"Seokjin hyung..? Kamu gapapa kan?"
Seokjin tidak menghiraukan, ia tetap berusaha untuk mencuci hidungnya yang terus mengeluarkan darah. Tidak! Taehyung tidak boleh melihatnya kesakitan sekarang!
Sakit di kepala Seokjin datang lagi dan rasa sakit itu sulit di digambarkan, Seokjin meringis pelan, pengernyitkan keningnya menahan sakit. Tuhan! Kalau kau memang ada, ku mohon jangan biarkan aku mati sekarang. Doa Seokjin dalam hati.
Sebal tak mendapat respon, Taehyung menepuk bahu Seokjin dan menariknya agar dia menoleh.
"Seokjin hyung! Asgata!!"
Taehyung memekik begitu melihat Seokjin mimisan, sebab darah yang kaluar dari hidung Seokjin cukup banyak.
"Tae, tolong ambil es batu di kulkas?" Pinta Seokjin sambil mendongakkan kepalanya, mencegah agar darah tidak keluar lagi.
"Tunggu.., tunggu sebentar!" Kata Taehyung panik, ia segera mengambil beberapa balok kecil es batu, lalu membungkusnya dengan beberapa lembar tissue.
Lalu dengan hati-hati, Taehyung segera mengompres hidung Seokjin dengan es batu tersebut.
Dengan tidak tahu dirinya, Seokjin malah tersenyum dan terkikik, matanya tak pernah lepas memandangi wajah cemas Taehyung, yang jaraknya sangat dekat dengan wajahnya.
"Ah ternyata begini rasanya, ada yang merawat saat sedang sakit". Seokjin terkekeh.
"Aku khawatir tapi kamu malah tertawa!" Kesal Taehyung.
Ia hendak melepaskan kompresannya tapi Seokjin dengan cepat langsung menahan tangannya.
"Ternyata masih khawatir sama aku.." Goda Seokjin dengan senyum lebar.
Taehyung berusaha melepaskan tangannya dari cengkraman Seokjin namun sayangnya gagal.
"Sebentar lagi, Tae. Kalau darahnya masih keluar bagaimana?" Lirih Seokjin.
"Kamu masih bisa kan komres sendiri!" Ketus Taehyung, yang tangannya semakin erat digenggam Seokjin. Tapi Taehyung bisa apa selain pasrah? Kasihan juga sebenarnya Seokjin.
"Kamu sering mimisan gini?" Tanya Taehyung beberapa saat kemudian, saat darah sudah tak keluar lagi dari hidung Seokjin.
"Lumayan, hmm biasanya kalau terlalu lelah". Jawab Seokjin santai.
"Lelah tawuran?!!". Cibir Taehyung. Lalu ia membuang tissue-tissue bekas darah Seokjin ke tempat sampah kecil yang berada di bawah konter.
Seokjin hanya terkekeh
"Ini tanggal berapa?" Tanya Seokjin tiba-tiba.
Taehyung mengernyit. "Tiga Februari. Kenapa?"
Seokjin tak menjawab, ia malah terlihat sedang mengetik sesuatu di ponselnya. Padahal dia masih bisa kan melihat tanggal di ponselnya itu! Kesal Taehyung dalam hati.
Setelah itu, mereka makan bersama. Meskipun terpaksa, rasanya Taehyung cukup terhibur dengan Seokjin. Lelucon garingya, celotehannya yang tidak masuk akal, ahh.. rasanya Taehyung seperti ditarik ke masa lalu saat mereka masih berstatus pacaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me | JinV |
FanfictionMungkin Seokjin membutuhkan Taehyung kembali ke dalam hidupnya. Setidaknya sebelum ia pergi. - Save Me -