dua

5.3K 636 97
                                    

"Ingatan Anda tentang kejadian baru-baru ini tampaknya jadi sedikit kabur, Ten ssi."

Taeyong bersandar pada meja kayu, mendengarkan penjelasan sang dokter yang masih cukup muda dan tampan. Dr. Song Mino. Dibanding seorang dokter, menurut Taeyong, sosok didepannya ini lebih cocok menjadi seorang rapper jika dilihat dari tampilannya.

"Sebenarnya dokter, aku tahu ini akan terdengar gila, tapi⚊" Dia berbisik.

Dokter itu membungkuk lebih dekat padanya, penasaran.

Taeyong jadi ragu.

"Sepertinya aku amnesia, dokter."

Dia bersandar ke kursi. Benar. Bukan langkah tepat jika dia bercerita sembarangan mengenai fakta jiwanya yang berada di tubuh orang lain. Yang ada dia malah akan dikirim ke rumah sakit jiwa saat itu juga.

"Oh, benarkah?"

Taeyong mengangkat bahu. "Sepertinya. Karena aku tidak ingat apa-apa."

"Apa Anda ingat saat menikah dengan Jung Jaehyun ssi?" tanya si dokter.

Oh, ya ampun. Harus ya pertanyaan itu?

"Ya." Jawabnya ragu-ragu. "Aku tahu dia suamiku, tapi aku tidak ingat hal lainnya. Maksudku, aku tidak tahu di mana kami tinggal, atau kapan hari jadi kami, atau apa kebiasaannya di pagi hari."

Dokter itu mulai menulis sesuatu di catatannya. Mengangguk-angguk tak meyakinkan.

"Kalau begitu aku akan jadwalkan konsultasi dengan seorang terapis. Tapi untuk sekarang aku percaya kembali menjalani rutinitas biasa akan membantumu mengingat segalanya lagi. Jadi kesimpulannya Anda sudah boleh pulang, Ten ssi."

Benar. Siap atau tidak dia harus menghadapi ini dan pulang. Ke rumah Jaehyun. Rumah Ten. Tempat tinggal mereka sejak mereka menikah a.k.a tempat yang sama sekali asing untuknya.

Selama dua hari terakhir, dia berhasil menghindari Jaehyun. Karena kondisinya yang semakin baik dan berangsur pulih, Jaehyun sudah bisa mulai bekerja. Tak lagi harus menungguinya terus di rumah sakit dan datang saat malam atau jam istirahat saja. Taeyong selalu pura-pura tidur ketika itu.

Namun, saat ini, tidak ada pilihan lain selain mengikuti arus. Menjalani hidupnya sebagai Lee-Jung Ten meski terpaksa.

Lagipula ini satu-satunya cara agar dia bisa menjenguk 'dirinya' yang sekarang sedang terbaring koma, dengan kemungkinan jiwa Ten yang sebenarnya sedang terjebak di dalam sana.

Taeyong hanya perlu sedikit berakting.

Pasti tidak sulit kan?

"Ten ssi apa yang terjadi sebenarnya?"

"Bagaimana kecelakan itu bisa terjadi?"

"Tolong ceritakan sedikit kronologinya."

Saat Taeyong baru selangkah keluar pintu rumah sakit, seketika kilatan kilatan cahaya dari ratusan kamera langsung terarah padanya. Belum lagi pertanyaan tanpa henti dari mulut mulut cerewet para pemburu berita.

Untunglah ada Jaehyun. 'Suaminya' itu berhasil menghadang orang-orang yang mengerubuninya sambil terus mengajaknya berjalan. Tangan kuat Jaehyun merangkulnya posesif, terasa hangat dan menentramkan, saat membawanya ke mobil. Hingga mereka bisa masuk dengan selamat.

"Wow," ucap Taeyong saat mobil mulai berjalan.

"Kau baik-baik saja?" Jaehyun terdengar sedikit khawatir, tetapi matanya tetap terfokus pada jalanan di depan, tangannya memainkan kemudi dengan lihai.

Its Me (In Another Body)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang