Hallucinate | 16

53 14 2
                                    

Cowok itu memasuki ruangan bernuansa putih tersebut. Kini, ia melihat sosok yang ia cari tergeletak tak sadar.

Vier duduk dikursi sebelah tempat Augys tergeletak. Tak lama, gadis itu membuka matanya.

"Kak?"

Vier masih terdiam memperhatikan wajah Augys. Wajah yang mungkin tidak akan pernah ia lihat lagi setelah ini.

"Kak?"

"Eh, sorry"

"Kakak ada hubungan apa sama Dyla?" tanya Augys to the point.

"Jauhin gue, Gys"

Augys mengerutkan keningnya, ia tidak mengerti maksud dari ucapan kakak kelasnya itu. Vier bangkit dari kursi lalu berjalan menuju pintu.

"Maksud lo apa kak?" langkah Vier terhenti.

"Nanti juga lo tau sendiri" balasnya tanpa membalikkan badannya.

"Lo jadi ambil kuliah di Jerman?"

"Nanti lo bakal tau sendiri. Jangan mikirin gue, lo bisa bahagia dengan cara lo sendiri... Gue pergi"

Tepat setelah Vier pergi, air mata Augys jatuh satu persatu membasahi pipi mulusnya. Ia masih tak habis pikir, kakak kelas yang belakangan ini dekat dengannya bahkan menjadi kabar bulanan sewkolah akan pergi meninggalkannya.

'Gimana sama trauma gue' batinnya.

cklek, pintu terbuka. Sontak, Augys langung memanggil nama orang itu.

"Kak Vier!"

•••

Yeayy!!
Akhirnya aku update lagihh..

Maapkeun dikit bangett
Diusahain besok kalo nggak lusa, aku update lagii..😅

Makasyiiww 🌹

Hallucinate | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang