part 11

20.3K 911 86
                                    

◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️

Hari itu, Yoongi mengantarkan Hana ke kampus. Pagi yang sangat cerah, disambut dengan wajah ceria dan bahagia dari Hana. Gadis itu tak henti-hentinya mengumbar senyum, meskipun tidak ada moment lucu sama sekali.

Setibanya di kampus, Yoongi sejenak keluar untuk mengamati suasana di kampus Hana. Pria itu menyebar pandangan dari segala penjuru. Setelahnya, dia menatap Hana dengan tatapan datar.

"Selagi aku tidak ada, kamu jangan dekat-dekat sama pria lain. Mengerti?" tanya Yoongi yang membuat Hana masih merasa bingung.

"Kenapa memangnya?" tanya Hana dengan polosnya.

"Kamu harus jaga jarak dengan laki-laki sekitar 1 meter, dan jangan bersentuhan dengan laki-laki. Mengerti?" tanya Yoongi dan dijawab dengan anggukan oleh Hana, tapi gadis itu masih tidak paham dengan sikap Yoongi.

"Baiklah. Kalau kamu mengerti, aku berangkat ke kantor dulu!" seru Yoongi sambil menepuk pundak Hana, lalu seketika ditepis oleh gadis itu.

"Kenapa? Kenapa kau kasar sekali?" tanya Yoongi bingung.

"Kamu ini plin-plan sekali, sih, Yoongi. Kamu bilang aku gak boleh bersentuhan sama laki-laki. Kamu itu kan laki-laki," polos Hana yang membuat Yoongi menggeleng kepala.

"Maksudku adalah laki-laki selain aku. Masa kamu gak paham, sih?" kesal Yoongi menanggapi keluguan istrinya.

"Sama saja. Aku tadi sudah bilang, jika aku mau nurut sama kamu. Jadi, apa yang kamu bilang tadi akan berlaku mulai sekarang," tegas Hana yang bersikap sangat patuh pada Yoongi.

"Iya, itu bagus. Tapi kamu hanya boleh dipegang sama aku," tegas Yoongi.

"Tetap gak boleh. Karena kamu juga laki-laki!" kekeh Hana, yang merasa dirinya benar.

"Kalau kamu ngeyel, aku bakal cium kamu sekarang," kesal Yoongi mengancam.

"Jangan! Nanti semua orang tahu kalau kamu suamiku," tolak Hana sambil menatap kesal ke arah Yoongi.

"Kenapa jangan? Owh, aku tahu ... kamu pasti mau sok cantik sama pria lain, 'kan?" tanya Yoongi dengan wajah kesal.

"Bukannya aku memang sudah cantik? Ngapain sok cantik?" polos Hana yang sangat percaya diri, dan hal itu langsung mengundang tatapan savage suaminya yang cuek itu.

"Terserah kamu saja, tapi ingat ... jangan dekat-dekat dengan pria mana pun yang berkedok minta kenalan atau minta nomer teleponmu. Kalau ada yang begitu, bilang saja kalau kamu sudah bersuami ... mengerti?" ujar Yoongi yang memberitahu pada Hana.

"Iya, cerewet. Kenapa kamu gak bisa jadi pendiam seperti aku, sih?" kesal Hana yang mendorong tubuh Yoongi agar pergi. Hal itu mengundang senyum singkat dari Yoongi menanggapi sikap sang istri.

Setelahnya, Yoongi pergi ke kantor besar milik keluarga Hana. Sejak dulu Yoongi menjadi manager di sana, tapi setelah menikahi Hana—putri dari CEO perusahaan Cunghwa— dia juga diangkat jadi direktur besar di perusahaan. Sebenarnya, hal itu cukup membuat Yoongi tidak nyaman. Karena jabatan tingginya mendatangkan beban tersendiri bagi dirinya.

"Yoongi, kamu sudah datang?" sapa tuan Jung, CEO besar di perusahaan tersebut.

"Selamat pagi, Pak," sapa Yoongi sambil memberi salam.

"Jangan bicara terlalu formal jika bukan di ruang meeting. Aku ini adalah ayah mertuamu," ucap tuan Jung pada Yoongi.

"Yoongi, bagaimana kabar putriku? Apa dia menyusahkanmu? Apakah dia sangat cerewet?" tanya tuan Jung kepada menantunya.

HUSBAND - [TERBIT NOVEL✓Best Seller]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang