pernah menghubungiku. Bahkan pesanku diabaikannya.

Aku tidak mengerti dimana letak salahku. Aku memang mengerti sifatnya bila marah tapi aku juga tahu tidak akan mudah mendapatkan maafnya. Jadi aku lebih memilih bersabar dan menunggu dia sendiri yang akan kembali.

Aku tidak lagi tinggal ditoko bunga. Toko itu sudah aku jual beserta isinya dan sekarang aku tinggal dirumah keluargaku.

Terkadang aku berfikir, jika saja dulu aku tidak sakit hati pada Chanyeol. Mungkin aku tidak akan jatuh ke pelukan Suga.

Ahh percuma memikirkan masa lalu toh sekarang aku sedang mengandung. Aku tidak menyesal memiliki dua buah hati darinya. Karena aku mencintainya.

"Wendy" teriakan Mommy menggema diseluruh penjuru rumah. Aku segera keluar dari dalam kamar dan menemui mama.

"Ada apa mom?" Aku melihat wajah Mommy begitu sangat bahagia.

"Kita berangkat ke Daegu sekarang" jawab Mommy tegas.

Aku bingung ada apa sebenarnya tapi perasaanku masih baik baik saja.

"Suga mengundang kita kepernikahannya" duniaku seakan runtuh. Jadi ini alasannya menyuruhku kembali ke rumah dan dia kembali ke Daegu

"Mom dan yang lainnya pergi saja aku tetap dirumah" aku berusaha agar tidak menangis meskipun nada bicaraku sudah bergetar.

Aku tidak akan sanggup jika harus melihatnya bersanding tapi bukan dengan aku.

"Gak bisa Wen, kamu harus ikut kamu itu tamu yang paling spesial" Sepsial apanya, justru akulah tamu yang paling tersakiti.

Tapi semua hanya bisa ku katakan dalam hati. Apa mommy lupa jika anak yang ku kandung adalah anaknya Suga dan mommy malah bersikap antusias saat ayah dari cucunya itu mau menikah.

"Tapi mom.."

"Gak ada tapi tapian, kalau kamu masih nolak mommy yang bakalan seret kamu secara paksa" mendengar kata kata mommy sungguh membuatku merinding. Apa benar dia mommy ku? Tapi kenapa malah seperti ibu tiri.

My Producer Is Mine [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang