Malam sekitar pukul 8 Lia duduk santai di balkon depan kamarnya. Diluar hujan, dan dirumah sedang tidak ada siapa-siapa. Jadi sekarang cewe itu lagi menikmati waktu gabut sambil mainin ponselnya. Mulai dari buka sosmed sampai chattan sama si abang yang nggak tau kapan pulangnya, semua udah dilakuin dan Lia masih kelewat bosan.
Televisi di dalam kamar bahkan sengaja dihidupkan dengan volume besar agar tidak terlalu sunyi. Lia berdecak, bosan, bosan banget. Iseng ia berdiri, maju ke pagar pembatas balkon untuk merasakan rintik hujan malam itu. Klise banget. Ala-ala cewe galau di drama, tapi nggak tau kenapa ada rasa seru waktu rintik air mengenai telapak tangannya.
Lalu otaknya yang tidak tahu diri malah mengkhayal kemana-mana.
Lucu kali ya kalau punya pacar, hujan-hujan gini nonton running man sambil makan chicken spicy wings. Random sih, tapi Lia suka hal sederhana kaya gitu. Lia nggak terlalu tau korea sebenernya, malah bisa dibilang nggak suka. Tapi karena bang Bernard suka nonton running man, Lia jadi ketularan. Pokoknya running man itu ampuh banget buat Lia mengembalikan moodnya. Kan lucu, kalau nonton running man sambil ketawa ngakak sama mas pacar.
Aiiih sedaap. Kapan nih kak Duta bisa diajak beginian?
Ingat kak Duta bikin Lia jadi ingat Nabila. Cewe itu jadi meringis, membayangkan Nabila bikin Lia jadi hilang mood. Lia merutuk, kembali duduk di kursinya dan meraih handphone lagi. Kali ini buka chat dari Syauqi yang udah spam dari tadi siang.
Kutu loncat itu emang nggak bisa ngebiarin Lia hidup tenang sebentar saja.
Anak monyet
Milia minta nomor
Abin dongLia mengernyit, ada urusan apa nih kutu loncat mintain nomor Samudra? Beneran naksir apa gimana?
Anak Monyet
Buat apa?
Cieeee kepoo :(
Jadi milia punya nomor abin?🤔
Cieeeee sudah tukaran nomorPasti tadi pas gue balik kalian
tukeran nomor hp 😎Cieeeee
Pake gerakan bawah tanah ya kamu 😏
Kecidukan 😯
Syauqi itu amat sangat annoying. Berkali-kali Lia mikir kenapa sih dia betah banget temenan sama Syauqi? Dan satu-satunya jawaban yang ia temukan cuma karena Syauqi paling betah dijutekin sama dia dan Lia nggak pernah ngerasa kesepian kalau ada Syauqi di sekitarnya.
Lebih dari itu, nggak ada. Syauqi se-enggak-berguna itu sebagai teman.
Lia mulai mengetik nama Samudra di kontaknya, tapi kontak dengan nama Samudra malah tidak ditemukan. Dahinya otomatis mengernyit, sambil menggumam.
"Lah dia nggak jadi ngesave nomornya? Kok bego sih?" Herannya sendiri.
Penasaran, Lia mencari satu persatu di kontaknya. Niat banget, sampai di huruf N, Lia menemukan kontak yang ganjal.
Nomor paling penting
08xxxxxxxxxxLia mencibir, membuka ruang chat dari nomor tersebut.
Nomor paling penting
Sam?
Ketiknya. Lalu tanpa pikir panjang langsung mengirim.
Nomor paling penting
Iya lia?Sontak Lia mengumpat. Apaan sih ni cowo? Kenapa makin kesini makin banyak orang aneh dihidup Lia. Tidak lama, ada satu chat lagi dari si Nomor paling penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Orangeade
Teen Fiction"Aku biru kamu oren" "Kenapa lo milih warna biru?" "Karna aku samudra, samudra biru," "Terus gue? Kok oren?" "Karena kamu kecut, kerjaanya marah-marah mulu," Katanya seseorang yang bertolak belakang dengan kita dihadirkan untuk saling melengkapi...