Chapter 40

70 10 4
                                    

Rahasia Reihan '2'
.
.
.
.
.

Reihan yang hendak ingin memasukki ruang guru lantas memberhentikan kakinya, dia melihat Darren yang baru saja keluar dari ruangan itu.

"mau kemana, Han?." tanya Darren.

Reihan memasukkan amplop ke dalam saku celananya, "Mau ke ruang guru." jawabnya seraya mengulas senyuman.

"Oh, gue duluan ya." pungkas Darren seraya menepuk pelan bahu Reihan lalu pergi.

Reihan menghela nafas pelan lalu berjalan memasukki ruang guru.
Dia yang melihat wali kelasnya lantas menghampirinya.

***
17 Januari 2014, seusai mapel terakhir dan Bu Amelia sudah pergi. Reihan berdiri di depan semua teman sekelasnya.

"Terimakasih untuk semuanya. Terimakasih telah mempercayai saya sebagai pemimpin di kelas IPA-1.
Teruslah hidup dengan bahagia." ucap Reihan lalu berlalu.

Reihan berjalan keluar kelas, tangan kanannya memegang keningnya.
Air mata yang sedari tadi di tahan olehnya kini tumpah membasahi pipinya.

Dia sesekali mengarah pintu kelasnya, dengan cepat menyeka air matanya dia berjalan meninggalkan kelasnya.
.
.
.
Larati yang melihat Reihan berjalan keluar lantas beranjak dari tempat duduknya lalu berlari mengejar Reihan yang pergi begitu saja dengan meninggalkan kalimat yang sangat membingungkan.

Dia meraih tangan Reihan, membuat anak lelaki itu memberhentikan langkah kakinya yang tengah menuruni anak tangga.
Reihan menoleh mendapati Larati.

"Reihan, kenapa ngomong begitu?." tanya Larati terus terang.

Reihan melepaskan tangan Larati,
Dia berusaha menghindari tatapan Larati.
"Engga tau, ya. Ini mulut kepengen banget ngomong begitu." jawabnya.

"Beneran?." Kata Larati tak yakin.

Kali ini, Reihan berhasil menatap wajah Larati.
"Iya, beneran. Masa bohong sih." jawabnya kali ini dengan mengulas senyuman di bibirnya.

Larati menatap Reihan penasaran.
Reihan tertawa seraya mencubit gemas pipi kirinya lalu sesekali mengarah arloji yang melingkar di tangannya kemudian mengarah Larati.
"Duluan ya." ucapnya seraya melambaikan tangan pada Larati lalu membalikkan badannya. Berlalu begitu saja.

Larati hanya terdiam menatap Reihan dari punggungnya. Anak lelaki itu semakin menjauh lalu menghilang saat melewati koridor lain.

Selang beberapa menit. Larati berjalan menuju kelasnya berpapasan dengan Ega, Elza dan Jerico lantas terhenti.

"Reihan kemana Han?." tanya Elza.

"Udah pulang." jawab Larati lalu pergi begitu saja.

Melihat sikap Larati yang berbeda lantas ketiga anak laki-laki saling menatap satu sama lain.

"Larati kenapa coy?." tanya Ega pada dua temannya.

Elza yang tengah membuka aplikasi BBM lantas mengarah kedua temannya.
"Reihan ko di kontak gue hilang sih." ucapnya membuat Ega dan Jerico membuka aplikasi Chatting lainnya.

"Lah, Akun Reihan kemana?." ucap Jerico yang baru mengetahui akun Reihan hilang secara tiba-tiba.

***

18 Januari 2014, Pak Abraham memasukki kelas IPA-1. Alvin sesekali menengok pada tempat duduk di sampingnya yang kosong lalu dia kembali ke posisi seraya memimpin doa.

Seusai panjatkan doa, Pak Abraham mulai membuka buku absend kemudian mengabsendnya.

Reihan memasuki absend ke 22 akan tetapi namanya tak di sebutkan oleh Pak Abraham. Semua murid hanya terdiam namun mereka penasaran akibat perkataan Reihan pada hari itu.

***

"Kak Reihan, mau lihat gambar aku engga?." ucap anak perempuan pada Reihan.

Reihan yang sedang berbicara dengan salah satu suster lantas menoleh, mendapati Dita yang membawa buku gambar.

Suster itu pergi. Reihan mengarah Dita lalu menjongkok dengan hati-hati.

"coba kak Reihan mau lihat." ucap Reihan.

Dita membuka buku gambarnya lalu memperlihatkan gambarnya.
Reihan yang melihat gambar Dita mengulas senyuman kemudian dia menunjuk gambar Dita.

"ini siapa?." tanyanya.

Dita pun yang melihat arah yang Reihan tunjuk lantas menjelaskannya.
"yang tengah itu aku, yang kanan kakak aku dan yang kiri kak Reihan." jelas Dita seraya tersenyum.

"Aku pengen deh kenalin kakak aku sama kak Reihan. Biar kakak aku bisa seperti kak Reihan." tambah gadis kecil itu membuat Reihan tersenyum hangat padanya.

Larati (Completed√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang