°1

5.1K 119 5
                                    

Hy kenalin aku Naina Afisah Zavindka.
Kalian bisa panggil Nai atau Fisah. Aku mahasiswa fakultas kedokteran yang berada di Jakarta aku sekarang sudah semester 2.

Hari ini aku ada matkul pagi namun karena alarm di handphone tidak nyala jadilah seperti sekarang telat dan sempat membuat keributan didalam rumah.

"Pagi Bunda."

"Pagi-pagi dari mana Nai? ini sudah siang begini." Kali ini bukan bundaa yang menjawab melainkan Bang Rizal dia kembaran aku cuman karena dia lahir lebih dulu jadilah dia abang ku. Bang Rizal abang terbawel, ter ngeselin tapi kadang kangenin sih hehehehehe.

Aku hanya diam tidak menimpalin ucapan Bang Rizal.

"Da Nai langsung berangkat ya soalnya udah telat nih." Ucapku sangat melihat jam tangan yang melingkar ditanganku.

Da mengangguk seraya berkata "Ya sudah kalau Nai mau berangkat sekarang cuman jangan lupa ya Nai harus sarapan dikampus nanti."

"Oke bunda, Nai berangkat ya." Aku langsung menyalami bunda dan Bang Rizal. Oh ya buat yang nanya Ayahku kemana dia sedang ada dinas di Bandung dia akan pulang dua hari lagi.

~~~~~~~~~~~
Nai sudah sampai dikampus. Nai tipikal perempuan yang tidak mau meladenin cewek-cewek centil yang selalu gosipin abangnya terus.

Banyak pria yang menganggumi Nai juga tapi Nai tidak mengetahui bahkan Nai tidak mau terlalu berurusan karena Nai mau fokus untuk kuliah dulu.

"Assalamu'alaikum Nai aduh calon istri idaman." Sapa salah satu pria yang menganggumi Nai.

Nai menjawab salam sambil mendudukkan kepala dan menjaga pandangan.

Nai melanjutkan jalannya ke dalam kelas. Ternyata sudah ada dosen Nai sangat bingung untung lah ada sahabatnya Shavella yang memberi kode agar duduk dibangku depannya, Nai langsung duduk dan pura-pura membuka buku. Namun bodohnya, Nai tidak mengetahui kalau Nai membaca buku kebalik.

"Temen kalian mempunyai gaya membaca yang unik ya." Dosen tersebut berkata seperti itu.

Nai diam karena dia bingung siapa yang dimaksud dosen itu.

"Ekhem baca nya kebalik." Ucap dosen itu sambil memegang buku yang sedang Nai baca.

Andai boleh memilih Nai akan pergi menghilang sekarang juga karena malu banget.

"Kamu ikut saya nanti setelah mata kuliah selesai." Setelah berkata begitu dosen tersebut kembali menerangkan materi matkul.

Matkul hari ini telah selesai Nai merapikan buku - buku nya.

Nai hendak keluar dan ternyata dosen tersebut masih ada disitu, dan untung nya dosen tersebut sedang merapikan kertas-kertasnya jadi kesempatan Nai untuk keluar.

Nai berjalan begitu saja melewati dosen tersebut namun belum setengah langkah "ekhem mau kemana? Bukannya tadi saya bilang selesai mata kuliah ikut saya." Ucapan dosen tersebut membuat Nai berbalik arah dan menatap dosen tersebut.

"Saya ingat ko."

"Terus tadi kenapa? Mau kabur cerita nya?."

"Siapa juga mau kabur saya mau ke kantin sebentar soalnya tadi saya lupa enggak sarapan jadi saya mau izin beli makan dulu."

Dosen tersebut hanya diam padahal Nai sudah panjang kali lebar berbicara.

"Kalau gitu ikut saya sekarang." Setelah mengucapkan itu dosen tersebut langsung berjalan keluar meninggalkan Nai. Nai langsung mengejar nya.

~~~~~~~
Aku dan dosen itu sedang berada di sebuah restoran. Sumpah Demi apapun aku bingung apa maksudnya apa sih dosen satu ini.

"Makan dulu baru nanti kita bicara."

Ya ya aku mau tidak mau harus makan bersamanya ini sangat menyebalkan sih.

Setelah kita makan dosen yang satu ini to the point sekali.

"Saya Wisnu, saya calon suami kamu."

Aku tersendak saat dia mengatakan kalau dia calon suami aku. Aduh ini dosen halu atau gimana sih cuman gara-gara aku telat terus sekarang dia mengaku-ngaku calon suami aku.

What? Muke gila kali ya. Aduh gak ngerti lagi deh aku speechless gak tau mau ngomong apa lagi.

"Pak saya tau saya tadi telat dan jangan mentang-mentang saya telat terus bapak mengaku calon suami saya. Gini deh pak saya baru tau bapak dan nama bapak tadi jadi saya belum tau siapa bapak oke."

"Ya tapi emang saya calon suami kamu coba saja tanya ke orang tua mu." Sontak aku langsung mengeluarkan handphone dan menyari kontak Bunda.

"Halo assalamu'alaikum bun."

"Walaikumsalam Nai ada apa?."

"Bun Nai langsung to the point ya."

"Ya sayang. Ada apa sih ko kayaknya serius banget."

"Bun ini loh ada dosen Nai dia ngaku-ngaku calon suami aku maksudnya apa sih bun?."

"Oh alah nak Wisnu sudah ngomong toh kalau gitu kamu pulang dulu ajak nak Wisnu sekalian nanti kita bicara dirumah saja ya."

"Ya bunda ya udah kalau gitu assalamu'alaikum bunda."

"Walaikumsalam Nai."

Panggilan telepon telah terputus.

"Jadi apa kata orang tua mu?."

"Bapak ikut pulang bareng sama Nai bunda menyuruh Nai pulang bareng sama bapak katanya kita bicara dirumah aja."

Kita langsung pergi menuju parkiran dan mau tidak mau aku harus satu mobil bersamanya.

Setiba nya kami dirumah, kami langsung masuk kedalam.

"Assalamu'alaikum bun." Ucap ku.

"Walaikumsalam." Ucap ayah aku tidak tahu kalau ayah sudah balik.

'Ayahhh' aku langsung memeluk nya "ayah kapan pulang ko Nai enggak dikasih tau sih."

"Iya Nai maaf banget ya ayah tidak ngasih tau Nai karena ayah juga mendadak pulang aja soalnya kangen sama kalian."

"Oh ya Nai kamu masuk kekamar dulu sama ganti baju, ayah mau bicara berdua sama nak Wisnu."

"Oke ayah." Aku langsung kekamar dan bersih - bersih.

================

Hy guys,
Follow ig author @mputriniar
Jadi ini tuh cerita lanjutan dosen killer ya ini versi anak mas Adnan dan mbak Afifah.

Semoga suka ya sama cerita kedua aku sorry banget masih amatiran nih nulisnya.

Do'ain ya semoga aku bisa terus berkarya.

Kalau kalian suka jangan lupa
Vote &coment ya

Bye guys.

Nai dan Wisnu [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang