Selamat membaca
💧💧💧
Nabila pov
Setelah acara makan makan saat kelulusan rara, nabila dan rara pun nenek paksa untuk menginap di rumah om ferdi.
"bil, aku beneran engga tau loh kalau kamu orang yg sudah lama di cari nenek"kata ridwan kepada nabila yg sambil menaiki tangga.
"itulah wan, mungkin dulu belum saat yg tepat untuk aku bertemu dengan keluarga besar ku".
"trus hubungan kita gimana?"
"gimana apa nya?"
"kamu dengar sendiri kan tadi mama bilang apa, mama setuju kalau aku sama kamu".
"wan, kan kamu tau, aku engga akn menikah dulu sebelum sukses".
"berarti aku nunggu lagi dong?"
"terserah wan, kalau pun kamu engga mau nunggu, engga apa apa, mungkin belum jodoh".
"kok kamu ngomong nya gitu sih, aku aja bisa bertahan nunggu kamu dari SMA sampai sekarang, masa dengan nunggu sebentar aja aku nyerah sih".
"ya terserah kamu wan"kata nabila masuk kekamar dan menutup nya.
"harus berjuang lagi nih".
***
Karna nabila tidak membawa baju ganti untuk pergi ke kantor, terpaksa ridwan mengantar nabila pulang saat masih subuh.
Sesampai nya di rumah nabila dan rara.
"aduh bil, aku rencana nya mau bangun siang hari ini, tapi kamu malah ngajak aku jalan saat matahari pun belum timbul".
"jadi kamu engga ikhlas nolongin nya?, kan aku tadi memang menolak, tapi kan di suruh tante dita".
"setelah nganter kamu kekantor, aku lanjutin tidur nanti"kata ridwan yg duduk di ruang tamu.
Nabila membersihkan diri dan bersiap siap untuk pergi ke kantor.
Saat nabila sudah siap, tiba tiba ad bunyi klakson dari luar, nabila pun keluar mengecek siapa yg datang pagi pagi begini.
Saat nabila membuka pintu ternyata pak aldian sudah berada di depan pintu.
"pak aldian"kata nabila terkejut.
"kamu sudah siap, ayo berangkat".ajak aldian.
"pak tapi, kenapa bapak jemput saya, saya kan bisa pergi sendiri pak".
"tidak, kamu pulang pergi bareng saya, biar saya engga susah cari kamu kalau ada urusan penting".
"tapi pak_
"ayo entar kamu telat"kata aldian sambil meraih tangan nabila.
Saat aldian meraih tangan nabila, tiba tiba ridwan keluar dan menghampiri mereka.
"siapa dia bil?"tanya ridwan.
"dia bos aku wan".
"kenapa laki laki ini pagi pagi sudah di rumah kamu? Apa dia nginap di sini?"tanya aldian.
"gini pak, sebaik nya kalian kenalan dulu, dia ridwan sepupu saya"kata nabila.
"calon suami"timpal ridwan.
"ridwan apa an sih?"kata nabila.
"baru calon kan,! Kamu ikut saya berangkat ke kantor".
"tapi pak_
KAMU SEDANG MEMBACA
Meskipun Itu Mustahil, Berdo'a Saja
Short Story«Diamku bukan amarah terhadapmu, melainkan kasih yang tak rela tangan mu Terluka demiku. «Diamku bukan benci terhadap mu, melaikan kasih yang tak ingin kaki mu lelah karenaku. «Diamku bukan tangis karenamu, melainkan tangis akan hidupku. «Diam ku...