●PART 6- DUGAAN

33 5 1
                                    

"STOPPP..."

Teriakan menggelegar yang terdengar merdu membuat kedua orang yang saling berdebat tadi menghentikan aktivitasnya dan memandang seseorang yang terteriak tadi.

"Binar, apa yang kau lakukan?" Tanya Bintang dengan nada tertahan kepada Binar.

Binar yang melihat sang kakak pun segera menurunkan kepalan tangannya yang ada tepat di depan wajah Aksa.

"Nggak usah ikut campur deh. Biasanya juga kamu cuma fokus sama buku, pelajaran, novel dan lainnya nggak pernah peduli sama aku yang notabennya adek kamu sendiri. Urus aja sono kehidupan kamu yang penuh akan kasih sayang ayah sama bunda." Kata Binar sinis.

"Apa apaan sih lo... kenapa lo malah marah-marah sama Bintang." Sergah Aksa tak terima dengan perlakukan Binar terhadap Bintang.

"Emmm aku mencium bau-bau orang saling jatuh cinta nih. Apa mungkin bintang tiba-tiba peduli sama aku karena ada nih cowok. Dan terbukti sekarang sang pangeran sedang membela tuan
putrinya. Hahaha..." Ejek Iska kepada Bintang dan juga Aksa.

"Kenapa diem? jadi bener ya, kalau kak Bintang tersayang itu suka sama nih cowok? " tanya Binar

Bintang yang mendengar ucapan Iska dan Binar hanya terdiam dan mengepalkan tangan lantas pergi begitu saja bersama Diana.
Aksa yang melihat Bintang pergi pun menyusul kepergian Bintang dan Diana. Sebelum ia pergi, ia terlebih dahulu memberikan tatapan peringatan kepada Iska dan Binar.

Sedangkan Binar dan Iska, ia malah terlihat bingung dengan perilaku Bintang dan juga Aksa.

"Ka, emang omongan aku ada yang salah yah? kenapa mereka malah pergi." Kata Binar dengan polosnya.

Iska hanya mengendikkan bahu tanda ia juga tak mengerti.

"Aish, pusing aku. Ya udah yuk kita ke kantin aja." Ajak Binar kepada Iska yang merespon dengan anggukan.

***

"Bintang tunggu..." Panggil Aksa kepada Bintang yang berjalan cepat di depannya.

Bintang yang merasa terpanggil pun menghentikan laju jalannya tanpa menoleh ke arah Aksa yang memanggil.

Diana yang berada di samping Bintang bingung harus melakukan apa. Sehingga ia berpamitan kepada Bintang untuk terlebih dahulu ke perpustakaan.

"Bintang kamu mau kemana?" Tanya Aksa.

Bintang pun berbalik badan dan menghadap lawan bicaranya.
"Mau ke perpus, Kenapa ?" Jawab Bintang dengan pertanyaan balik.

"Aku boleh ikut ? Aku baru ingat kalau ada satu buku yang harus aku pinjam di perpus." Ujar Aksa.

Bintang hanya mengangguk cuek dan meneruskam berjalan menuju ke perpus dengan di ikuti Aksa di belakangnya.

***

"Alhamdulillah..." Ucap Binar setelah ia bersendawa pertanda ia telah kenyang.

"Ish Binar jorok deh."Balas Iska merasa terganggu dengan suara sendawa Binar yang tergolong besar untuk sendawa seorang perempuan.

"Hihh, jaga tuh sikap. Gue yang cowok aja sendawa gue nggak segitunya" ejek Eza kepada Binar. Yapp, sejak Aksa pergi dengan Bintang, Eza jadi bingung mau ikut dengan siapa. Akhirnya pun Eza mengikuti kemana perginya Binar dan juga Izka.

"Hehe maaf deh, suka kelepasan." Ucap Binar cengengesan.

" Hemmm... Eh Nar, lo ngerasa ada hubungan spesial nggak sih antara kakak lo sama Aksa itu?" Tanya Iska membahas kejadian tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 20, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANTONIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang