11

553 49 12
                                    

-Jungkook

Aku terbangun, membuka mataku yang aku lihat hanyalah gelap. Tentu saja karena aku buta. Yang aku rasakan adalah pening luar biasa, kepalaku seperti berputar. Tubuhku lemas sekali, aku tidak tau aku berada dimana yang jelas aku bisa mencium bau obat-obatan di sekitar sini.

Aku menggerakkan anggota tubuhku, tapi aku terlalu lemas. Ingin berdiri namun kepalaku terasa berat, bahkan untuk menoleh saja rasanya susah. Aku bisa merasakan nyeri pada tanganku, aku berusaha menggapai ternyata selang infus sudah berada di tanganku. Ternyata aku berada di rumah sakit. Ada apa dengan diriku? Kenapa aku bisa ada disini?

"Jungkook, kau sudah sadar? Kau baik-baik saja?" suara yang pertama kali aku dengar adalah suara Taehyung. Aku dapat mendengar suara langkah kakinya mendekat padaku, lalu dia menyentuh pundakku.

"Aku dimana?" aku bertanya butuh kepastian.

"Kau ada dirumah sakit, Jungkook. Sudah 4 hari kau berbaring disini dan baru siuman. Tempo lalu kau pingsan lantas Jimin membawamu kesini"

Aku berada disini? 4 hari? Selama itukah aku pingsan? Pantas saja saat aku bangun tubuhku seperti mati rasa.

"Aku kenapa?" aku bertanya lagi.

"Kata Jimin, kau hanya kelelahan Jungkook. Kau terus melewatkan jam makan membuat asam lambungmu naik. Jadi kau pingsan dan dirawat disini" jelas Taehyung padaku, aku hanya bisa mengangguk sebagai jawaban.

Ah, aku teringat sesuatu.

"Bagaimana keadaan kakakku?"

Cukup lama Taehyung terdiam, namun jawaban selanjutkan mampu membuatku senang.

"Kakakmu sudah sadar, saat kau pingsan. Namun masih tetap harus dirawat karena kondisi kakakmu benar-benar lemah" jelasnya.

"Aku ingin menemuinya" aku berusaha bangun, namun Taehyung menahanku.

"A-ah Jungkook, sebaiknya kau istirahat dulu, dokter juga bilang bahwa kakakmu sebaiknya untuk saat ini jangan diganggu dulu"

Aneh, pikirku. Namun ada benarnya, aku juga masih terlalu lemah. Bahkan untuk menggerakkan anggota tubuhku saja masih susah. Jadi aku hanya diam mengiyakan apa yang di katakan Taehyung padaku.

Suara pintu terbuka menginterupsiku. Aku bisa mendengar suara Taehyung menyebut nama Jimin. Sepertinya Jimin-hyung datang mengunjungku.

"Jungkook, kau baik-baik saja?" tanyanya. Aku mengangguk sebagai jawaban. Samar aku mendengar Taehyung dan Jimin sedang berbisik lalu setelahnya Taehyung pamit untuk keluar.

"Hyung, darimana saja?" tanyaku, aku mendengar suara kursi yang digeser setelahnya Jimin-hyung mengelus rambutku.

"Aku baru saja dari dari apotek untuk menebus obatmu"

"Bagaimana keadaan kakakku?" aku bertanya lagi, walaupun tadi aku sudah bertanya pada Taehyung. Aku ingin memastikannya saja.
 

Jimin-hyung terdiam cukup lama, entah apa yang sedang dipikirkannya.

"K-kakakmu sudah sadar, h-hanya saja untuk saat ini kakakmu belum bisa di temui. A-ada beberapa terapi yang harus dilakukan kakakmu"

Aneh, pikirku. Kenapa ketika aku bertanya tentang kakakku keduanya menjawab dengan terbata-bata. Apakah ada yang salah? Aku jadi berpikir negatif, sepertinya ada sesuatu yang mereka sembunyikan.

"Benarkah? Kau tidak berbohong kan hyung?" andai saja aku bisa melihat, aku ingin melihat bagaimana reaksi Jimin-hyung.

"Hei tentu saja benar" jawabnya sambil terkekeh. Membuat aku mengernyitkan dahi bingung.


Benarkah?



"A-ah ya Jungkook. Aku ingin memberikan kabar baik untukmu" ucap Jimin-hyung membuat aku kembali memfokuskan diri padanya.

"Apa?" sahutku.

"Ada seseorang yang mau mendonorkan matanya padamu"

Aku sontak terkejut. Pikirku, apakah benar ada orang yang rela mendonorkan matanya padaku?

"Siapa hyung?" tanya ku penasaran.

"Aku tidak tau, Taehyung yang memberitauku. Yang jelas besok kau akan melakukan operasi itu Jungkook. Aku sudah membicarakan ini pada dokter, dan dokter berkata bahwa kau bisa menjalani operasi sehari setelah kau sadar--"

"Tunggu hyung" potongku "Kenapa tiba-tiba sekali. Aku bahkan belum menyutujuinya. Kakakku juga harus tau tentang ini kan? Aku harus membicarakan ini pada Yoongi-hyung!" sergahku.

Aku tak tau kenapa, yang jelas aku bisa merasakan sesuatu yang tidak beres terjadi disini.
Bukankah sangat aneh jika saat aku baru sadar tiba-tiba mendapat berita bahwa ada seseorang yang akan mendonorkan matanya padaku?

"Kakakmu pasti akan setuju, bukankah ini tujuan kakakmu?" ucap Jimin-hyung membuat aku kembali berpikir. Benar juga.

"Kau bisa melihat kakakmu nanti Jungkook, aku yakin Yoongi-hyung pasti akan senang. Dan jangan pikirkan biayanya aku dan Taehyung yang akan menangungnya"






























Siapapun tolong jelaskan, apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang belum aku ketahui?










---'---

Tbc


Aku minta rekomendasi lagu yang bisa buat tambah semangat dong, aku lagi butuh hiburan:')


Stay With Me(YoonKook)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang