"Hyun jae ya maafkan aku,aku nggak bermaksud buat mukul kamu tadi" dengan rasa bersalah soobin mendekap erat tubuh hyun jae.
"Gwaenchana !!! ini bukan salahmu " jawab hyun jae sembari melepas dekapan soobin.
"Maaf ya,pipi mu jadi merah gitu,biar aku obati lukanya" soobin mengambil kotak P3K didalam tasnya. "duduklah..." .
"Ssss awww" desahan hyun jae menahan rasa sakit dipipinya.
"Tahan ya,ini akan segera selesai" soobin dengan hati hati mengobati luka hyun jae.
Keduanya seolah lupa dengan apa yang sedang terjadi belakangan ini.mungkin mereka tidak menyadarinya,jika akhir akhir ini hubungan mereka sedang tidak baik,sama sama bersikap dingin dan acuh .
Akan tetapi tidak bisa dipugkiri. jika sebenarnya mereka saling menyimpan rasa bersalah satu sama lain.Dan itu cukup membuat perasaannya beberapa hari ini kacau.
"Soobin" hyun jae memanggil soobin yang masih sibuk mengobatinya,dengan tatapan lirih.
"Hmm..."
"Mianhae,aku sudah nuduh kamu yang enggak enggak,maafkan aku kemarin aku sangat kesal denganmu" hyun jae pun menunduk malu.
"Ahh gwaenchana,aku juga salah,lupakan saja" soobin sudah tidak ingin membahas masalah mereka kemarin itu lagi. "Udah selesai nih" ucap soobin sembari menutup kotak P3K nya.
"Ohh makasih, sobin ah ,aku juga ingin bertrimakasih padamu,karena sudah menyelamatkan nyawaku kemarin" perlahan hati hyun jae mulai luluh.
"Maksudnya?" soobin menaikan satu alisnya karena bingung.
" ya kamu udah mendonorkan darah untukku" jelas hyun jae
Soobin tersenyum simpul " udah lah nggak usah berlebihan gitu,sesama manusia kita harus saling membantu kan".
Hyun jae mengangguk sembari tersenyum manis, ia tak bisa mengelak sesebal apapun dia pada soobin,tetap saja laki laki ini beberapa kali telah menyelamatkan hidupnya, baik perkara kecil maupun itu perkara besar.
"Pulang yuk udah malem" soobin membuyarkan lamunan hyun jae seketika.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
---
Keesokan harinya,suasana sekolah tampak begitu riuh,para siswa dan siswi di setiap kelah sibuk menata taman didepan kelas nya masing - masing dalam perlombaan sekolah ini.
Karena sekolah memberikan tema tentang pemanfaatan limbah atau sampah,jadi para siswa dan siswi Seoul International School beradu kreatifitasnya.
"Tolong dong itu cacingnya singkirin" dengan raut muka jijik Shin jae meminta temannya menyingkirkan cacing itu. Bukan anak laki laki namanya,jika mendapat barang seperti itu pasti bukannya dibuang malah digunakan untuk menakut nakuti teman perempuannya.
"Waaaaa..." hyunjin mendekatkan cacing itu tepat didepan muka shin jae
"Aaaaaaaaaaaaaaaa" shin jae yang ketakutan bergegas berlali tak tentu arah,hyunjin pun tak menyerah ia terus saja mengejar shin jae berlari kelabakan.
"Sialan hyunjin,babik tu orang" omelnya dengan nafas terengah engah.
"Shin jae,lihat apa ini" hyunjin mendekati shin jae yang sedang beristirahat dengan memegang cacing yang tak berdosa itu
"Hyunjin please deh jangan gila kue cape goblok" omel shin jae masih mengatur nafasnya.
Hyunjin tak menyerah begitu saja,kejailannya semakin menjadi. "Hwaaaaa.." shin jae kembali berlar.na'as,dia menabrak keras sesuatu yang melintas didepannya
"BRUKKKKK...."
"awww..."
"Mianhae mianhae" ucap shin jae gugup,kemudian ia menoleh kearah orang yang mendegus karena telah ia tabrak.
"Haruto...!!!" matanya terbelalak melihat siapa orang yang telah ia tabrak.
"Tikus got,loe lagi loe lagi" omel haruto mencacinya.
Shin jae yang biasanya banyak nyerocos,saat ini dibuat mati kutu oleh pesona yang terpancar dari diri watanabe haruto."ma..ma..maaf" ucapnya terbata bata.
Hyunjin yang tak mau terseret dalam kasus ini,segera berlari pergi menyudahi perbuatannya.
"Minta maaf nggak semudah itu bego" ledek haruto.
"Lalu???".
" jadi budak gue seminggu,nggak boleh nolak" jelas haruto.
"Apa harus itu?nggak ada solusi lain?" tawar shin jae.
"Ani..itu sudah cocok untukmu" tolak haruto
Shin jae hanya menunduk pasrah, dalam hatinya ia bergumam antara seneng sama sebel,disatu sisi selama seminggu ia jadi bucinnya haruto berarti ia lebih sering menghabiskan waktunya disekolah bersama haruto.disisi lain dia juga harus memikirkan ratingnya sebagai salah satu siswi populer disekolah.
Haruto tertawa puas,melihat shin jae luluh dengan permintaannya itu. "Rasain lu tikus got jadi babu gue haha,malu malu deh loe" gumamnya dalam hati
- - -
"Hyun jae ya kenapa sedari tadi kau tak mengajak kami bicara" yong byung bertanya heran dengan sikap yang ditunjukkan hyunjae pagi ini.
"Apa kau sedang tak enak badan?" sahut dong mun memeriksa kening hyun jae."sepertinya kau baik baik saja" lanjutnya.
"Memang aku baik baik saja" jawab hyun jae terdengar sinis,sontak kedua temannya memandangnya heran. Kenapa dia?apa dia marah dengan ku? Lalu apa masalahnya? Pertanyaan yang berputar diotak yong byung dan dong mun.
Hyun jae melanjutkan ucapannya." kalian sengaja menjebakku kan? Kalian sekongkol dengan pria brengsek dirooftop kemarin" hyun jay yang biasanya tenang menjadi kalap.
"Maksudmu jeongin?" tanya yong byung memastikan.
"Ya...,siapa lagi"
"Apa yang sudah dilakukannya padamu" tanya dong mun