Selamat membaca
💧💧💧
Irwan sangat gelisah saat menyetir dan dia melajukan mobil nya dengan kecepatan tinggi, rara selalu menenangkan irwan, agar irwan tidak kalap saat menyetir, mereka pun terjebak macet, karna banyak orang juga pulang liburan.
Sekitar 2 jam mereka pun keluar dari kemacetan, dan langsung menuju rumah sakit.
Sesampai nya dirumah sakit, irwan langsung menggandeng rara dan menarik nya menuju ruang yg sedang merawat papa nya.
Sesampai nya di depan icu ternyata ada mama dan aldian, irwan pun langsung menghampiri mereka.
"ma, gimana keadaan papa?"tanya irwan langsung memeluk mama nya.
"nak, papa kamu, papa kamu sedang kritis di dalam"sahut mama sambil menangis.
"gimana kejadian nya tadi ka, kenapa papa jadi sampai kritis?"tanya irwan kepada aldian.
"tadi pagi saat mama masuk kamar mau bangunin papa, ternyata papa udah jatuh di lantai dan engga sadarkan diri"jelas aldian.
"udah ma, mama tenang ya disini ada irwan sama ka aldian"kata irwan menenangkan mama nya dan mengajak nya duduk.
Rara pun cuma diam, dia tidak bisa berbuat apa apa, karna baru kali ini dia bertemu dengan keluarga irwan.
"ra, duduk sini"kata irwan menyuruh rara duduk di samping nya.
Rara pun duduk di samping irwan yg masih memeluk mama nya.
Tak berapa lama dokter pun keluar dari ruangan itu, semua nya langsung berdiri menghampiri dokter, kecuali rara yg hanya berdiri di tempat.
"gimana keadaan papa saya dok?"tanya irwan.
"pasien sudah melalui masa kritis nya, dia terluka di bagian kepala, sekarang kita cuma bisa tunggu dia sampai sadar"jelas dokter.
"apa kami boleh masuk dok?"tanya mama.
"sebaik nya 2 orang saja yg masuk".kata dokter.
"ya udah wan, kamu bawa mama masuk aja, biar aku tunggu disini"kata aldian.
"baik lah ka, rara lo tunggu disini dulu ya?"
Rara pun mengangguk.
Rara duduk kembali dan di susul aldian."kamu teman nya irwan ya?"tanya aldian membuka percakapan.
"iya ka, saya temen satu kelas irwan, nama saya rara"kata rara.
"oh berarti dia adik nya nabila yg irwan ceritakan itu"ucap aldian dalam hati.
"aku mau keluar dulu, kalau irwan tanya, bilangin aku mau beli makanan dulu".
"baik ka".
Rara pun tertinggal sendiri duduk di luar, tak lama irwan dan mama nya keluar.
"dimana ka aldian ra?"tanya irwan yg mendudukkan mama nya di samping rara.
"katanya keluar beli makanan".
"ma, ini kenalin rara temen irwan"
"rara tante, tante yg sabar ya"kata rara menenangkan mama irwan yg berada di sebelah nya.
"mkasih ya nak, kamu udah temenin irwan kesini, padahal kalian masih liburan".
"engga apa apa kok tan".
***
Papa irwan sudah di pindahkan keruangan lain dan bnyak kerabat yg menjenguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meskipun Itu Mustahil, Berdo'a Saja
Storie brevi«Diamku bukan amarah terhadapmu, melainkan kasih yang tak rela tangan mu Terluka demiku. «Diamku bukan benci terhadap mu, melaikan kasih yang tak ingin kaki mu lelah karenaku. «Diamku bukan tangis karenamu, melainkan tangis akan hidupku. «Diam ku...