Hal pertama yang dilihat Taehyung saat sudah sampai di depan rumah Jungkook adalah banyaknya tanaman seperti bunga dan tanaman hias lainnya yang tumbuh di pekarangan rumah Jungkook. Rumahnya tampak sederhana tapi terasa hidup, mungkin Jungkook rajin merawat tanamannya. Pikir Taehyung.
"Nah Jungkook, kau sudah sampai" Jungkook tersenyum kaku lantas membungkuk lalu bergumam 'terimakasih'. Meraba kantung celanaya untuk mencari kunci rumahnya, setelah didapan lantas Jungkook membuka pintu rumahnya.
Taehyung hanya memperhatikan apa yang Jungkook lakukan, merasa di perhatikan lantas Jungkook berbalik "Taehyung-ssi kau bisa pulang, sekali lagi terimakasih"
Taehyung tersentak dari pikirannya "Hei kau tak ingin mempersilahkan aku masuk?"
Kening Jungkook berkerut, biasanya pasti tuan rumah yang menawarkan bukan tamu yang menawarkan diri. Pergilah dari sini aku tak mau berurusan denganmu tolongg, raung Jungkook dalam hati.
Tak mendapatkan jawaban Taehyung lantas terkekeh "Baiklah aku akan pulang. Sampai jumpa lagi Jungkookie" Taehyung berbalik sambil melambaikan tangannya, walau percuma karena Jungkook juga tak akan bisa melihatnya.
Jungkook bernapas lega, memasuki ruang tengah dengan hati-hati lalu membanting dirinya di atas sofa. Hari pertama yang melelahkan dan sungguh sial harus bertemu orang aneh macam Taehyung. Semoga saja besok Jungkook tak bertemu dengannya lagi.
---'---
Hari ini orderan sangat sepi, mungkin karena hari minggu maka orang-orang memilih keluar langsung ketimbang memesan secara delivery. Jadi Yoongi menghabiskan waktunya untuk membantu Jimin melayani para pelanggan.
"Woah, padat sekali. Aku rasa aku butuh tukang pijat nanti" keluh Hoseok sambil memijit pundaknya yang terasa pegal.
"Jangan berleha-leha hyung, lihat pelanggan masih banyak yang datang" interupsi Jimin, Hoseok menoleh lantas mengintip dari balik pintu. Benar juga kata Jimin, pelanggan datang lebih banyak.
"Ais, kenapa kau tak cari pelayan tambahan lagi Jim?" gerutu Hoseok, Jimin mengangkat sebelah alisnya lantas tersenyum miring "Iya juga ya, lalu gajihmu akan aku potong untuk membayar pelayan baru itu" katanya dengan sinis.
Hoseok dibuat mendelik, seraya mengibaskan tangannya dengan isyarat. Jangan cari pelayan baru, oke aku akan kembali bekerja. Lantas Hoseok kembali ke tempatnya.
Jimin terkekeh lantas menemukan intensitas Yoongi yang sedang sibuk melayani pelaggan di depan saja.
"Hyung!" Panggil Jimin, Yoongi menoleh lalu melihat Jimin yang mengibaskan tangannya isyarat untuk mendekat. Yoongi meletakkan nampannya lalu menghampiri Jimin.
"Bisakah kau bekerja sampai kedai tutup? Sepertinya akan banyak pelanggan hari ini. Sedangkan Mihnyun masih ijin" Ucap Jimin agak sedikit tak enak.
"Tapi jika kau tak bisa, tak apa hyung mungkin aku akan tutup lebih awal--"
"Jangan!" Potong Yoongi membuat Jimin tersentak kaget. "Aku akan menjaga kedai sampai tutup" lanjut Yoongi.
Jimin tersenyum senang mendengarnya lantas menepuk pundak Yoongi sekilas "Aku akan memberikanmu bonus hyung, tenang saja" dan Yoongi hanya tersenyum sebagai balasan.
"Ayo, kembali bekerja!" Seru Jimin lantas meninggalkan Yoongi yang sedang menyiapkan pesanan pelanggan.
---'---
Jungkook menghela napas, tangannya sibuk meremas remote televisi yang pasti Jungkook hanya akan mendengar berita hari ini namun sepertinya tak dihiraukan. sudah lama dirinya menunggu kepulangan Yoongi. Seharusnya kakaknya pulang jam 7 malam dan Jungkook rasa bahkan sekarang sudah hampir jam 10 malam.
Jika boleh jujur Jungkook sangat lapar, dia hanya sarapan saja untuk hari ini. Siang hari dia lupa makan karena bernyanyi di taman tadi. Jungkook ingin makan hanya saja dia harus menunggu kakaknya untuk makan bersama. Karena setiap malam mereka akan makan bersama entah itu kakaknya yang memasak atau membeli setelah pulang kerja.
Karena kelelahan akhirnya Jungkook tertidur di sofa dengan televisi yang masih menyala.
Yoongi pulang tepat pukul 1 pagi, kedai tutup jam 12 tapi dirinya harus membersihkan dan membereskan kedai dulu hingga tak sadar bahkan ini sudah lewat tengah malam.
Yoongi membuka pintu dia melihat intensitas Jungkook sedang tertidur di sofa, Yoongi tercekat dia lupa bahwa pasti Jungkook akan menunggunya pulang kerja.
Bodoh, kenapa dia menerima tawaran Jimin untuk lembur?Yoongi mengguncang bahu Jungkook, sedikit terganggu akhirnya Jungkook terbangun sedikit menguap karena dirinya masih mengantuk.
"Hyung? Kau sudah pulang?" suara serak Jungkook menginterupsi Yoongi untuk pertama kali.
"Iya maaf aku baru pulang. Jimin memintaku untuk menjaga kedai hingga tutup" balas Yoongi seadanya.
"Hyung kau sudah makan?" Tanya Jungkook, Yoongi terdiam karena sebenarnya Yoongi belum makan sedikitpun.
"Aku sudah makan kook, tadi Jimin memberiku makan" Jelas Yoongi yang tak ingin Jungkook merasa khawatir padanya. Jungkook hanya menggangguk.
Tak apa jika dirinya tidak makan, asal Yoongi dapat makan dengan benar sudah membuat dirinya merasa lega.
"Kau sudah makan Jungkook?" Tanya Yoongi, Jungkook terkejut namun segera mengubah ekspresi wajahnya.
"Sudah, tadi aku makan ramyeon" Yoongi menghela napas, mengelus rambut Jungkook.
"Baiklah kalau begitu sekarang pergilah ke kamar lalu tidur" Jungkook hanya mengangguk lalu berjalan menuju kamarnya. Meninggalkan Yoongi yang sibuk berkutat dengan pikirannya.
'Jika dia makan ramyeon seharusnya ada bekas makannya. Jungkook apa kau makan dengan baik?' lirih Yoongi.
Pada akhirnya mereka berdualah yang saling menyiksa diri mereka masing-masing. Berbohong agar salah satunya tidak merasa cemas.
---'---
Kayaknya cerita ini bakal ada sedikit chapter, karena aku mau buat cerita yang simple aja.
Tbc.
Mau tanya dong, apa yang buat kalian suka sama mereka berdua? Terus apa yang kalian suka dari cerita ini?
Satu lagi di BTS bias kalian siapa? Terus alasan kalian ngebiasin dia itu apa?
Cr : pinterest.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay With Me(YoonKook)✔
Фанфик[Brothership Fanfiction] Jungkook menginginkan hidup seperti orang normal, tapi Tuhan mengabulkannya dengan cara yang berbeda. 'Hyung, bukan ini yang aku inginkan' Started : 09 Agustus 2019 Finished : 03 September 2019