Part kali ini masih buat bucinnya samkol..
Aku yakin bgt kalian bakal suka 😉
💙🧡
Pukul 7 pagi di hari pertama setelah libur panjang, Lia sudah berada di sekolah. Ia berjalan santai melewati koridor bawah yang sudah ramai saat itu sambil menguncir rambut lurusnya yang semula tergerai.
Lia melewati koridor kelas 10 yang dipenuhi oleh murid perempuan. Pagi-pagi sekali, dan mereka sudah mulai ritual perghibahannya di setiap sudut koridor. Obrolannya nggak jauh-jauh dari cowo ganteng, atau kakak kelas ganteng.
Jangan ditanya ! Kakak kelas ganteng yang pagi ini sedang siaran radio juga sedang jadi perbincangan.
Iya. Samudra ada jadwal siaran radio pagi ini sebelum pelajaran pertama di semester kedua dimulai. Lia tau itu dari Syauqi yang pagi-pagi sekali sudah heboh menyuruh Lia untuk datang lebih pagi ke sekolah. Juga dari
Samudranya sendiri yang mengirim pesan pada Lia pagi ini. Pesanya tidak Lia buka, cuma dibaca lewat notifikasi yang muncul di layar ponsel Lia.Masih marah pokoknya.
"Oke, barusan tadi kita udah puter lagu dari the overtune i still love u. Request berikutnya bakal aku puter setelah ini. Tapi sebelum itu aku mau ngucapin selamat datang di semester baru buat teman-teman semuanya. Semoga harinya berjalan lancar dan semoga setiap harinya selalu membahagiakan. Buat hari ini yang lagi badmood aku bakalan puterin lagu happy dari mocca, semoga setelah ini beneran happy yaa.. Buat yang hari ini lagi ngambek, semoga ngambeknya nggak lama-lama, Nochilia,"
Lia dengar itu meski ia tengah menggunakan earphone ditelinganya. Lia juga dengar teriakan tertahan para murid perempuan di koridor bawah yang kini semakin heboh menceritakan penyiar radio ganteng kesayangan mereka itu.
"Gue mau punya pacar penyiar radio fix!! anjir dikode kaya gitu dooong," seru murid perempuan berambut coklat yang berdiri di dekat pilar koridor. Wajahnya gemas sendiri nyaris seperti hendak menangis.
Lia berdecih dalam hati. Apaan sih norak banget umpatnya pada si penyiar radio ganteng yang mendadak jadi idola itu. Lia nggak suka ya digituin. Ya walaupun ada gemes-gemesnya yang bikin Lia menahan senyum Lia tetep nggak suka ya.
Apaan sih Nochilia Nochilia, typonya kemana-mana. Malu. Kesel karena semua orang jadi tau gemesnya dia gimana.
"Nggak usah penyiar radio juga nggak papa yang penting kakak Samudra Bintara si ketua broadcast ya please, denger suara soft dia tiap siaran berasa lagi telepon tau nggak sih looo," yang lain ikut berseru wajahnya memerah seperti hendak meleleh diikuti oleh teman-temannya yang mengangguk setuju.
"Gue sampe standby tiap kali dia siaran, gue spam tuh di twitter biar request gue di notice, sumpah siih pas dia notice request gue berasa dia yang nyanyiin buat gue," balas yang lain ikutan gemes.
Lia mengernyit, pura-pura tidak melihat walau sudut matanya jelas sekali mengawasi sekelompok murid perempuan itu.
"Lo pantengin ignya dia nggak sih? Dia deket banget sama Bundanya, lucu tauuu cowo deket sama ibunya gituuuu. Dia pernah foto peluk bundanya sumpah siih kak Samudra kan tinggi ya bahunya lebar gue ngebayangin rasanya dipeluk dia kaya apa,"
Kalau boleh di gambarkan dengan skema chat, obrolan mereka saat ini pasti dipenuhi emot 😭😭😭😭😭😭😭😭😭 nangis yang artinya entah gemas, sedih, nangis, lucu dan segalanya.
Terus, apa tadi katanya? Dipeluk? Lia nggak ngerti mereka sarapan apa sih pagi-pagi gini udah halu pengen dipeluk sama pacar orang? Heeeeii pacarnya denger ya tolong!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Orangeade
Teen Fiction"Aku biru kamu oren" "Kenapa lo milih warna biru?" "Karna aku samudra, samudra biru," "Terus gue? Kok oren?" "Karena kamu kecut, kerjaanya marah-marah mulu," Katanya seseorang yang bertolak belakang dengan kita dihadirkan untuk saling melengkapi...