Selamat membaca
💧💧💧
"gimana kabar kamu?"tnya irwan saat mereka sedang makan di kantin rumah sakit.
"baik, kalau kamu?"tanya rara balik.
"alhamdulillah, oh iya, selamat ya kamu dapat gelar mahasiswi terbaik di london".
"iya sama sama, kamu memang beneran ambil jurusan dokter ya?"
"iya, engga percaya ya sekarang gue jadi dokter?".
"bukan nya gitu sih, waktu dulu aja kamu engga ada tertarik nya sama dunia kedokteran".
"itu dulu, saat ketika aku melihat seorang dokter yg sangat berjasa dengan orang lain, aku merasa ini adalah kerjaan yg berguna dan membantu, maka nya aku ber alih profesi".
"oh gitu".kata rara melanjutkan makanan nya, sebenarnya dia masih canggung dengan keadaan ini, karna sudah sangat lama mereka tak bertemu.
"kamu gimana sekarang hubungan sama ahkam, kok engga undang sih?"
"eng, anu, itu aku, aku sudah putus hubungan sama ka ahkam".
"oh ya, terus sekarang, apa kamu sudh menikah dengan orang lain atau apa?".
"belum, aku aja baru selesai in kuliah, belum ada target menikah, lalu kamu, sudah punya anak berapa dengan putri?".
"aku batal menikah dengan dia".
Mendengar ucapan irwan barusan membuat rara tersedak dengan makanan nya.
"kamu hati hati makan nya, nih minum dulu"kata irwan berdiri memberikan minuman kepada rara.
"makasih"kata rara setelah minum.
"berarti sekarang kita sama sama sendiri dong"kata irwan.
Rara cuma tersenyum,"kenapa bisa begini sih, kenapa gue di pertemukan lagi sama dia, dan sekarang pun dia batal menikah dengan putri"kata rara dalam hati.
"ra, ternyata dunia itu sempit ya, setelah kita di jauh kan, dan sekarang kita di pertemukan kembali".
"i, iya".
Tiba tiba telpon rara berbunyi dan itu panggilan dari ka nabila.
"ada apa ka?".
"kamu di mana sekarang,? Ini ada pak dr drajat nih di ruangan kaka".
"baik ka, aku akan segera ke sana".
Telpon pun di tutup oleh rara.
"sorry ya wan, aku mau ke ruangan ka nabila dulu, ada urusan".
"kalau gitu kita bareng ya, aku juga udah selesai makan".
"ya udah deh".
"bentar ya aku bayar dulu".
"nih, bayarin punya aku sekalian ya"kata rar memberikan uang seratus ribuan.
"engga usah, kamu simpen aja itu uang nya, biar aku yg bayarin".
"engga perlu wan".
"jangan menolak".kata irwn lalu meninggalkn rara menuju kasir, dan rara menunggu di depan.
"ra, entar kapan kapan kamu mau kn aku ajak jalan"tanya irwan.
"mau jalan kemana?".
"kemana aja, aku mau ngobrol bnyak sama kamu".
"entar aku kabarin bisa apa engga nya".
"aku harap kamu bisa".
"udh sampai nih, aku masuk dulu ya".
KAMU SEDANG MEMBACA
Meskipun Itu Mustahil, Berdo'a Saja
Short Story«Diamku bukan amarah terhadapmu, melainkan kasih yang tak rela tangan mu Terluka demiku. «Diamku bukan benci terhadap mu, melaikan kasih yang tak ingin kaki mu lelah karenaku. «Diamku bukan tangis karenamu, melainkan tangis akan hidupku. «Diam ku...