part 12

18.1K 861 35
                                    

◻️◻️◻️Happy Reading◻️◻️◻️

Malam itu, Yoongi menggendong Hana menuju ke kamarnya dengan bersusah payah. Pria itu merebahkan tubuh Hana agak terburu-buru, hingga membuat gadis itu kesal pada Yoongi.

"Awh! Kamu gak bisa pelan-pelan, Yoongi?" kesal Hana yang merasa Yoongi agak kasar padanya.

"Lain kali, kamu jangan minta gendong. Kamu itu berat," kesal Yoongi yang mengatur napas karena lelah menaiki anak tangga sambil menggendong Hana.

"Hiish, jadi kamu mau bilang aku gendut?" tanya Hana pada suaminya itu.

"Memang kenyataannya begitu," cicit Yoongi agak acuh.

"Bukan aku yang gendut. Kamu aja yang terlalu kurus," kesal Hana yang tidak mau mengalah.

Susah rasanya jika beradu mulut dengan Hana, karena Yoongi tidak akan ada benarnya. Meskipun begitu, Hana akan dibuat kebingungan saat Yoongi sudah menunjukkan sisi pendiamnya. Seakan bicara dengan patung, sebab Hana akan selalu diabaikan oleh Yoongi.

Malam hari yang cukup dingin, Yoongi dan Hana sudah berbaring di atas ranjang. Malam ini, Yoongi hanya diam sambil memainkan HP-nya. Sementara Hana, di selalu melirik dan merasa terabaikan.

"Aah ... hawanya dingin sekali, ya," seru Hana yang ingin mengalihkan perhatian Yoongi. Sementara Yoongi, dia hanya diam. Tampaknya penyakit dinginnya sudah mulai kambuh.

"Kakiku pegal sekali gara-gara memasak seharian," ujar Hana sambil melirik Yoongi dan melimpahkan kakinya di kaki Yoongi. Dengan cepat pria itu mendorong kaki Hana, agar bisa menyingkir.

"Kenapa hawanya mendadak panas, ya? Aku jadi ingin buka baju," seru Hana yang masih belum menyerah untuk mengalihkan pandangan Yoongi.

"Yoongi, kamu lagi apa?" tanya Hana penasaran. Sementara pria itu masih saja diam, sambil terus memandangi HP-nya.

"Yoongi, kamu lagi nonton bokep, ya?" tanya Hana seketika yang mengundang tatapan savage dari Yoongi.

"Aku cuma tanya. Jangan marah begitu dong," seru Hana yang agak takut menatap mata Yoongi yang marah padanya.

Karena merasa terabaikan, Hana kemudian membelakangi Yoongi dan tak lama tertidur. Hana sangat kelelahan hingga dia mudah sekali terlelap malam itu. Sedangkan Yoongi, dia menyadari kesalahannya yang sudah mengabaikan Hana. Pria itu hanya bisa diam dan memasangkan selimut untuk Hana. Yoongi membelai rambut Hana pelan, dan kemudian mematikan lampu kamar untuk tidur.

Di pertengahan malam, Hana bangun sangat pagi. Dia tampak memandangi Yoongi yang masih terlelap. Jarak keduanya berjauhan. Hal yang membuat Hana agak kesal. Dia perlahan mendekati Yoongi dan memeluknya segera. Menyadari tubuhnya dipeluk, Yoongi sedikit membuka mata sipitnya dan melihat dengan cahaya remang-remang, Hana yang sudah berada di dadanya.

Yoongi kemudian tersenyum dan membalas pelukan itu. Sementara Hana, dia langsung memperhatikan wajah Yoongi. Meskipun masih menahan kantuk, pria itu tersenyum singkat dengan mata sayup.

"Yoongi?" panggil Hana pelan.

"Eehm?" sahut Yoongi dengan suara berat sambil menahan kantuk. Pria itu kemudian melanjutkan tidurnya tanpa memikirkan perasaan Hana malam itu.

Sementara Hana, kemudian melepas pelukan Yoongi dan pindah dan duduk sofa. Entah mengapa Hana bersikap begitu aneh malam itu, gadis itu merasa merasakan keringat dingin membasahi dahinya. Waktu sudah menunjukan pukul 03:50 WKS. Kakinya terasa lemas, gadis itu ambruk di atas sofa dengan tubuh yang sudah lemas.

HUSBAND - [TERBIT NOVEL✓Best Seller]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang