Hallucinate | 21

57 12 1
                                    

Thanks for 1k, guys!
I love you so so muchh 😘😘😘

•••

Langit sudah mulai berganti warna menjadi oranye. Dan Augys masih diperjalanan menuju rumahnya. Belok kanan sedikit, rumah yang didominasi dengan warna abu-abu kini terlihat.

Sekarang, rumah Augys menjadi tambah sepi setelah dua orang yang Augys sayang harus pergi.

Augys turun dari mobil Vier seraya mengucap terima kasih. Kemudian ia  memasuki pekarangan rumahnya yang kini terlihat abang Satu-satunya itu sedang membereskan koper kecilnya yang akan dibawa.

"Bang Aufar!" panggilnya. Sementara sang empu nama hanya menengok tanpa megucap sepatah kata.

"Kok abang gak bilang kalo sore ini mau pulang ke Aussie?" dan Aufar hanya tersenyu simpul.

"Mana suratnya?" tanya Aufar. Saat ditanya seperti itu, Augys langsung ber;ari menuju kamarnya untuk menulis surat untuk Vier.

Tak lama setelah itu, Augys turun sambil membawa secarik kertas yang sudah terlipat rapi.

"Udah?" Augys hanya mengangguk.

"Yaudah pah, Gys, Aufar pergi dulu. Assalamualaikum"

Tanpa Augys sadari, kertas yang ia berikan ke Aufar tadi, tersebok dibagian ujungnya. Dimana itu adalah bagian terpenting dalam surat tersebut.

Setelah Aufar pergi, Augys meminta izin untuk istirahat sampai hari esok kepada papanya, dan Auzeer hanya mengangguk seraya tersenyum kecil.


•••

Di tempat lain, Aufar sudah memberikan surat dari Augys untuk Vier.
"Far.." panggil Vier.

"Ha? Kenapa?"

"Gue.. Gue gak jadi ke Aussie" Aufar tertohok mendengar pernyataan Vier. Padahal, beberapa hari yang lalu, Vier selalu menghubungi Aufar untuk bertanya-tanya keadaan di negeri Kangguru sebelum ia harus pergi ke Jerman.

"Kenapa?"

"Seteah gue pikir-pikir, kayaknya gue harus stay disini" Aufar menautkan kedua alisnya.

"Gue gak bisa ninggalin adek lo, Far" lanjutnya.

"Beasiswa lo di Jerman, gimana?" Vierpun membuang nafasnya perlahan.

"Udah gue batalin" Aufar hanya mengangguk kecil.

"Hmm.. Yaudah, kalo lo mau jagain Augys, jagain yang bener. Jangan sampe gue denger, adek gue nangis gara-gara lo. Gue titip adek gue, ya. Gue pergi dulu, Jav"

Setelah mereka berjabat tangan lalu berpelukan ala laki-laki, Aufar langsung memasuki ruangan untuk check-in dan Vier kembali ke kosannya.

Setibanya di kos, Vier langsung membuka surat dari Augys. Namun, belum sempat ia membacanya, tiba-tiba ada bunyi pesan masuk yang ternyata dari sang penulis surat.

FrashilliaAugys
Suratnya udah diterima, kak?

VierJulliard
Udah.

FrashilliaAugys
Gue tunggu balesan suratnya, kak.

VierJulliard
Ok.

Hallucinate | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang