25

2.5K 154 7
                                    

Aku berjalan menuju ruangan Chanyeol dengan tidak sabar. Aku sangat penasaran dengan hasil tes DNA itu. Chanyeol adalah teman sekaligus sahabat sejak awal debut, dia juga yang mengenaliku dengan Wendy. Dan terlebih lagi aku tau jika istrinya adalah Rose sahabatnya Wendy dulu di kanada. Apa Wendy juga lupa pada Rose?

Aku tiba diruangan Chanyeol, aku memandangnya penuh harap. Untung saja Rose tidak disini.

"Gimana hasilnya Chan?" Aku menanti dengan cemas.

"Hasilnya 9,99% positif dia memang anak kamu ga" jawab Chanyeol tenang tapi kata-kata itu seakan menjadi hadiah terbesar dalam hidupku.

Tapi hasil tes dari Suzy mengatakan aku tidak bisa mempunyai anak. Tiba-tiba aku ingat jika salah satu hasil pemeriksaan ku dari rumah sakit ini, tempat Chanyeol bekerja sekarang.

"Bukannya aku gak bisa punya anak ya Chan, dari hasil tes kesuburan waktu itu?" Ya, aku tahu kalau Wendy saat itu hamil namun aku juga ragu,  Bahkan dari hasil tes itu menujukan tidak ada peluang sedikitpun bagiku mempunyai keturunan. Itu sangat mustahil. Itu yang masih membuat aku ragu, bukan aku ragu akan cintaku pada Wendy, tapi aku ragu apakah dia bukan mengandung anakku.

"Kamu salah baca kali ga, yang gak bisa punya anak itu Suzy calon istri kamu. Kamu mah baik-baik saja" Penjelasan Chanyeol bagaikan pisau bagiku. Bagaimana bisa aku ditipu oleh wanita ular itu.

Aku sudah mau menerimanya, tapi dia justru menipuku seperti ini. Awas  saja akan aku beri perhitungan padanya. Aku akan membatalkan pernikahan ini. Aku tidak ingin menikah dengan wanita penipu itu.

"Makasih Chan, aku balik dulu" Aku ingin segera membuat perhitungan dengan wanita ular itu.

"Iya ga sama-sama, Bagimana persiapannya? Tinggal dua hari lagi kan? Apa loe akan kembali ke Wendy?" Chanyeol bertanya dengan nada tidak suka. Dia memang sangat menentang pernikahanku ini. Katanya Suzy bukan wanita baik baik. Ya dia benar dan bodohnya aku baru mengetahuinya sekarang. Dia memang menginginkan aku untuk kembali dengan istriku, Wendy

"Aku gak jadi nikah" Dia tersenyum menatapku.

"Kalau begitu selamat berjuang" Ucap Chanyeol senyum

"Okelah aku balik dulu" dan dia hanya mengangguk.

Aku membawa mobilku menuju kantor, aku tidak ingin bertemu dengan Suzy dirumah apa lagi diluar yang akan membuat kami menjadi bahan tontonan.

Aku sudah memintanya datang dan dia tentu saja mau. Tentu saja mau setiap dia bertemu denganku pasti semua barang-barang mewah yang diinginkannya bisa dia dapatkan. Aku baru sadar jika aku dijadikan bank berjalan olehnya.

"Sayanggg" seperti biasa dia sangat tidak sopan.

"Gak usah sok baik deh zy, aku sudah tau semuanya" aku mencoba mengintimidasinya.

"Kamu kenapa sih sayang, eeh tadi aku liat ada tas keluaran terbaru. Kamu mau kan beliin buat aku?" Sepertinya tidak berhasil dia justru menggelayut manja padaku.

Aku menepis tangannya yang menyentuh tubuhku. Aku jadi merasa sangat geli berdekatan dengannya dan tunggu aku merasa mual. Aku harus segera menyelesaikan ini dan membuat wanita ular ini menjauh dariku.

"Pernikahan kita batal" aku sangat malas berhubungan dengannya lagi.

"Apa? gak itu gak boleh terjadi, tinggal dua hari lagi sayang. Dan kamu ngebatalin seenaknya aja gak bisa pokoknya" ya aku sudah yakin itu jawabannya.

"Bukan aku yang gak bisa punya anak tapi kamu" dia tediam dan mulutnya terkunci rapat, tepat sasaran.

"Oh iya satu lagi, aku gak suka sama wanita penipu" lanjutku.

My Producer Is Mine [ COMPLETED ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang