Hangyul disidang.

4.8K 586 48
                                    


.

"Coba jelasin, gimana bisa?" Tanya Yohan yang duduk diatas brankarnya sambil melipat tangan didada. Menatap Hangyul yang berada didepannya datar namun terkesan menekan.

Hangyul yang ditatap seperti itu hanya bisa menunduk, dia tak tahu akan ketahuan disaat seperti ini.

"Yaa gitu..."

"Yagitu apaan, lo gila ya gyul, boongin gw selama bertahun-tahun sampe udah punya anak dua biji begitu. Gw kira itu anak Lena, tau taunya anak lo."

"Ya maaf..."

"Maaf-maaf, matamu maaf!"

Melihat situasi seperti ini Lena hanya bisa terkikik geli.

Sejak insiden kemarin, Yohan memang langsung menyuruh Hangyul untuk segera datang ke Den Haag. Kenapa? Ya tentu saja ingin meminta penjelasan.

Apalagi saat Lena memberitahu alasan Hangyul bisa menikahi Vanya. Saat itu juga Yohan rasanya ingin memberikan hadiah sebuah bogeman keras pada Hangyul.

"Enam tahun Gyul, ENAM TAHUN lo boongin gw. Lo bilang lo masih berusaha ngejar Lena. Tau-taunya lo udah nikah, anak udah banyak. Lo tau kan kalo gw tuh udah anggep Vanya sebagai adik kesayangan—"

"Shhhttt! Udah sih elah, percuma, semua juga udah kejadian. Lagian Hangyul, lo gimana sih nikahin anak orang kok ga bilang-bilang."

Lena yang sudah tidak tahan dengan pertikaian tidak jelas ini pun akhirnya angkat suara. Menurutnya, apa yang mereka ributkan saat ini tuh bener-benar tidak ada gunanya, Sungguh.

Yohan yang marah-marah tidak jelas, Hangyul yang bersikap seolah seperti anak kecil yang sedang dimarahi oleh orangtuanya karena tidak tidur siang. Benar-benar aneh.

Padahal umur mereka sudah dewasa.

"Lena, kamu tuh ga ngerti—"

"Ga ngerti ga ngerti apasih! Aneh kamu Yo! Percuma kamu ngomong kaya gitu juga Hangyul ga bakal ngeti, ke tolologiannya sudah mendarah daging. Untung anaknya ngikut Vanya, jadi pinter."

"Ga dulu ga sekarang, gw jadi korban mulu." ucap Hangyul sebelum akhirnya melanggang pergi keluar dari kamar inap Yohan.

Lena yang melihat hanya bisa menganga. Ia semakin tidak mengerti sedang dalam situasi apa dia sekarang.

Yohan yang tadinya duduk kini kembali merebahkan dirinya membelakangi Lena. Lena semakin tidak mengerti dibuatnya.

Ia pun mendekatkan dirinya pada Yohan, duduk dibangku yang terletak tepat disebelah brankar tempat yohan membaringkan tubuhnya. Perlahan Lena mulai mengelus kepala Yohan.

"Yohan, kamu tau ga sih—"

"G." balas Yohan singkat tanpa menoleh ke Lena yang berada dibelakangnya.

"Ih,Kok gitu?"

"Y."

Lena hanya bisa menghela nafasnya pelan, sebelum kembali melanjutkan apa yang ia ingin katakan.

Kim Yohan • Bad ° [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang