Hallucinate | 6

126 50 7
                                    

Keesokan harinya, Augys sekolah seperti biasa. Hari ini, Augys diantar oleh mamanya, Chelsea.

" Makasih, mah" ucap Augys saat menuruni mobil lalu mencium tangan Chelsea. Sementara Chelsea hanya mengangguk sambil tersenyum.

Augys berjalan melewati gerbang. Tiba-tiba lengannya ditahan oleh seseorang. Saat menengok, mata Augys bertemu dengan mata hazel milik Vier.

" Udah sembuh, lo?" tanyanya.

" Udah, kak"

" Kata dokter, lo sakit apa?" 

" Kepo banget dah, kak" ucap Augys lalu berlalu meninggalkan Vier. Bukan apa-apa, ia tidak ingin orang lain tau tentang trauma-nya. Cukup keluarga dan sahabatnya saja yang mengetahuinya.

Sesampainya dikelas, Augys langsung duduk dibangku-nya. Sheryl belum datang, tapi Vania sudah.  Lalu Augys duduk menghadap Vania yang yang berada dibelakangnya.

" Kemarin, gue liat mereka" ucapnya.

Vania yang tadinya sedang fokus menyalin PR , langsung berhenti lalu fokus menghadap Augys. Tiba-tiba Sheryl masuk kelas sambil berteriak dengan suara cemprengnya.

" PAGI SEMUAAAA" ucapnya.

" Ssstttt" ucap Vania sambil memperlihatkan mata sinisnya.

" Sans dong, mbaknya"

" Oke, lanjut Gys" Sheryl langsung meletakan tasnya dibangku lalu ikut nimbrung ke obrolan Augys dan Vania.

Augys langsung bercerita kepada Vania dan Sheryl, mulai dari ia ditawarkan pulang bareng Vier, bertemu preman di gang Clairys, masuk rumah sakit sampai ia diberikan ucapan 'GWS' dari Vier.

" Gys, kayaknya kak Vier suka deh sama lo" ucap Vania.

" Apaan sih, Van. mulai deh gak jelasnya"

" Dih, seriusan"

" Jadi gimana dong? gimana ngilangin trauma gue?"

" Hmmm...." ucap Vania dan Sheryl sambil berpikir. Namun, untuk kesekian kalinya mereka tidak menemukan jawaban dari pertanyaan Augys.

Tanpa mereka sadari, ada orang yang mendengar ucapan mereka dari awal sampai akhir.

•••

Bel istirahatpun berbunyi, seperti biasanya Augys pergi ke perpustakaan. Sedangkan, Vania dan Sheryl pergi ke kantin.

" Van, gue kasihan deh ama Augys" ucap Sheryl pada Vania.

" Iya gue juga, Sher"

Tiba-tiba Vier duduk dibangku kosong depan mereka.

" Augys punya sakit apa dah?" tanya Vier.

Sheryl dan Vania hanya main lihat-lihatan. Mereka bingung harus jawab apa.

" Dia takut preman?" tanyanya lagi.

Mereka hanya mengangguk tanpa memberi penjelasan. Vier mengira pasti Sheryl dan Vania tidak ingin mengumbar privasi Augys. Jadi Vier memakluminya. Setelah itu, Vier langsung pergi meninggalkan mereka.

" Sher!"
" Van!"
Ucap mereka berbarengan.

" Kayaknya kak Vier suka beneran deh ama Augys" ucap Vania.

" Tadi gue juga mau ngomong itu. Eh, gue keduluan ama lo" ucap Sheryl. Sedangkan Vania hanya cengengesan.

•••

" Gys!"

Merasa ada yang memanggilnya, Augys menengok kearah sumber suara. Ternyata Dyla yang memanggilnya. Namun, kali ini Dyla terlihat berbeda dari biasanya.

Dyla tersenyum kearah Augys.

" Kenapa, Dyl?" tanya Augys.

" Pulang sekolah bareng gue, ya"

Augys bingung. Tumben banget Dyla ngajak pulang bareng dan senyum ke Augys.

Augys hanya mengangguk kecil sambil tersenyum. Ia bingung harus menjawab apa.

•••

10 menit sebelum bel pulang sekolah, pelajaran masih berlangsung. Namun, Augys sudah tidak fokus. Ia masih terngiang ucapan Dyla tadi.

" Gys!" panggil Sheryl. Augys menengok kearah Sheryl.

" Kenapa?"

" Tadi kata kak Vier, pulang sekolah disuruh bareng ntar dianterin ampe rumah. Katanya takut lo kayak kemaren"

Oh my god. Augys makin bingung. Sedangkan tadi ia sudah diajak oleh Dyla.

Tiba-tiba bel berbunyi, Augys melihat kearah bangku Dyla. Dyla masih berberes.

" Gys, ayo!" ajak Dyla.

" Sher, bilang kak Vier. Gue balik bareng Dyla" ucap Augys.

Sheryl yang melihat Augys berjalan keluar kelas bersama Dyla hanya bingung.

'Mungkin udah baikan kali, ya?' batin Sheryl.

Tak lama setelah Augys pergi, Vier datang.

" Sher, Van! Augys mana?" tanyanya.

" Tadi dia pulang bareng Dyla, kak" ucap Sheryl.

" Dyla?"

" SUMPILLL.." pekik Vania.

Sheryl langsung menengok kearah Vania.
"Kenapa, Van?"

" Gue baru sadar. Dyla tau Augys punya.."  Vania menggantungkan kalimatnya.

" Punya apa?" kali ini Vier yang nanya.

" Trauma ama preman, kak. Gue takut Dyla macem-macem ke Augys. Mending lo sekarang susul mereka deh, kak" ucap Vania.

Vier yang tersentak langsung lari kearah parkiran mengambil motornya lalu bergegas menyusul Augys dan Dyla.

🍃

619 kata.
Pegel juga ternyata.

Kira-kira abis itu gimana ya? Lanjut ke part setelahnya, ya.

Jangan lupa vote ama komennya.
Makasii🌹

Raisyanftrn



Hallucinate | COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang