Hellau.
Ayem back.
Wkwkw.Pasti gak ada yang rindu sama work ini.
Hmmmm.
***
Hari ke-62.
Rachel duduk manis, tersenyum pada sosok gadis yang sedang duduk di sebuah ranjang rumah sakit dengan wajah cantiknya. Meski nampak pucat, dia tetap tidak kehilangan cantiknya. Cantiknya tetap ada di sana, di wajah pucatnya.
"Apa kabar?" tanya gadis yang sedang duduk bersandar di tempat tidur itu.
Rachel mengacungkan bahunya, "If you feel alright, that time i feel it alright too."
"Lo makin cantik." puji gadis tersebut tak tanggung-tanggung pada Rachel.
Rachel terkekeh, "Udah banyak skincare yang beredar, banyak beauty vlogger yang bermunculan, dan zaman makin modern, gimana gue gak cantik."
Gadis tersebut tersenyum, sangat tipis, kemudian Rachel menggenggam tangannya, "Lo lebih cantik dari gue. Gak usah malu dengan keadaan lo, kalau dia cinta, pasti dia terima apa adanya."
Mata gadis tersebut mulai berkaca-kaca, "Tapi gue ca--"
Rachel menggeleng. "Gue udah kenal sama dia, dia cinta sama lo. Jangan takut."
Air mata gadis tersebut mulai mengalir, membuat Rachel menghapus air matanya dengan lembut.
"Pokoknya lo harus sehat, keluar dari sini, terus back to him."
***
Duaaarrrr
"Astaga Sehun. Bisa gak sih jangan bikin kaget? Ihh gila apa? Gue mati, jangan peduli."
Sehun terkekeh karena berhasil membuat Rachel jadi terjingkrak kaget.
Dengan senyum manisnya, lelaki itu duduk di samping Rachel, merangkul gadis kesayangannya, dan mengelus kepala Rachel lembut.
"Uhhh, sayang. Kaget, yah?"
Rachel menjauhkan dirinya dari Sehun dengan memasang tampang sebalnya, "Gak usah deket-deket."
Sehun meraih tangan Rachel, menciumnya beberapa kali, "Maaf ih. Jangan ngambek."
Rachel tidak peduli, tetap melanjutkan aktifitasnya menulis di meja kantin, membuat Sehun jadi memperhatikan gadisnya dengan seksama.
Mulai dari mata Rachel yang bergerak ke kiri ke kanan, anak rambut Rachel yang sering kali beterbangan, bibir mungil Rachel yang bergerak-gerak, dan tangan ringkih Rachel yang bergerak menulis. Dan terakhir dirinya memperhatikan tulisan Rachel.
"Mau gak nikah sama aku?" tanya Sehun begitu saja.
Rachel menoleh, sempat berpikir bahwa pagi ini Sehun salah makan sesuatu, atau yang paling parahnya, Sehun kemasukan arwah penunggu kantin ini.
"Bicara nih sama jus jeruk." sarkas Rachel kesal.
Sehun tersenyum, "Jawabannya udah beda lagi? Kemarin-kemarin kalau aku tanya begitu, pasti jawabannya sekolah dulu yang benar, baru nikah."
Rachel menoleh, menatap Sehun tepat di iris hitam pekat milik lelaki itu. Menelisik sesuatu di sana.
"Kamu ditanya gituan 1000 kali, tetap bakalan ngajak nikah 1001 kali, jadi pertahanin jawaban itu untuk apa?"
Sehun tersenyum manis, "Tapi selama ini kamu pertahanin jawaban itu. Kenapa hari ini beda?" tanyanya serius.
Rachel tersenyum tipis, sangat tipis sekali, bahkan jika mata Sehun tidaklah jeli, dia tidak akan bisa melihat senyum itu.
"Well, maybe hari ini bukan Rachel biasanya yang menjawab. Mungkin aja nyawa lain yang menjawab."
Sehun terkekeh geli, "Jangan berubah, Chell, nanti aku susah nebak, kamu masih cewek kesayangan aku atau bukan. Kan berabe."
Hening.
Selanjutnya hening yang terjadi.
***
B e r s a m b u n g.
Pendek? Wkwkw.
Cuman tes, ada yang baca atau nggak. 😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
99 Days (RSB 3) (Complete) ✔
FanficGue pinjem 99 hari lo buat buktiin kalau gue serius sama lo.. #update setiap Selasa& Kamis. Start 03 Desember 2018 END 08 Agustus 2019