01

998 70 1
                                    

Sebagai seorang kakak jujur saja Yoongi juga menginginkan agar adiknya bisa melihat lagi. Sejak insiden kecelakaan 3 tahun lalu yang dimana juga berhasil merenggut nyawa kedua orang tuannya dan mengambil pengelihatan adiknya, Yoongi berusaha keras untuk menghidupi dan memenuhi kebutuhan adiknya.

Di umurnya yang ke 25 Yoongi pun harus ekstra keras untuk mencari uang. Well, bukan hanya untuk mencukupi kebutuhan hidupnya tapi juga Jungkook dan semua biaya bulanan lainnya.

Yoongi tak pernah menyesal, dia juga tak pernah mengeluh. Namun setiap kali dirinya melihat Jungkook hanya berdiam diri sambil memberikan tatapan kosong. Entah kenapa hatinya berdenyut sakit, membayangkan bagaimana 3 tahun ini Jungkook menjalani kehidupan yang sulit.

Yoongi merasa gagal menjadi seorang kakak, setiap uang yang didapatnya dari hasil kerja sebagai tukang pengantar pizza di kedai milik Jimin selalu saja kurang. Mau mencari tambahan pekerjaan juga tidak bisa, karena dirinya fullday akan berkerja di tempat Jimin.

Semua uang habis untuk kebutuhan bulanan, persediaan makanan selama sebulan, membayar tagihan listrik, bahkan dirinya belum sempat menabung.
Padahal Yoongi sudah bertekat untuk menabung agar bisa membayar biaya operasi untuk Jungkook.




---'---



Seperti saat ini Yoongi duduk termenung dengan Jimin yang sedari tadi menatap dirinya. Jimin menghela napas, dia tau apa yang dipikirkan Yoongi. Jimin sangat tau bagaimanapun dia juga sudah menganggap Jungkook sebagai adiknya sendiri.
Bahkan dulu Jimin ingin membantu membiayai operasi Jungkook namun Yoongi menolak. Tidak ingin merepotkan orang lain. Tapi sungguh Jimin ingin sekali membantunya.






"Hyung, kau sudah makan?" Yoongi tersentak saat Jimin menyentuh pundaknya.

"Belum" Jimin menghela napas lagi, pikirnya apa Yoongi tak memikirkan kesehatannya bahkan ini sudah lewat dari jam makan siang.

"Makanlah hyung, ini sudah lewat jam makan siang" Jimin berusaha membujuk Yoongi namun tampaknya Yoongi enggan bergerak dari tempat duduknya.

"Bagaimana aku bisa makan, jika aku pun tak tau apakah Jungkook makan dengan benar dirumah" Jimin diam memperhatikan Yoongi lamat-lamat. Apa-apaan ini, pikirnya

"Bagaimanapun kau harus makan, ingat Jungkook bukan anak kecil!" suara Jimin meninggi, Yoongi sangat keras kepala.

"Kau tak tau Jim! Bahkan setiap pagi dia hanya makan sedikit. Cara makanpun berantakan. Apa kau lupa bahwa Jungkook buta?!"
Tidak bukan begitu maksud Jimin, lihat bukan bahkan Yoongi sangat sensitif jika itu menyangkut adiknya.

"Bukan itu maksudku, ya Tuhan sungguh. Hyung aku tau, tapi jika kau sakit bagaimana kau bisa mengumpulkan uang?! Kau bahkan dengan tegas menolak aku membantumu! Setidaknya uruslah dirimu hyung! Demi Jungkook!" Final Jimin pergi setelah berteriak pada Yoongi mengabaikan bahwa bisa saja beberapa pelanggan mendengar suaranya yang menggelegar.

Setelahnya Yoongi menghela napas lelah, apa yang dikatakan Jimin ada benarnya Juga. Yoongi jadi merasa bersalah, dia memang keras kepala.



---'---

Jungkook sedang duduk diatas kasur dengan tubuhnya yang menyender pada kepala ranjang, pikirannya mulai melayang. Jungkook merasa dirinya sudah terlalu menyusahkan kakaknya, bahkan Jungkook sama sekali tak bisa melihat gurat lelah kakaknya saat pulang kerja. Yang Jungkook tau Yoongi hanya akan mengatakan 'aku baik-baik saja' tapi Jungkook tau Yoongi pasti lelah.

Jungkook tak pernah menginginkan hal lebih, hanya saja dirinya merasa Tuhan sedang mempermainkan takdirnya. Seandainya Jungkook masih bisa melihat dia yakin pasti hidupnya dan Yoongi jauh lebih baik dari ini.

Jungkook membuang napasnya kasar, sejauh apapun Jungkook berpikir, sekeras apapun dirinya berusaha. Pada nyatanya itu tidak akan membuahkan hasil, hidupnya terasa sia-sia, Jungkook tak berguna. Dia juga membenarkan kata orang bahwa dirinya tak pantas ada di dunia ini.

Dulu ayahnya pernah berpesan, 'kau harus menjadi kuat untuk menghadapi dunia keras ini'. Pada faktanya Jungkook sangat lemah, dia tak mampu menjadi kuat seperti yang ayahnya katakan dulu.

Jika saja dia bisa memohon kedapa Tuhan, andaikan Jungkook bisa meminta satu permintaan pada Tuhan. Jungkook sangat ingin Tuhan mengambil nyawanya. Sebab dia tak ingin menyusahkan kakaknya.

Namun sepertinya Tuhan tak ingin mendengarkan permohonan Jungkook, karena sampai detik ini pun dirinya masih sama


















































Menjadi sosok yang sangat menyusahkan.




---'---

Tbc

Stay With Me(YoonKook)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang