"Pelan-pelan. Jangan lupa kau baru keluar dari rumah sakit dan masih harus meminum obatmu."
Betapa perhatian sekali 'suami' nya ini.
Taeyong mengangkat bahu saat mengisi mulutnya dengan gigitan pizza lain. Kemudian mengerang bahagia.
"Percaya padaku, setelah yang terjadi, melalui saat dimana aku hampir mati karena kecelakan, makan satu loyang penuh pizza seperti ini bukanlah apa-apa. Justru membuatku merasa kembali hidup, tahu." Kata Taeyong sambil mengambil kaleng colanya.
Jaehyun yang duduk di sampingnya tiba-tiba tertawa.
"Ini benar-benar lucu." Katanya sambil ikut makan, tapi dengan kunyahan lebih santai. "Aku tidak pernah berpikir akan melakukan ini denganmu sebelumnya, sayang."
"Apa? Makan pizza bersamaku?" Heran Taeyong, sebelum kembali teringat sesuatu. "Oh, benar, kau pernah bilang jika aku tidak memakan makanan tak sehat seperti ini. Tenang saja. Aku akan kembali pada dietku secepatnya."
Suka atau tidak, Taeyong harus mengatakannya, demi menunjukkan bahkan dia memang Lee Ten. Seorang model dan public figure yang selalu peduli dan menjaga bentuk tubuhnya.
Yah, meski Jaehyun sebenarnya tidak mungkin sampai curiga pada hal aneh seperti jiwa mantan sahabatnya yang malah terperangkap dalam tubuh suaminya.
"Tidak, bukan hanya tentang pizzanya. Tapi semua yang kita lakukan hari ini. Main basket, menonton film dan bersantai, mengobrol dan menghabiskan waktu bersama layaknya pasangan normal dan teman dekat. Aku sangat senang karena kita tidak pernah melakukannya sebelum ini tapi aku mengerti," tambah Jaehyun.
Dia membuang muka dengan perasaan bersalah. Rasanya seperti dia secara tidak langsung sedang menyampaikan ketidakpuasaannya selama ini pada suami mungilnya.
"Kariermu penting. Aku lah yang harus beradaptasi dengan gaya hidupmu dan aku paham betul hal itu sebelum aku melamarmu. Saat aku jatuh cinta padamu."
"Terimakasih atas pengertianmu, Jaehyun. Tapi jangan terlalu bersedih. Karena bukan berarti aku akan selamanya muda dan cantik seperti ini." Candanya. "Kau tahu sendiri bagaimana kejamnya dunia hiburan. Pada akhirnya nanti, aku akan sampai pada titik dimana aku terpaksa harus berhenti, menyerah dan kembali padamu. Kau bisa memilikku sepenuhnya saat itu terjadi."
Setidaknya, Taeyong rasa itu adalah sesuatu yang mungkin akan dikatakan Ten.
Jaehyun menunduk sebentar, tapi tidak terlihat sebersalah tadi. Melainkan seperti sedang memikirkan dan mencoba memahami sesuatu
"Kau sangat tahu bagaimana caranya menghibur seseorang," Jaehyun tertawa pelan dan meneguk colanya lagi. "Terima kasih. Tapi kumohon jangan mengungkit soal dirimu yang tidak akan selamanya muda dan cantik. Karena bukan itu yang aku inginkan."
Taeyong tertawa.
"Ingatlah jika bagiku pernikahan itu hanya sekali untuk seumur hidup. Jika sampai kau berpikiran akan meninggalkanku karena tertarik dengan yang lain saat aku sudah tidak lagi muda dan cantik, aku tidak akan segan menarik matamu keluar."
Apa itu cukup terdengar seperti Ten? Taeyong berharap iya.
Jaehyun terlihat serius lagi. Senyumnya menghilang.
"Tolong jangan bicara seperti itu. Aku tidak akan pernah selingkuh darimu."
Taeyong lupa jika bahasan ini sangat sensitif bagi 'suaminya'. Seharusnya dia tidak perlu mengungkitnya sejak awal, terlebih menggalinya lebih jauh⚊tapi di sisi lain dia sungguh penasaran!
"Sebenarnya, aku juga tidak ingat. Kenapa aku berpikiran begitu? Kau suami yang sempurna, Jaehyun."
Dia sungguh ingin tahu kenapa Ten sampai mencurigai Jaehyun selingkuh darinya di saat Jaehyun jelas-jelas menunjukan betapa dia menganggap Ten layaknya pusat dunianya. Pasti ada sesuatu⚊
KAMU SEDANG MEMBACA
Its Me (In Another Body)
FanfictionHanya cerita tentang Lee Taeyong, yang terbangun di ranjang rumah sakit, dalam tubuh yang bukan miliknya 🕉 BXB 🕉 JaeYong - Mention!JaeTen 🕉 Mature Content 🔞