{43} End❤

169 11 0
                                    

Happy Reading and
Happy Ending? Sepertinya ini akan menjadi part terpanjang hehe.... 🤗

Perlahan senja datang,belum lagi langit yang mulai menggelap karena tertutup mendung.Hyun jae masih menunggu Soobin disini,hingga suara guntur dan kerlipan kilat pun tak lagi diperhatikannya.

Tubuhnya mulai kedinginan.Dengan semampunya ia mengeratkan tubuhnya agar mendapat sedikit kehangatan.

Suasana yang semakin sepi membuatnya larut dalam kecemasan,akan kah pria yang ditunggunya itu menemuinya?Sementara dirinya telah menunggu berjam jam tanpa kepastian.

Dingin !!! Cuaca malam ini sangatlah dingin belum lagi hujan yang menguyur tubuh mungilnya , tekatnya terlalu kuat untuk tidak menyerah.Hyun Jae tak ingin menjadi pengecut hanya karena sebuah janji,ia akan tetap menunggu soobin datang meskipun harus sampai besok,lusa atau bahkan bertahun tahun kemudian.Baginya janji adalah sesuatu yang harus dipertanggung jawabkan.

Namun tekad saja tak cukup,fisik pun termasuk komponen yang ber kesinambungan dengan tekad.Sayang,Cuaca membuat ketahanan fisiknya menyurut.Tak semua orang dapat bertahan bugar dalam keadaan dingin seperti ini,dan Hyun jae adalah salah satu diantaranya.

Badanya mulai menggigil karena terlalu lama dibawah terjangan Hujan.perlahan kepalanya mulai berdenyut,pandangannya buyar hingga akhirnya ia tumbang tergletak pingsan dilantai taman yang tak ber atap ini.

Sementara Soobin masih terdiam dikamar hotelnya,ia terlalu bimbang untuk mengambil keputusan.Disatu sisi ia sangat penasaran apa yanh ingin Hyun Jae bicarakan,semenatara disisi lain ia takut jika hatinya akan sakit lagi andai saja dugaannya benar,yang dimaksud disini adalah anggapannya tentang Hubungan Hyun Jae dan Haruto.

Derai Hujan terdengar jelas dalam pemdengarannya,didekatinya jendela kaca kamarnya untuk memastikan apakah diluar benar benar sedang hujan?.

"Hyun Jae..." terlintas dalam benaknya,apakah gadis itu benar benar ingin menemuinya meski keadaan hujan deras seperti ini.

"Ahh mana mungkin dia senekat itu...lagian untuk apa coba..." pikirnya berusaha menyingkirkan dugaan negatif itu.

Ceklekk....

"Soobin-ah,aku masuk dan akan mengambil beberapa cemilanmu..." Teriak Jimin memasuki kamar soobin tanpa permisi.Ya...Jimin mengira kamar ini sedang tak ada penghuninya,yang iya tau soobin sedang pergi menemui Hyun Jae.

Pandangannya teralih saat melihat pintu yang menuju balkon terbuka. "Aishh..ceroboh sekali" ia pun berjalan mendekat untuk menutupnya.

Langkahnya terhenti saat ternyata ada seseorang yang sedang berdiri diluarnya.Siapalagi kalau bukan Soobin yang sedang bergelut dengan pikirannya.

"Yakkk kau...?" Jimin terkejut saat tau ternyata ada soobin dibalkon.

"Hyung..."

"Aishhh...jadi kau tak jadi pergi?" jimin menaikan nada bicaranya.

Soobin pun hanya menggeleng dengan ekspresi datarnya.

"Kau gila hah? Bagaimana jika dia benar benar datang ke taman?" Jimin benar benar marah pada Soobin.

"Tapi Hyung,mana mungkin dia...."

"Aishhh sudahlah,kau pilih pergi sekarang atau aku antar paksa hah?" Jimin menarik soobin masuk agar segera bersiap.

"Aishh hyung nekat sekali memaksaku pergi hujan hujan begini" gerutu soobin melajukan mobilnya dengan malas.

Entah karena terpaksa atau panggilan jiwanya sendiri yang akhirnya membuat dia memutuskan untuk pergi.

"Why•왜 ?"💝[COMPLETE] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang