Haiii ada yang kangen Abang atau kangen Tata nggak??
Sory ya minggu kemarena aku nggak bisa update :((
💙🧡
"Terus kamu beneran berantem sama kak Duta?" Tanya Lia nyaris melompat dari sofa panjang rumah Samudra.
Minggu pagi setelah Samudra menjemputnya ke rumah, mengajak Lia jogging, ia lalu membawa Lia ke rumahnya. Duduk di spot favorite di ruang keluarga yang berbatasan dengan pintu kaca halaman belakang.
Lia duduk diatas sofa, santai menyandarkan punggungnya. Sementara Samudra duduk di bawah, bersanda malas pada kaki sofa dengan kepala yang menyentuh bagian atas sofa. Mengenai kaki Lia.
Weekend adalah hari super lazynya Samudra. Kebayangkan dihari biasa aja dia udah megeran apalagi di haru Weekend. Jadi Samudra bangun pagi dan ngajak Lia jogging tuh sebuah hal mengejutkan yang patut diapresiasi sepertinya.
Entah karena ada angin apa, hari ini dia mau olahraga walau setelahnya malah malas-malas kaya orang kehabisan tenaga.
"Ya berantem.. masa abis itu arisan sih mbak?" Jawab Samudra setengah mengantuk tangannya menggapai ke belakang meraih tangan Lia. Membawa tangan Lia kedepan dan memainkannya.
"Ya kenapa gitu berantem?? Emang kamu bisa berantem?" Tanya Lia skeptis.
"Nggak papa. Nggak suka aja sama balesan dia waktu itu.. mungkin karena sama sama chaos, Duta emosi aku juga emosi trus kita berantem. Tapi nggak murni karna Nabila kok. Aku marah karna dia nyebut kamu juga, kamu percaya nggak?" Samudra menoleh, kepalanya mendongak menunggu jawaban Lia.
Lia diam sebentar, menatap sekilas Samudra sambil bepikir,
"Nggak," jawabnya begitu saja.
"Kok nggak sih?" Protes Samudra.
"Aku nggak percaya kamu bisa berantem. Kamu kan squishy," balas Lia, tangannya yang bebas menarik pipi Samudra lalu ia tertawa sendiri.
"Ceritain dong.. berantemnya gimana kok aku nggak bisa ngebayangin kamu berantem gimana?"
Samudra melengos, memutar arahnya sambil masih tetap memegang sebelah tangan Lia. Memainkan jari jemari gadis itu.
"Ya tonjok-tonjokan berantemnya.. masa jambak-jambakan?" Balas Samudra.
"Iih ceritain gimana nonjoknya? Aku kok nggak nyangka siih pacarku bisa berantem??" Goda Lia.
"Liaaa, aku tuh laki-laki. Anak pertama, cucu pertama, adikku banyak, banyak orang yang mau aku jaga. Mau nggak mau aku harus bisa bela diri, dari kecil tuh Ayah selalu nyuruh aku buat olahraga, ikut bela diri, ini itu.. jadi kalau sekarang aku males banget olahraga itu karena aku udah kenyaaang di cekokin itu dari kecil,"
Kalau ada yang bilang Samudra itu boyfriend material, iya Samudra itu boyfriend material. Lemah lembut, perhatian, penyayang, and always treat her love like a queen. Tapi terlepas dari semua ekspetasi orang tetang seberapa pacarablenya Samudra, menurut Lia Samudra itu cuma bayi yang kalau udah ngomel bisa panjang kali lebar sama dengan luas. Bayi yang suka cari perhatian, dan suka mainin tangan Lia.
"Ululululu si abaangg jago.." ledek Lia mencubit lagi pipi Samudra.
Serius, pipinya satisfying banget buat di cubit.
"Apa deh kamu tuh..." dumel Samudra menarik tangan Lia yang mencubit pipinya. Menyatukan kedua tangan Lia dibagian depan tubuhnya sehingga Lia seperti tengah merangkulnya dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Orangeade
Teen Fiction"Aku biru kamu oren" "Kenapa lo milih warna biru?" "Karna aku samudra, samudra biru," "Terus gue? Kok oren?" "Karena kamu kecut, kerjaanya marah-marah mulu," Katanya seseorang yang bertolak belakang dengan kita dihadirkan untuk saling melengkapi...