satu

8.6K 773 96
                                        

Memang sejak kapan kegiatan sederhana seperti membuka mata menjadi sangat sulit dilakukan begini?

Begitu kiranya isi kepala Taeyong saat dia hendak mengangkat tangan untuk mengucek mata. Mungkin seharusnya mudah, jika kedua tangannya tak ikut keras kepala dengan sulit digerakkan.

Konyol, pikirnya.

Memilih menyerah. Taeyong beralih mencoba menggerakkan jari-jari kakinya.

Berhasil. Bagian tubuhnya satu itu bisa dia gerakkan. Meski sedikit, entah kenapa dia jadi merasa sangat lelah.

Ah, aku mengantuk lagi...

Kesadarannya sudah akan melayang lagi. Jika dia tidak merasakan kesan seseorang seperti sedang memanggilnya.

"Tuan Jung,"

Sebuah suara dengan nada nyaring kecil menyebalkan seakan mencegahnya untuk kembali tidur. Padahal dia sangat mengantuk...

"Tuan Jung, jika kau bisa mendengarku, tolong bangun dan buka mata Anda sekarang."

Lucu. Mata yang sulit terbuka tadi justru perlahan terbuka karena efek jengkel. Ya, setidaknya sekarang dia sudah bangun dan siapapun orang pemilik suara yang terus bicara tadi akan berhenti mengganggunya.

Hal pertama yang dilihatnya adalah wajah milik seorang wanita, dengan mata yang berbinar binar menatapnya.

"Tuan Jung, akhirnya Anda sadar! Tunggu sebentar akan aku panggilkan dokter Song⚊uh, tapi sebelumnya," Wanita dengan setelan serba putih itu terlihat resah, "Biar  aku tunjukkan sesuatu pada Anda dulu."

Pada titik ini, Taeyong harus mengakui jika dia benar-benar tak habis pikir dengan sebutan 'Tuan Jung' yang terus dia dapatkan. Nama itu memang familiar, tapi sama sekali bukan namanya. Terakhir dia ingat dia masih seorang 'Lee'.

Aku bisa gila, pikir Taeyong. Kepalanya pusing. Atau wanita itu yang punya kelainan jiwa?

"Ini dia."

Wanita itu kembali dengan... apa sebutannya? Ah, sebuah cermin. Syukurlah, dia masih bisa mengingat hal sederhana. Itu artinya dia tidak amnesia. Kepalanya baik-baik saja.

Taeyong mengambil pegangan cermin itu, memerhatikannya sesaat sebelum mengangkatnya agar sejajar dengan wajah. Setelah itu yang bisa dia lakukan hanyalah;

"APA⚊"

Benda ditangannya pastilah bukan cermin biasa. Karena pantulan yang hendak mengutuk di sana sama sekali bukan wajahnya. Itu milik orang lain, tentu saja, tapi bukan dia!

Dan kenapa bayangan wajah orang itu menatapnya ketakutan seperti itu? Harusnya dia yang ketakutan!

"Tidak apa-apa, Tuan Jung. Semua bekas goresan luka kecil di wajah Anda akan sembuh dan menghilang dalam waktu cepat."

Wanita itu ikut bercermin di sampingnya, tersenyum. Semuanya terlihat normal karena dia dan bayangannya jelas-jelas sama.

Sementara dia...

Tunggu, tunggu, tunggu!

Isi kepala Taeyong penuh dengan jeritan tanpa suara. Dia melihat sekeliling. Dinding putih, kusen jendela putih, pintu putih.

Oh, baiklah. Sudah cukup. Kepalanya benar-benar pusing⚊

"Tuan Jung!"

Teriakan wanita itu terdengar memanggilnya dari jauh, sepertinya sangat khawatir.

Yah, biarkan saja, pikir Taeyong muram. Lagipula ini semua pasti hanya mimpi.

Its Me (In Another Body)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang