𝐖𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠 ! 𝐓𝐡𝐢𝐬 𝐜𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 𝐜𝐨𝐧𝐭𝐚𝐢𝐧 : 𝐕𝐢𝐨𝐥𝐞𝐧𝐜𝐞 𝐓𝐡𝐢𝐧𝐠
Typo Bertebaran ~
HAPPY READING ~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Soowie POV
Saat aku membuka mataku, aku merasa tubuhku diikat kencang begitu juga dengan kakiku.
"Hahahahaha" Aku mendengar tawa seseorang
"Apakabar nona Jisoowie?" Tanya seseorang yang ku kenali, Nara
"Nara!? Apa yang ingin kau lakukan hah?" Tanyaku
"Aku hanya ingin balas dendam kepada saudarimu yang sok itu" Jawab Nara
"Girl's!" Panggil Nara. Lalu kelompoknya pun menghampiri dirinya
"Siram dia" Lalu salah satu temannya menyiram diriku dengan air dingin
Setelah menyiramku, Nara menampar kedua pipiku dengan kencang.
"Fuck, that's hurt. Tch, hentikan ini sekarang juga, atau kau akan menyesal Nara" Aku sangat ingin melawan dirinya, namun kondisi tubuhku sangat tidak mendukung
"Hentikan kau bilang? Jangan harap!" Ucap Nara lalu menendang perutku
Aku terbatuk sambil mengeluarkan sedikit darah, "Shit, you're gonna regret this bith".
Tak sampai disitu, ia lalu membenturkan kepalaku ke arah tembok dengan kencang. Dapat ku rasakan darah mengalir dari dahiku.
Setelah itu ia menyeretku ke arah lapangan sekolah.
Author POV
"Eon, perasaanku semakin tidak enak!" Lalisa semakin khawatir akan keberadaan Jisoowie yang belum juga kembali
Rosseana mengangguk, menyetujui ucapan Lalisa. Ia sedikit memijat dahinya yang terasa berdenyut.
"Ayo kita mencarinya" Jennieya memimpin jalan di depan
Rosseana dan Lalisa menganggukan kepala mereka. Mereka sangat panik karena sudah hampir 20 menit Soowie tak kunjung balik dari toilet.
"Ninieya!" Panggil Mina
"Ada apa Mina?" Jennieya membalikkan tubuhnya
"Hah~ Hah~ Soowie!" Ucap Mina sambil mengatur nafasnya karena lelah berlari
"Soowie?! What's wrong with her, Mina?!" Tanya Jennieya panik
"NARA MENYERET SOWIEE KE ARAH LAPANGAN, KONDISI SOOWIE JUGA TERLIHAT SANGAT MENGENASKAN" Seru Mina panik
"NARA!?" Jennieya lalu berlari ke arah lapangan yang diikuti oleh Rosseana, Lalisa dan Mina
Sesampainya di lapangan, Jennieya melihat sekumpulan murid yang mengelilingi sesuatu.
"MINGGIR!" Perintah Jennieya, dengan segera para murid langsung memberi jalan untuk Choi's Sister
"E - eonnie?" Lirih Soowie. Jennieya terkejut melihat keadaan saudarinya, Dahi dan mulut yang berdarah, Kaki yang terikat, rambut yang tergunting tak beraturan dan Nara yang sedang mencengkram pipinya
Bugh! Dengan emosi yang menggebu-gebu Jennieya menendang Nara dengan sangat kencang.
"APA YANG KAU LAKUKAN IM NARA!!" Jennieya berteriak dengan penuh emosi. "Kau berusaha melukai saudariku? Tch, manusia tak berguna" Jennieya menendang rahang Nara, membuat darah Nara jatuh bercucuran
"Jika kau punya dendam padaku, maka selesaikan denganku. Jangan pernah kau menyentuh saudariku seujung jaripun" Jennieya merunduk lalu mencengkram rambut Nara, ia membenturkan kepala Nara di lantai lapangan
"Kau benar - benar meminta kematian ya?" Tanya Jennieya sambil terkekeh
"Baiklah, aku dengan senang hati memenuhi permintaanmu" Jennieya menusuk perut Nara dengan pisau tajam kesayangannya
Nara memekik kesakitan sembari berusaha memegang perutnya yang robek.
"Sakit?" Jennieya tersenyum remeh pada Nara yang mengangguk pelan
"That's what you get from hurting my sister, you slut" Jennieya menusukan pisaunya lebih dalam, berusaha menusuk organ intim milik Nara
"JENNIEYA HENTIKAN" Seru para murid dan guru
Lalu para guru pun menarik tubuh Jennieya menjauh dari Nara.
Jennieya memberontak kuat lalu melepaskan dirinya. Ia pun membalikkan tubuhnya
"Tch, kalian seharusnya menghentikkan ini bukan malah menontonnya bajingan. Kalian menonton saudariku yang sedang disakiti oleh jalang satu itu dan kalian tak melakukan apa - apa? Kalian semua mahluk tak berguna, akan ku musnahkan kalian semua" Jennieya menunjuk wajah setiap orang yang berada di lapangan itu, aura Jennieya sangatlah gelap, mereka seperti berhadapan langsung dengan malaikat kematian
"JENNIEYA KAU KETERLALUAN!" Seru seorang guru lalu mencengkram lengan Jennieya dengan kuat
"Keterlaluan katamu?" Jennieya mendekatkan wajahnya dengan wajah sang guru
Sontak sang guru pun membatu, ia tak pernah melihat mata segelap Jennieya, jantungnya terasa berhenti berdetak saat melihat bola mata tersebut menatap tajam dirinya.
Jennieya menampar pipi guru tersebut dengan kekuatan yang tak main - main.
"Anda yang keterlaluan, anda membiarkan saudariku di sakiti dan di permalukan di tengah lapangan seperti itu, kau menjijikan"
"Jika kalian berani menyakiti saudariku seujung kuku pun, maka aku akan membunuh kalian tidak peduli siapapun itu" Jennieya menghampiri Soowie lalu menggendongnya
Keadaan lapangan menjadi sangat sunyi. Mereka mengira bahwa Jennieya adalah iblis yang bersembunyi di dalam tubuh seorang perempuan. Setelah terdiam cukup lama, para guru pun membantu Nara yang nyaris mati karena kehabisan darah.
TBC 。 。 。
Jangan lupa vote + comment yeorobun !
~see you in the next chapter~
XOXO
Chapter ini sudah di revisi dan mengalami perubahan alur, jika chapter selanjutnya belum mengalami perubahan mohon tunggu ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 𝐆𝐈𝐑𝐋 [𝐅𝐀𝐊𝐄 𝐍𝐄𝐑𝐃] | 𝐎𝐍 𝐇𝐎𝐋𝐃
Teen Fiction❝𝙔𝙊𝙐 𝙏𝙃𝙄𝙉𝙆 𝙔𝙊𝙐 𝘾𝘼𝙉 𝘽𝙀𝘼𝙏 𝙐𝙎?❞ ⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉ 𝙅𝙪𝙨𝙩 𝙖 𝙨𝙩𝙤𝙧𝙮 𝙖𝙗𝙤𝙪𝙩 𝙛𝙤𝙪𝙧 𝙜𝙞𝙧𝙡 𝙬𝙝𝙤'𝙨 𝙩𝙧𝙮𝙞𝙣𝙜 𝙩𝙤 𝙨𝙤𝙡𝙫𝙚 𝙩𝙝𝙚 𝙢𝙞𝙨𝙩𝙚𝙧𝙮 𝙞𝙣 𝙩𝙝𝙚𝙞𝙧 𝙨𝙘𝙝𝙤𝙤𝙡, 𝙬𝙞𝙡𝙡 𝙩�...