Hallucinate | 28

10 1 0
                                    

Pagi ini, Augys telat bangun. Akibat semalam ia terlalu banyak menangis karena flashback. Matanyapun sembap, rambutnya berantakan. Penampilannya sangat kacau.

"GYS. AUGYS BANGOON. WOII KEBOOO" teriak Aufar sambil berjalan kearah kamar adiknya. Kenop pintu ia buka, tampaklah Augys dengan penampilan kacaunya.

"ANJIRR.. PAH, KENAPA ADA SINGA DISINI?"

Augys melempar bantalnya kearah Aufar.

"GUE BUKAN SINGA, ABANGGG" dumel Augys. Baru saja ia bangun dari tidur, sudah dikatain singa.

Sekacau apa sih muka gue, emang?

"Ini udah jam 7, ogeb! Gece siap-siap"

"Iyee, bawel"

Gadis itu beranjak dari tempat tidur dan Aufar keluar dari kamar adiknya. Saat melewati meja rias, Augys sontak berteriak.

"AAAA!! SINGAAAA!!!"

Dan dibawah, Aufar sudah mengakak mendengar teriakan adiknya.

...

bel masuk berbunyi tepat saat Augys melangkahkan kakinya ke dalam kelas. Keadaan kelas sangat ramai karena ada kabar bahwa guru-guru akan rapat sampai jam istirahat.

"Pagi, Gys" sapa Anin. Murid paling ramah dikelasnya. Augys hanya menanggapinya dengan senyuman.

Saat ia meletakkan tas dikursinya, beberapa anggota OSIS masuk ke kelas Augys.

"Attention, please!"

Semua murid langsung duduk ditempatnya masing-masing ketika mendengan perintah Dana, sang ketua OSIS.

Kemudian, Maura mengambil alih perhatian kelas. "Jadi, gue mau ngasih pengumuman. Dengerin baik-baik, khususnya buat cewek-cewek"

"Yah, cewek doang? Cowok gak boleh nih?" goda Adib kepada wakil ketua OSIS 21 SHS yang terkenal senyum manisnya.

Anak kelas Augys mulai tertawa melihat Adib yang menggoda Maura hingga mukanya memerah.

"Udah, dengerin Maura dulu, semuanya"

Dan kelas kembali hening.

"Nih, jadi bulan depan, anak OSIS mau bikin event. Khususnya buat para cewek. Nama eventnya 'Princess Charm School Competition 2020' karena bulan lalu event untuk para cowok udah selesai, sekarang gantian ceweknya"

Diva melanjutkan penjelasan Maura. "Dan puncak acara ini, para pemenang, sang prince dan princess akan berjalan ditengah karpet merah. Btw, prince bakal diumumin di puncak acara. Jadi, sekarang kalian juga belum tau prince charm school kita tahun ini"

Salah seorang murid mengangkat tangannya. "Siapa aja boleh daftar, apa gimana ?"

"Sistemnya kayak pemilihan prince bulan lalu. Setiap kelas hanya boleh mengajukan satu nama dengan kriteria; Satu, jago masak. Dua, bisa jahit baju. Tiga, pinter make up. Dan lainnya. Karena lombanya gak jauh dari itu"

"Dan saat acara puncak, hanya lima orang yang akan terpilih dan buat kalian yang jadi kandidat, diharuskan memakai gaun ataupun pakaian yang sudah kalian jahit sendiri"

"Cara pilih perkelasnya gimana?" Tanya Dini.

"Ya, kalian diskusi aja sekelas. Siapa yang kira-kira cocok sama kriteria yang tadi udah dibacain. Oh iya, by the way kalo bisa kalian nunjuk kandidat yang sekalian punya talent ya. Dan disini kita memperbolehkan adanya tim sukses untuk membantu kandidat. Tapi, maksimal hanya 5 orang, ya"

"Ada yang mau nanya lagi?"

Mereka menggeleng pertanda sudah paham dan tidak ada lagi yang ingin ditanyakan.

"Besok pagi, Fahri kasih nama kandidat dari kelas ini ke ruang OSIS ya"

Fahri, sang ketua kelaspun mengacungkan jempolnya. Dan setelah itu, para anggota OSIS keluar dari kelas Augys.

...

Setelah anggota OSIS pergi, Fahri maju kedepan dan menanyakan siapa yang akan dijadikan kandidat "princess" dari kelasnya.

"Siapa nih, cewe-cewek yang mau?"

Semuanya saling tunjuk-menunjuk, sementara Augys menelungkupkan kepalanya diatas meja. Malas.

"NABILA, NIH! FAHRI"

"FAHRI, DARA AJAA!!!"

"ZANA BOLJUG TUH, RI"

Fahripun pusing sendiri mendengar teriakan teman-temannya. Ia memberhentikan ocehan-ocehan tersebut dengan isyarat telunjuk yang ia letakan didepan bibirnya. Tiba-tiba...

"FAHRIIII!!!! AUGYS AJA NIH YANG JADI INCESNYAA!!" toa Sheryl menggelegar.

Augys yang merasa dirinya disebut langsung bangun dari tidurnya.

"GAK! GUE GAK MAU"

Namun, semua teman kelasnya malah mendukungnya dengan mengancungkan jempol.

"IYA TUH, AUGYS AE UDAHH"

"BOLJUG TUH"

"IYA NOH! CAKEP, PINTER LAGI"

"AUGYS AJA, RII"

Dan semua berteriak sambil menggebrak-gebrak meja.

"AUGYS AUGYS AUGYS"

Augys hanya pasrah menutup telinganya. Ia seperti didemo oleh massa yang ingin membunuhnya.

"IYA, IYA, STOP!"

"... Lo mau, gys?"

Gadis itu terdiam. Sekelebat pikiran hadir saat Vier menulis disurat bahwa almarhum kakak kelasnya itu ingin melihatnya menunjukkan suaranya didepan orang banyak.

"Gue ikir-pikir dulu deh. Nanti malem gue chat lo, Ri"

Dan semua teman kelasnya bersorak ria sampai suaranya terdengar hingga kantin sekolah.

...

Saat istirahat berlangsung, Augys hanya terdiam dibangkunya menatap kosong kearah jendela. Sheryl dan Vania sedang jajan dikantin.

Lima belas menit berlalu, kedua sahabatnya akhirnya kembali ke kelas dengan membawa siomay dan lemon tea.

"Ini buat lo. Makan dulu gih, Gys"

"Pasti tadi pagi lo gak sarapan ya? Pucet banget muka lo"

Augys tersenyum. Setidaknya, ia masih memiliki dua sahabat yang perhatian padanya dan peduli kondisinya.

Gadis itu membuka mulutnya saat sendok berada tepat didepan bibinya. Setelah makan satu suap, ia berhenti.

"Gue bingung"

Sheryl dan Vania langsung saling pandang. "Bingung kenapa, emang?"

Augys menghela napasnya. "disisi lain gue gak mau jadi kandidat. Tapi di surat yang kak Vier kasih, dia pengen banget liat gue nunjukin bakat didepan orang-orang. Terus menurut kalian gimana?" Tanya Augys memandang kedua sahabatnya.

Sheryl menganggukkan kepalanya seraya menebak perkataan Augys barusan.

"Kalo menurut gue sih, itu permintaan terakhir kak Vier"

"Lo kan gak pernah ngasih apa-apa tuh ke dia, coba aja lo ikut ini. Kalo lo menang, dia pasti seneng banget" lanjut Vania diikuti anggukan Augys.

"Tapi gimana caranya?"

Sheryl dan Vania langsung mengedipkan matanya.

"Kita berdua bakal jadi staff lo, gimana? Nanti gue ajak yang lain buat bantuin juga. Gimana? Lo mau?"

Augys mengangguk dengan semangat. Lalu mereka tos sambil tertawa bersama.

Setidaknya, hari ini Augys sudah bisa tertawa. Karena dari semalam, suara tangisan dan air mata tak kunjung berhenti.

🍃

Tbc

Hallucinate | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang