Selamat membaca
💧💧💧
Sejak kejadian pertunangan irwan dan putri, sekarang rara sudah tidak peduli lagi dengan irwan, walaupun mereka satu meja, namun tidak ada sepatah kata pun keluar dari mulut rara kepada irwan.
Sedangkan irwan menganggap seperti tak terjadi apa apa, dan dia bersikap seperti biasa kepada rara, dia terus berusaha untuk bisa berteman lagi dengan rara, namun rara semakin menjauhi nya.
"senin pekan kita udah mulai ujian nih, aku merasa sangat gugup, kalau kalau aku engga bisa dapetin beasiswa itu"kata rara kepada alif dan rafly saat mereka makan di kantin.
"kamu pasti dapetin beasiswa itu, kan kamu salah satu murid berprestasi di sekolah".ujar alif.
"iya sih, tapi aku juga sedih, kalaupun aku dapetin beasiswa, lalu bagaimana dengan ka nabila, dia akan sendirian".
"iya ya, apa ka nabila engga nikah aja?"tanya rafly.
"ka ridwan sih sering ngajakin nikah, tapi ka nabila mau jadi orang yg sukses dulu, baru dia mau menikah".
"wah wah, mesti sabar tuh cowo nungguin".
"aku juga, kalau udah sukses baru aku mau nikah".kata rara.
"yakin,? Kalau nanti ka ahkam lamar kamu gimana?"kata rafly
"kalau itu, aku suruh nunggu juga".
"kan kasian ra, kalau kelamaan nunggu, entar di ambil orang loh".kata alif.
"kalau gitu berarti bukan jodoh, simple kan!"
"emang ya kamu ini termotivasi banget dengan kesuksesan".
"harus itu raf, kita harus punya bekal nanti di masa tua, biarin aku bersusah susah di masa muda, biar di masa tua nanti tinggal nikmatin aja".
"lagi pada bicarain apa nih, kok ada tua tua nya?"tanya awan yg tiba tiba datang bersama irwan dan randa.
"kita ikut gabung ya?"tanya randa langsung duduk di samping rara, sedangkan awan dan irwan duduk di samping alif.
"silahkan kalian duduk aja, aku udah selesai kok"kata rara meminum minuman nya lalu berdiri.
"eh kok udahan sih, kenapa engga nongkrong sampai bel masuk uas aja?"kata awan.
"aku engga ada waktu nongkrong wan, aku mau belajar"kata rara meninggalkan mereka semua.
alif dan rafly pun langsung menyelesaikan makanan nya.
"kalian mau ngejauh juga?"tanya irwan kepada alif dan rafly.
Alif cuma diam dan rafly pun sama.
"lif, tolongin gue, gue engga bisa jauh dari rara, gue pengen gue dan rara berteman akrab kaya dulu lagi"kata irwan yg mencegah alif berdiri.
"engga wan, itu sudah keputusan rara, lagian kamu juga engga perlu lagi untuk berteman dengan rara, nanti akan berpengaruh dengan hubungan kamu sama putri"kata alif berlalu meninggalkan mereka juga dan di susul oleh rafly.
"apa sebenci itu rara sama gue?"kata irwan.
"mungkin dia sudah merasa sangat kecewa wan dengan kejadian waktu itu"kata randa.
"kalau gue jadi cewe yg di gitu in guw juga merasa kecewa berat, karna setelah gue di terbangkan kelangit, kemudian langsung di hempaskan ketanah, itu sakit wan"kata awan memegang bahu irwan kemudian menatap nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meskipun Itu Mustahil, Berdo'a Saja
Short Story«Diamku bukan amarah terhadapmu, melainkan kasih yang tak rela tangan mu Terluka demiku. «Diamku bukan benci terhadap mu, melaikan kasih yang tak ingin kaki mu lelah karenaku. «Diamku bukan tangis karenamu, melainkan tangis akan hidupku. «Diam ku...