Sebelas

4.8K 258 43
                                    

Session 2 guyssss, wkwkwk
Happy Reading.
.
.
.

"Suho!"

Irene menjerit frustrasi ketika Suho memasuki mobil Audi milik lelaki itu. Hari ini mereka berencana memeriksakan kondisi kehamilan Irene pada dokter pribadi keluarga.

"Kenapa sayang?" Suho dengan tanpa perasaan bersalah mendudukan dirinya dibalik kemudi, mengabaikan pelototan sang ibu hamil.

"Mana penyamaranmu?! Bagaimana kalau nanti diperjalanan ada yang mengenalimu?!"

Suho menyengir dan segera sibuk mencari apapun di jok belakang yang bisa menyamarkan identitasnya, daripada takut ketahuan fans dirinya lebih ingin menurut pada perkataan kekasih cantiknya itu.

Mereka sepakat untuk menjalin kasih secara diam-diam dari hadapan publik, mengingat Suho sangat ingin menjaga perasaan fans-fansnya yang baru saja diguncang kabar dating Jongin. Sebetulnya Suho ingin segera jujur dan ia yakin fans akan menerima keputusannya dan membiarkan ia bahagia dengan gadis yang ia pilih untuk menemani harinya -dalam suka dan masa-masa sulitnya, namun untuk sekarang, ia rasa ini yang terbaik.
Bahkan ia baru akan memperkenalkan irene pada orang tuanya setelah kunjungan ke dokter kandungan ini nanti.
Suho masih cukup waras dengan memberikan prolog pada sang Ayah mengenai akan mengenalkan orang spesial alih-alih datang langsung dan menjatuhkan bom berita yang mungkin akan membuat kedua orang tuanya meradang. Bagaimanapun ia dibesarkan di lingkungan keluarga terhormat dan terpelajar. Apalagi jika ia langsung mengabarkan jika irene tengah mengandung darah dagingnya, kemungkinan ia akan diusir dari rumah setelah sebelumnya di kebiri hidup-hidup sangatlah wajar.

"Sudah?" tanya Suho memastikan setelah ia kenakan topi dan masker putih pada wajah bersihnya.

Irene meneliti tampilan suho dan mengecup pipi lelaki itu sebagai persetujuan. Suho tersenyum gemas atas kelakuan irene yang tak biasa. Selanjutnya Suho sibuk mengemudi sementara irene menyender dibahunya dan merangkul lengannya manja.

-BBS-

Hanya sisa dua pasien yang memiliki jadwal pemeriksaan hari ini dengan dr. Jung, satu pasangan yang nampak akan memeriksakan kandungan sang istri yang sudah cukup besar dan mereka sendiri.
Suho memastikan Irene diperiksa oleh spesialis kandungan perempuan, ia tidak suka saja dengan dokter laki-laki, lagipula dr. Jung merupakan satu-satunya dokter spesialis kandungan perempuan di Motae Women Hospital ini.

Setelah menunggu beberapa saat dengan perasaan gelisah, akhirnya giliran irene tiba. Gadis itu berdiri dari duduknya pada kursi ruang tunggu dan Suho dengan sigap memapahnya seperti gadis penyakitan. Hal itu membuat Irene sedikit kesal, kandungannya belum terlalu kentara namun Suho sudah memperlakukannya sebegitu berlebihannya.

"Kamu tunggu disini saja ya" Irene bukannya enggan Suho ikut menemani proses pemeriksaan didalam, namun Suho yang kelihatan tak bisa menutupi kegugupannya itu membuat ia ikut cemas.

"Mana bisa? Tidak. Aku sudah disini berarti kita masuk bersama keruangan itu" tunjuk Suho pada sebuah ruangan tempat dr. Jung praktek.

"Tapi kamu membuat aku cemas Suho, liat keringatmu itu"
Rupanya tanpa sadar Suho juga mulai berkeringat terutama di pelipisnya, menandakan bahwa ia memang gugup sedari tadi.

Hilang sudah topeng kendali atas dirinya, suho tidak bisa biasa-biasa saja seperti tadi. Nyatanya ini pengalaman yang membuatnya gugup melebihi ketika akan konser di Tokyo dome untuk pertama kalinya.

"Tunggu disini, aku ke toilet sebentar. Jangan masuk tanpaku" Suho memperingatkan sambil bergegas lari kecil menuju toilet.

Irene hanya menggeleng pasrah atas kelakuan calon ayah muda itu dan memilih menunggu Suho dengan duduk dikursi yang tadi mereka tempati.
.
.

"Selamat Irene ssi, disini memang sedang bertumbuh calon bayi kalian" dr Jung menunjuk titik kecil pada layar monitor yang menunjukan hasil USG 3 dimensi rahim gadis itu dengan senyuman. "Dan Suho, apa-apaan ini?! Kau mendahuluiku padahal aku yang menikah duluan" memecah keheningan dr Jung beralih pada Suho yang terlihat cemas mengikuti setiap proses pemeriksaan.

Suho dan dr. Jung, lebih tepatnya Jung Sooyeon adalah sahabat lama, mereka menjadi akrab karena kedua orang tua mereka berteman baik.

Setelah mendengar beberapa penjelasan mengenai kondisi awal-awal kehamilan, Suho dan Irene semakin sadar jika ini nyata, semakin nyata bagi mereka.
Bahwa mereka dihadiahi calon malaikat kecil yang menuntut mereka untuk semakin dewasa dan bertanggung jawab.
Bahagia dan cemas bercampur jadi satu, namun satu hal, mereka mensyukuri anugrah ini dan tak akan lari dari tanggung jawab apalagi lintasan pikiran untuk mengsia-siakannya.

Suho sudah bisa menormalkan tarikan nafas yang sedari tadi ia tahan, dan pancaran wajah sumringah mulai menghiasi wajah tampannya.

"Tolong rahasiakan dulu kabar bahagia ini dari orang tuaku Jung, aku yang akan memberi tahu mereka nanti"

"Jadi paman dan bibi belum tahu mengenai kehadiran calon cucu mereka?! Kau ini, Jun! Segera beri tahu mereka, aku yakin mereka akan bahagia mendengarnya"
Suho dan irene hanya saling berpandangan, dr. Jung tidak akan mengerti jika hubungan mereka bukan jenis hubungan yang dimulai dengan sederhana seperti layaknya pacaran antara dua lawan jenis seperti sewajarnya.

"Jadi mereka berdua dalam kondisi baik kan? " Suho sengaja mengalihkan topik pembicaraan.

"Mereka baik, namun aku akan meresepkan beberapa vitamin dan tablet penambah darah sebagai tambahan nutrisi karena wanita hamil sangat rentan kelelahan" ucap dr. Jung sambil merapihkan peralatan yang telah ia gunakan tadi.

"Irene ssi tidak ada keluhan lain kan? "

Irene yang ditanyai menggeleng dan mulai beranjak dari bangsal pemeriksaan dibantu oleh Suho.
"Walau tidak ada keluhan, aku harap irene ssi menghindari aktivitas yang akan membuat lelah. Termasuk aktivitas itu. Kau dengar Suho? "

Suho tersedak air liurnya sendiri mengerti maksud istilah 'itu' yang digunakan sementara irene hanya bisa meringis malu atas peringatan dr. Jung.
.
.
.

Mobil Audi dengan kaca gelap itu cukup lama terparkir diluar gerbang kediaman keluarga Suho. Sang empunya tidak kunjung keluar malah goncangan-goncangan teratur dan suara-suara serak dalam dan samar terdengar dari sana.

Baru saja diperingati dr.Jung, Suho dan Irene sudah tak kuat untuk melanggarnya.

-TBC-

Pemanasan nulis lagi hehe, lumayan lah ya segini juga #pisss

Bandung, 09 Agustus 2019.

Between Bussy Scedule [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang