𝗖𝗵𝗮𝗽 35

4.3K 174 0
                                    

Typo bertebaran~

HAPPY READING ~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Jennieya sayang tolong bangunkan Tasya ya nak" Pinta Suzy sambil menyesap teh nya dengan anggun

"Baik ibu" Lalu Jennieya mulai beranjak menuju kamar Tasya yang berjarak dua ruangan dari kamarnya

"Eon, mau kemana?" Tanya Lalisa yang sedang asyik dengan psp-nya

"Ibu menyuruhku membangunkan Tasya" Jawab Jennieya

"Memangnya ia belum bangun?"

"Menurutmu?" Jennieya berkacak pinggang

"Err . . Belum? Ya sudah aku ikut" Lalisa bangkit dari sofa lalu mengikuti Jennieya


Jennieya mengetuk pintu kamar Tasya dengan raut wajah datar, ia masih merasa sangat jengkel saat mengingat bagaimana perlakuan Tasya pada ibunya.

"Fuck, ingatkan aku untuk menjejalkan granat ke mulut brengseknya itu" - Jennieya

Hening, tidak ada jawaban dari dalam dengan sabar Jennieya mengetuk lagi pintu tersebut.

Tasya belum juga menjawab dari dalam sana. Dengan kesabaran yang sudah habis Jennieya pun memanggil Tasya.

"Tasya bangun!" Ucapnya sembari mengetuk pintu lagi

"Kalau kau masih belum bangun juga akan ku tinggal ke sekolah" Ancamnya

Ceklek~ Tasya membuka pintu kamarnya dengan keadaan yang masih berantakan.

"Ish ada apa sih!?" Tanya Tasya kesal

"Ada apa katamu? Ini sudah waktunya sekolah cepat bersiap kalau tidak akan kami tinggal"

"Aku malas"

"Tidak usah membantah ucapanku"

Jennieya dan Lalisa pun pergi dari kamar Tasya. Tapi sebelum pergi, Lalisa menatap tajam Tasya lalu berkata.

"Jangan pernah berbuat seenaknya disini atau kau akan tau akibatnya" Lalu Lalisa menyusul Jennieya ke bawah

"Apa dia sudah bangun?" Tanya Suzy

"Sudah mom ia sedang bersiap sekarang" Jawab Jennieya lalu duduk di samping ibunya

"Pagi eon, pagi Lis, pagi mom" Ucap Soowie dan Rosseana sembari menghampiri mereka

"Ayo kita berangkat!" Ucap Rosseana dengan bersemangat

"Kita tunggu Tasya sebentar lagi" Sela Lalisa malas

"Hm? Memangnya ia belum siap?" Tanya Soowie yang tengah mengoleskan selai stroberi ke roti tawarnya

"Belum" Jawab Jennieya singkat

"Tch, ku benci orang pemalas sepertinya" Lalisa memutar bola matanya kasar

"Tidak boleh begitu sayang" Tegur Suzy sembari mengusap lembut puncak kepala putri bungsunya

𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 𝐆𝐈𝐑𝐋 [𝐅𝐀𝐊𝐄 𝐍𝐄𝐑𝐃] | 𝐎𝐍 𝐇𝐎𝐋𝐃Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang