BAB VIII. 2 I Am Yours

53 3 0
                                    

Khanza POV

Karena sore ini ada undangan pesta pernikahan yang harus aku dan Erza hadiri, jadi tidak bisa terlalu lama jalan-jalannya. Kami hanya sempat pergi berbelanja dan menikmati indahnya pemandangan pantai di dekat tempat kami menginap. Kalau saja kami tidak bangun kesiangan, mungkin kita bisa jalan-jalan ke temapat lainnya, yang sudah berapa di daftar tempat yang ingin kami kunjungi.

Karena sudah hampir sore saat kami kembali ke penginapan, kami segera bersiap-siap. Aku lebih dulu mandi sementara Erza sedang menonton TV. Tak butuh waktu lama hingga aku selesai mandi. Setelah aku selsai mandi, gantian Erza yang mandi. Sementara aku mulai berdandan setelah mengenakan dress putih, sesuai dengan tema dress code yang diberitahukan. Riasan tipis dan rambut panjang yang dibiarkan tergerai, menjadi pilihan penampilan ku kali ini. Karena acaranya outdoor, aku lebih memilih mengenakan wedges agar lebih aman.

Bersamaan dengan selesainya aku dandan, Erza keluar dari kamar mandi sudah mengenakan kemeja lengan panjang putih dan celana panjang khaki. Tiba-tiba saja dia langsung mendekat dan memeluk ku dari belakang, sayangnya aku tidak sempat menghindar.

"Cantiknya, istri siapa sih ini?" Ledeknya.

"Iiih apaan sih za." Sahut ku dengan wajah jijik. Habisan bercandanya lebay banget sih dia.

Aku dapat melihat wajah cemberut Erza dari pantulan kaca dimana kami sedang berdiri didepannya.

"Udah deh, cepetan rapihin rambut lo, terus kita berangkat." Ucap ku sambil melepaskan diri dari pelukan Erza.

Dia tidak membantah dan langsung melakukannya. Tak butuh waktu lama, lalu kita segera berangkat.

Para tamu undangan sudah ramai saat kami tiba disana. Hampir semuanya berpakaian putih mengikuti dress code, hanya mempelainya yang terlihat menonjol mengenakan pakaian berwarna ungu pastel. Seseorang tiba-tiba saja datang dari belakang, mengagetkan ku yang sedang mengagumi dekorasi yang serba putih.

"Hai." Sapa ku saat berbalik dan mendapati sosok Ray.

Aku dapat merasakan ketidak sukaan Erza dengan ke hadiran Ray.

"Hai Za, seneng bisa bertemu kembali." Sapa Ray.

"Oh iya, soal kejadian waktu itu saya minta maaf." Ucap Erza tulus.

Aku benar-benar senang mendengarnya, ternyata Erza masih ingat dengan ucapannya waktu itu, untuk meminta maaf.

"Lupakan saja, saya juga minta maaf." Ucapnya tulus. "Oh iya aku tinggal dulu ya." Pamit Ray, menatap ke arah ku dan Erza bergantian.

Aku hanya mengguk mengiyakannya.

"Kok ada dia juga disini?" Tanya Erza begitu Ray sudah menjauh.

"Ya iyalah, ini kan acara pesta pernikahan kakak sepupunya." Jawab ku.

Erza terlihat mengernyitkan dahinya. "Lo kenal juga sama sepupunnya?" Tanyanya lagi.
Aku hanya mengguk menjawabnya. "Udah yuk, kita kasih selamat dulu ke mempelainya." Ajakku.

Erza hanya menenurut, mengikuti langkah ku menuju dimana mempelai pengatin terlihat sedang berbincang dengan tamu lainnya. Konsep pernikahannya memang tidak ada pelaminan, jadi pengantinnya yang berkeliling menyapa para undangan.

"Hai, selamat ya." Ucap ku sambil memeluk Katty, mempelai wanita, kakak sepupunya Ray.

"Iya, thank's ya udah mau dateng." Ucapnya begitu kami melepaskan pelukan.

Gantian aku menyalami mempelalai prianya, Tora. Sementara Erza menyalami Katty.

"Siapa nih?" Bisik Katty, sambil melirik Erza.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Still You Are My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang