Hallucinate | 25

22 2 0
                                    

Vier yang melihat Augys tak sadarkan diri, langsung membopong Augys dan menelpon taksi. Ia membawa Augys ke Rumah Sakit.

Augys segera dimasukkan ke ruang ICU dan Vier menelpon Auzeer tentang keadaan Augys. Tak lama setelah itu, Auzeer dan Aufar datang.

Dan diwaktu yang sama, Dokter Rizky keluar dari ruang ICU. Kemudian, Dokter Rizky mengajak mereka bertiga ke ruangannya.

"Bagaimana keadaan anak saya, dok?" tabya Auzeer to the point.

"Sabar pak, tenang" Auzeer menetralkan nafasnya lalu menghembuskannya perlahan.

"Hmm.. Saya mau tanya dulu sebelumnya"
"Apa akhir-akhir ini, Augys mengalami tanda-tanda sebuah penyakit serius?"tanya Dokter Rizky.

"Penyakit serius, dok?" tanya Auzeer yang hanya dibalas anggukan dari Dokter Rizky.

"kemarin, Augys sempat muntah lalu pingsan, dok"ucap Aufar.

"Oh iya, tadi sebelum pingsan, Augys batuk darah, dok" timpal Vier. Saat Vier mengucapkan hal tersebut,semua mata langsung tertuju pada Vier.

"Apa itu benar, nak?" tanya Auzeer.

"Iya, Om"

"Hmm, oke.." Dokter Rizky menarik napas lalu membuangnya secara perlahan.

"Jadi, gini. Augys menderita penyakit yang sangat serius. Dimana, kedua ginjalnya tidak berfungsi secara tiba-tiba. Tadi, tim medis sudah berusaha mencoba agar finjalnya kembali berfungsi. Namun, setelah dicoba berulang kali, yang berfungsi hanya ginjal kanan dan itu masih lemah"

"Bagaimana jika cuci darah, dok?" tanya Aufar.

"Bisa saja. Namun, kemungkinan hidupnya kecil. Karena pasien sudh memasuki fase gagal ginjal stadium 3C"

Semua melongo tak percaya mendengar penjelasan Dokter Rizky.

"Cara lain?"

Dokter Rizky terdiam. Menurutnya, ini adalah cara terakhir agar Augys tetap hidup.

"Transplantasi ginjal" ucapnya tegas.

...

Auzeer, Aufar dan Vier keluar dari ruangan dokter Rizky setelah menandatangani surat persetujuan pencucian darah Augys.

Kata dokter Rizky, cuci darah akan dilakukan setiap 2 minggu sekali. Dan kemungkinan, Augys akan sadar dari koma, malam ini.

Pukul 19.45, jari telunjuk Augys bergerak. Aufar yang sedang berada ditempat, langsung menekan tombol bel pemanggil dokter. Setelah dokter datang, Augyspun diperiksa kondisinya.

"Kondisi Augys sudah mulai membaik. Kita akan terus memantau kesehatannya terutama bagian ginjalnya" papar dokter Rizky yang kemudian keluar dari ruangan rawat Augys.

Malam ini, Vier sedang berjalan-jalan di koridor rumah sakit. Tanpa ia sadari, ruang rawat Augys sudah dipindahkan ke ruangan daerah penyakit ginjal. Ruangan dimana Cika dulu dirawat.

Namun, Cika sudah tidak ada lagi disini. Pukul 7 pagi tadi, ternyata gadis kecil itu sudah dimakamkan. 

Penyakit ginjalnya kian bertambah parah sehingga baik keluarga Cika maupun pihak rumah sakit, sudah tidak memiliki harapan lagi tentang kelanjutan hidup gadis kecil itu.

Untuk malam ini, Vier memutuskan untuk kembali ke rumah. Karena Augys sudah sadar dari komanya.

...

Keesokan harinya, Vier kembali menuju rumah sakit. Sesampainya disana, Vier melihat  Augys sedang disuapi oleh Aufar melalui jendela pintu. Vierpun mengetuk pintu ruang rawat gadis itu.

tok tok tok

"MASUK!" teriak Aufar dari dalam. Vier melangkahkan kakinya masuk kedalam ruangan. Namun, langkahnya terhenti ketika Augys berteriak.

"STOP! JANGAN MASUK KESINI! PERGI!"

Aufar terdiam ketika adiknya berteriak demikian. Namun, Vier tetap mendekat.

"PERGI! ABANG, SURUH DIA PERGI" 

"Hey, kenapa Gys? Kenapa dia harus pergi?" tanya Aufar sambil mengelus pundak adiknya , menenangkan.

"POKOKNYA DIA GAK BOLEH KESINI"

Mendengar teriakan adiknya yang tak kunjung berhenti,  Aufar beranjak dari duduknya dan mengajak Vier keluar dari ruangan.

"Bro! Gue gak tau kenapa adek gue minta lo buat pergi. Gue gak tau permasalahan kalian. Yang jelas, gue sebagai abangnya cuma pengen buat dia ngerasa lebih baik dan sehat lagi kayak dulu. Jadi, gue harap lo mau pergi dari sini. Demi Augys"

Vier terdiam kemudian menyerahkan sebuket bunga krisan ungu kepada Aufar. "Titip buat Augys"

...

Enam minggu telah berlalu,  namun Augys masih enggan bertemu Vier. Gadis itu telah mengingat semuanya. Kini, ia malah trauma jika bertemu Vier.

Terlebih, ia sangat takut itu akan berpengaruh pada trauma yang sebelumnya ia miliki, PTSD.

Hari ini, Augys sedang duduk di ranjang rumah sakit sambil menonton tv. Hari-harinya ia habiskan di rumah sakit. Keadaan yang belum sepenuhnya pulih, membuat Augys banyak ketinggalan pelajaran.

Untungnya, ia memiliki 2 sahabat yang sangat menyayanginya.. Setiap hari, Vania dan Sheryl selalu mengirimkan foto catatan setiap pelajaran. Membuat Augys seolah juga ikut masuk kelas. Sesekali, mereka mengirimkan video keadaan anak kelas yang tingkahnya bikin geleng kepala.

"Abang! Augys mau kacang itu!" ucap Augys sambil menunjuk toplek berisi kacang. Dengan jailnya, Aufar malah membuka toples kemudian memakan kacang-kacangnya.

"Ish! Abang kok malah dimakan sih?!" dengan wajah tanpa rasa bersalah itu malah menjulurkan lidahnya dan beranjak pergi keluar.

"PAPA! BANG AUFAR TUH NYEBELIN BANGET" adunya. Bukannya memberikan toples, Aufar malah melempar kacang kepada adiknya.

"TEEL banget sih, elahh!!"

"Lagian nyebelin. Siniin toplesnya"

Akhirnya, dengan berat hati Aufar memberikan toples tersebut dengan wajah kesalnya. Sementara Augys mengambilnya dengan wajah kemenangan.

Saat sedang asyik-asyiknya makan kacang, tiba-tiba gadis itu merintih kesakitan sambil memegang perutnya. 

"Abang, sakit!!!"

Sontak, Aufar langsung memanggil dokter. Tak lama, Augys malah tak sadarkan diri.

Aufar dan Auzeer menunggu diluar ruangan. Cowok itu juga memberi tau keadaan Augys kepada Vier.

Dokter Rizky keluar bertepatan dengan datangnya Vier. dan dokter itu mengajak mereka ke ruangannya.

"Jadi bagaimana keadaan anak saya, dok?" tanya Auzeer khawatir.

"Hmm.."  baik Auzeer, Aufar maupun Vier menunggu kelanjutan ucapan dokter berumur 30 tahun itu.

"Ternyata proses pencucian darah untuk ginjal Augys tidak membuat ginjalnya kembali membaik"

"Jadi?"

"Mau tidak mau, jika Augys ingin tetap kembali sehat..."

































"Transplantasi ginjal, dok?" tanya Vier. Sementara dokter Rizky hanya mengangguk pelan. 

🌻

Annyeong.
icha balik, guys:)


Hallucinate | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang