Setelah Yoongi dikatakan sadar sebelumnya, Jimin lantas menemui Yoongi. Terlihat di ruangannya Yoongi sedang menatap lurus ke arah langit-langit rumah sakit. Jimin bernapas lega setidaknya Yoongi sudah sadar.
"Hyung.." panggil Jimin. Namun Yoongi tak merespon.
Jimin berjalan mendekati Yoongi. Mengelus tangan dingin pemuda berkulit putih pucat tersebut, namun lagi-lagi Yoongi tak merespon. Membuat Jimin mengernyit heran.
"Hyung, kau tak apa? Kau bisa mendengarkanku?" Yoongi hanya menatap sekilas Jimin namun kembali memalingkan wajahnya, membuat Jimin menjadi cemas. Ada apa, pikirnya?
"Apakah anda saudara pasien? Dokter ingin bicara" salah satu perawat datang, Jimin mengangguk bermaksud meng-iyakan lantas mengikuti perawat tersebut untuk kerunag dokter
"Jadi bisa dijelaskan dok?"
"Jadi begini, benturan yang cukup keras yang dialami pasien membuat pasien sedikit kehilangan pendengarannya. Tapi bukan berarti dia tuli, pasien masih mampu mendengar"
Jimin terkejut, apakah separah itu?
"Apakah Yoongi masih bisa mendengar?"
"Bisa, karena ini bukan luka serius yang permanen. Pasien pasti akan bisa mendengar dengan jelas lagi bila rutin melakukan terapi. Namun disini kondisi pasien masih sangat lemah, koma membuatnya kesulitan untuk melakukan aktifitas seperti menggerakkan anggota tubuhnya"
"Dan jangan juga lupakan fakta bahwa pasien masih memerlukan tranplantasi jantung. Sekarang kehidupan pasien hanya tergantung ada alat penujang yang kami pasang pada jantungnya. Pasien tidak bisa selamanya menggunakan itu. Jika pasien tak melakukan transplantasi jantung maka akan berakibat fatal, seperti jantung bocor misalnya"
Jimin terpengkur, setelah mendengar penjelasan dokter. Pikirannya mendadak hilang, entah bagaimana dia harus menjelaskan pada Jungkook nantinya. Jimin yakin Jungkook pasti akan tambah terbebani.
---'---
Jimin sekarang sedang berada di ruangan Yoongi, sedangkan Taehyung masih menjaga Jungkook yang saat ini belum juga siuman.
"Hyung, kau butuh sesuatu?" tanya Jimin saat dirinya melihat Yoongi yang menatap sekelilingnya dengan wajah pucatnya.
"J-jungkook" Yoongi berusaha bersuara saat nebulizer masih menutupi hidungnya.
Jimin gelagapan, tidak tau harus menjawab apa karena sungguh tidak mungkin dirinya mengatakan bahwa Jungkook juga sedang dirawat dirumah sakit ini.
"Jungkook sedang dirumah hyung, aku menyuruhnya istirahat" Jimin tidak tau apakah Yoongi dapat mendengarnya karena respon Yoongi hanya terdiam sambil terus menatap langit-langit.
"A-apakah a-aku masih b-bisa bertahan hidup?" Jimin terkejut, pikirnya bagaimana Yoongi bisa menanyakan hal seperti itu.
"Kau pasti akan sembuh hyung. Jangan berbicara aneh-aneh. Istirahatlah oke?" Jimin mendekat berniat untuk menaikan selimut yang digunakan Yoongi namun lagi-lagi Jimin terdiam saat Yoongi berbicara.
"R-rasanya sakit s-sekali, a-aku tidak kuat jim" Yoongi memejamkan matanya sejenak lalu menatap Jimin dengan tatapan sayunya.
"Hyung aku panggilkan dokter saja ya?" Jimin ingin pergi namun Yoongi kembali bersuara.
"J-jim bisakah k-kau membantuku?"
Jimin tau ini bukan sesuatu yang baik.
---'---
Tbc
Aku jatuh cinta lagi sama Jungkook, suka aja gitu liat rambutnya gemes😭😭.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me(YoonKook)✔
Фанфик[Brothership Fanfiction] Jungkook menginginkan hidup seperti orang normal, tapi Tuhan mengabulkannya dengan cara yang berbeda. 'Hyung, bukan ini yang aku inginkan' Started : 09 Agustus 2019 Finished : 03 September 2019