DUA ✔

1K 59 2
                                    

ENJOY
><

Keempat gadis SMA yang berdiri didepan gerbang sekolah menatap sekolahnya dengan malas. Mereka sudah berdiam diri di sana selama 15 menit lamanya tidak berniat sama sekali beranjak dari tempatnya berdiri.

"Bolos?"

"Kalau bolos, kita di hukum."

"Masuk?"

"Kalau masuk, males gue belajar."

"Terus maunya gimana?"

Alya, Lia, Awa terdiam mendengar pertanyaan dari Fathin, mereka saling melirik lalu menghela nafasnya.

"Hah... dahlah masuk aja."

Mereka mengangguk setelah mendapatkan keputusan itu lalu berjalan memasuki gerbang sekolah. Seketika acara jalan mereka terhenti oleh sosok yang baru saja melewatinya.

"Wah!" seru keempatnya bersamaan. Mereka saling lirik dan, "GANTENG!"

Seketika rasa malas yang menyelimuti keempatnya hilang setelah melihat sosok lelaki yang mendahului mereka.

"Oy! Dia kelas berapa? Sebelas atau dua belas? Incar-incar!" seru Awa yang mulai gencar melihat lelaki itu.

"Yang bisa dapet tuh cowok, gue kasih uang 500 ribu," ceplos Fathin tanpa pikir panjang karena memang tidak mungkin bisa mendapatkan lelaki tersebut.

"Eh dia masuk ke kelas 12!" seru Lia yang melihat lelaki itu memasuki kelasnya.

Lia, Awa dan Fathin masih saja melihat lelaki itu walaupun sudah masuk ke dalam kelas, melupakan keberadaan Alya. Mereka pun tersadar akan sesuatu, biasanya jika melihat kakak kelas yang ganteng, pasti Alya yang paling heboh, tapi ini Alya tidak terdengar sama sekali.

"Dimana si Alya?!"

Mereka bertiga membalikkan badannya mencari Alya di belakang mereka tapi sosok Alya tidak ditemukan. Mereka mencari kesana-kesini, tapi nihil Alya sama sekali tidak ditemukan.

Saat Lia melihat ke sekelilingnya ia melihat seorang gadis sedang bersembunyi di balik pohon besar di pinggir lapangan sekolah. Lia menyipitkan kedua matanya untuk melihat lebih jelas sosok itu.

Lia, "Dia Alya, kan?"

Awa melihat arah pandang Lia dan juga menyipitkan matanya, "Wah! Beneran itu Alya!"

Mereka bertiga menghampiri Alya yang yang berada di balik pohon itu lalu menepuk pundaknya pelan.

Alya membalikkan badannya lalu memadang wajah marah. Entah apa yang yang membuatnya marah. Sebelum Awa bertanya, Alya sudah membuka mulutnya terlebih dahulu.

"Dia jalan sama cewek lain..." rengek Alya yang mengarahkan jari tangannya ke arah balik pohon. Ketiganya langsung menatap arah tujuan Alya dan saling pandang.

Lia, "Siapa?"

Alya berdiam sebentar lalu ikut melihat orang yang tadi ia tunjuk, "Kak Feri!!!"

Ketiga langsung menatap Alya kebingungan, apalagi Awa yang sudah berdecak kesal, "Siapa lagi Ferii??!!"

Alya, "Kemarin sehabis pulang dari sekolah, gue gak sengaja nabrak Kak Feri, terus cinta pandangan pertama."

Kakak Kelas [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang