23

2.7K 143 2
                                    

"Gak aku belum siap buat hamil lagi" lirih Wendy disela iskannya.

Suga mulai terbangun mendengar isakan Wendy
"Apa yang sakit?" tanya Suga panik.

Buuugggg

Wendy mendorong tubuh Suga hingga penyatuan keduanya terlepas. Untung saja Suga tidak jatuh dari atas kasur.

"Kamu memang gak punya otak Oppa, apa yang sudah kamu lakuin. Bagaimana bisa kamu ngelakuin ini ke aku jika sebentar lagi kamu mau nikah" kata Wendy masih menangis.

"Aku akan membatalkannya, jika perlu hari ini juga" Kata Suga

"Wen, tolong lihat aku. Aku suami kamu, jujur aku mendengar kamu kembali aku bahagia banget. Jadi, aku melakukan ini karena aku kangen banget sama kamu"

"Wen aku.." belum sempat Suga melanjutkan ucapannya

"Keluar, sebelum aku teriak membangunkan semua orang" ancam Wendy

"Dengarin aku dulu Wen"

"Keluar Oppa, aku mau sendiri" dengan air mata yang semakin deras.

Merasa tidak ada gunanya menjelaskan pada Wendy jika wanita itu tengah emosi. Suga memakai kembali pakaiannya dan kembali kedalam kamarnya. Meninggalkan Wendy yang masih menangis.

"Bukan seperti ini jika kamu masih menginginkan aku kembali, bukan seperti ini" Lirihnya.

Tubuhnya begitu lelah ditambah hatinya yang begitu sakit membuat Wendy tertidur dengan air mata yang masih mengalir.

Sinar mata hari pagi membuat Wendy perlahan membuka kedua matanya. Wendy menatap tubuh telanjangnya, air matanya kembali jatuh mengingat kejadian tadi malam.

"Aaawww" pekiknya saat mencoba berdiri rasa sakit begitu terasa pada inti tubuhnya.

Wendy memaksakan dirinya untuk berjalan kekamar mandi untuk membersihkan diri. Hari ini Wendy lebih memilih mengurung diri didalam kamar dari pada keluarganya curiga melihat caranya berjalan.

Berbeda dengan Wendy, Suga justru sangat bersemangat hari ini. Tidak ada raut penyesalan sama sekali diwajah tampannya.

"Aku akan buktikan hari ini" Suga tersenyum menatap cermin.

Setelah selesai bersiap Suga turun untuk mencari Harin karena Suga yakin Wendy tidak akan bisa keluar hari ini. Mengingat betapa beringasnya dia tadi malam membuat senyum diwajahnya terus mengembang.

Harin sedang duduk dipangkuan Hyuna diruang tamu dan tidak ada Wendy disana.

"Ini kesempatan yang sangat bagus" gumamnya.

"Pagi Eomma" Suga menghampiri Hyuna dan Harin

"Pagi sayang, kamu udah rapi aja mau kemana?" Suga tersenyum.

"Mau ajak Harin jalan-jalan Eomma" merasa namanya disebut membuat Harin menatap Suga

"Mau kan sayang" Suga bertanya lembut pada Harin

"Iya Pah" Harin tersenyum senang.

"Papah?" Tanya Hyuna bingung.

"Apa Wendy memberitahu Harin, jika Suga adalah Papahnya" Batin Hyuna

"Iya papah" jawab Suga yang membuat Hyuna semakin penasaran. Tapi belum sempat Hyuna bertanya lagi Suga sudah menggendong Harin

"Aku jalan dulu Eomma".

Suga langsung pergi tanpa mendengar jawaban Hyuna.

"Kita mau jalan kemana Pah?" Meskipun baru berusia empat tahun tapi Harin sangat pintar.

My Producer Is Mine [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang