duabelas

2.5K 334 51
                                    

"Aku pergi," pamit Taeyong pada Mark begitu sesi meeting-nya hari itu selesai. Dia meraih ponselnya dan menuju pintu.

Sayangnya Mark langsung menghentikannya.

"Bos, kau tidak lupa kan harus ke studio sebagai bintang tamu The New Entertaiment Show?"

"Eoh? Kukira wawancaranya hanya akan diterbitkan lewat koran atau majalah?"

"Bukan. Ini L.i.v.e S.h.o.w." Mark sampai mengejakan itu untuknya. "Kau akan tampil di TV nasional malam ini."

"Aish." Taeyong seketika menggerutu, mengeluhkan entah apa melewati umpatan yang di tahan-tahan. "Jam berapa jadwal wawancaranya?"

"Acaranya dimulai live. Jam tujuh." Mark menginfokan dengan melihat catatan kecil pribadinya di tangan. "Tapi kau harus sudah stand by di sana jam enam. Untuk persiapan katanya ─make up dan lain-lain."

Taeyong menggigiti kukunya gusar.

Mark yang melihat itu langsung menambahkan. "Jangan khawatir bos, aku akan pergi denganmu."

"Aku tidak khawatir," Taeyong protes.

Meski sebenarnya iya, sangat iya! Taeyong merasa khawatir bahkan sampai merasa perlu bersembunyi sekarang di balik punggung sang asisten pribadi.

"Tapi itu berarti kau harus lembur, ya kan, Mark?"

Mark tidak terlalu mempermasalahkan hal itu. "Jam kerjaku berakhir bersama dengan jam kerjamu, bos."

Taeyong menggangguk.

Sebenarnya merasa cukup tidak enak, tapi dia juga bersyukur akan kehadiran Mark. Setidaknya, dia jadi tidak akan menghadapi wawancara konyol itu, benar-benar sendirian.

_


Aku bisa menangangi ini

Jika ia terus mengulangi mantra di kepalanya itu, Taeyong yakin bisa keluar dari studio ini tanpa membuat masalah

Ada begitu banyak keributan di sekitarnya, begitu banyak orang yang ingin berbicara dengannya, bersalaman dengannya, membuat Taeyong yang sedari dulu tak suka menjadi pusat perhatian ─menjadi sedikit mual dan panik.

Masalahnya, dia harus menghadapi semua orang ini dengan karakter Ten. Mereka semua tampak gembira menyambutnya. Tapi dia tidak akan membiarkan dirinya tertipu oleh senyuman palsu mereka. Yang mungkin bisa saja mencakar kulitnya dan menghancurkan hidup jika sekali saja dia berbuat kesalahan.

Mark, beruntungnya Taeyong memiliki asisten perhatian dan cekatan sepertinya.

Pemuda 22 tahun itu selalu menjaganya dari belakang, mengurus segala hal dan memenuhi setiap panggilan untuk mewakilinya. Karena jika tidak, orang-orang pasti melongo memandangi seorang Jung-Lee Ten yang terpaku di tempat ─ketakutan dan terkesan tak tahu apapun.

Sudah seperti makanan terakhir di tengah kawanan hewan buas...

Meski begitu, pada akhirnya dia harus menemui langsung orang yang bertanggung jawab untuk acara malam itu ─host sekaligus sang produser.

Its Me (In Another Body)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang