Extra Part

4.1K 138 4
                                    

Impian terbesarku selama ini sudah menjadi kenyataan. Yaitu melihat Suga suamiku masih terlelap disampingku dipagi hari.

Tidak pernah ada rasa bosan dalam diriku memandangi wajah damainya ketika tidur, dia sangat tampan.

"Sudah puas memandangiku" dia berbicara tanpa membuka matanya. Astaga jadi dia tau jika aku sedari tadi memperhatikannya.

"Tidak, aku hanya melihat bekas air liurmu" jawaban itu sukses membuatnya terbangun. Wajahnya lucu sekali, jika seperti ini aku tidak pernah menyesal menunggunya selama ini.

"Istriku tersayang" dia mulai menaiki tubuhku tapi tidak menindihnya.

"Apa yang kamu lakukan Oppa, kita bukan lagi pengantin baru" dia mendekatkan wajahnya padaku.

"Iya aku tau, ini sudah bulan ketiga pernikahan kita dan sebentar lagi dia akan lahir"

"Oppa apa yang kamu lakukan" aku langsung membentaknya. Aku paling benci jika dia sudah melakukan kebiasaannya itu.

"Aku sedang mengupil sayang, apa lagi" jawabnya tanpa dosa.

"Sudah mau punya anak dua kelakuan masih seperti anak kecil" aku tidak akan marah hanya karena dia mengupil tapi dia selalu mengoles bekasnya mengupil itu padaku. Apa ada suami yang waras seperti itu.

Dia justru tertawa melihatku marah marah dipagi hari seperti ini. Rumah tangga yang aneh, kami tidak seperti pasangan pada umumnya.

"Sudahlah awas aku mau kekamar mandi" aku mendorong tubuhnya kesamping lalu bangkit dari tempat tidur.

"Kamu marah sayang" aku tersenyum mendengar pertanyaannya. Dia sendiri sangat tau jika aku tidak akan bisa marah padanya.

"Umur memang tidak bisa menipu, tapi aku..." ucapanku tertahan, tiba tiba saja perutku terasa begitu sakit.

"Aahhhhh" aku memegang perutku. Rasanya benar benar sakit.

"Sayang kamu kenapa?" Dia langsung menghampiriku. Jika saja dia tidak menahan tubuhku mungkin aku sudah jatuh kelantai.

"Perut aku sakit Oppa" keluhku.

Aku merasakan sesuatu mengalir dipahaku hingga kaki, seperti air. Apa aku akan melahirkan, tapi kata dokter masih satu minggu lagi.

"Aahhhhh" aku benar benar tidak bisa menahannya lagi.

"Kita kerumah sakit sekarang" putusnya dia langsung menggendongku, tanpa menunggu jawabanku.


****


Untuk pertama kalinya seorang Min Yoongi tidak bisa menyembunyikan rasa kahwatirnya.

"Suga kamu yang tenang dong, Eomma pusing liat kamu bolak balik kayak seterika begitu" geram  Hyuna

"Gak bisa ma aku gak tenang kalau belum liat Wendy" Suga tidak kalah prustasi untuk situasi saat ini.

Usia kandungan Wendy sudah memasuki angka 9 dan sekarang dia sedang berjuang untuk melahirkan anak keduanya.

Jika biasanya seorang istri yang akan melahirkan maka dia ingin ditemani oleh suaminya. Tapi tidak dengan Wendy, perempuan itu justru marah marah saat melihat wajah Suga dan mengusir laki laki itu dari ruang bersalin.

Teriakan kesakitan Wendy semakin membuat Suga cemas luar biasa. Tiba tiba air mata laki laki itu mengalir begitu saja.

"Kamu kenapa Hyung? Kok malah nangis gitu. Noona pasti baik baik aja" Hoshi yang tidak pernah melihat hyungnya menangis tentu saja panik.

"Melahirkan itu sangat menyakitkan ya ma" Hyuna mengerutkan keningnya masih tidak mengerti.

"Kamu tahu ga, seorang wanita yang akan melahirkan itu berada diantara hidup dan mati. Sakit yang dirasakan bahkan tidak akan pernah bisa kamu bayangkan" jelas Hyuna yang semakin membuat air mata Suga semakin deras.

My Producer Is Mine [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang