*Last Chapter*
————
"Seokjin, apa yang kamu rasakan saat ini?"
"Tidak ada."
Bohong. Kepalanya terasa ditusuk oleh ribuan jarum dan pengelihatan Seokjin mulai memudar.
Dr. Kim menatap Seokjin garu-ragu. Seolah ia tahu kalau pasiennya itu sedang menutupi sesuatu.
"Seokjin, apa kamu sudah benar-benar ingat semuanya sekarang?" Tanya Dr. Kim lagi, memastikan dengan benar kalau ingatan Seokjin telah pulih sepenuhnya.
Seokjin mengangguk dan memejamkan matanya sebentar. Ya, ia mengingat semuanya. Ingat saat bagaimana rasa sakit itu pertama datang, ingat saat ia berjanji seolah misi terakhir dalam hidupnya hanyalah untuk mendapatkan Taehyung.
Taehyung yang masih berada di sampingnya saat itu menggenggam erat jemari Seokjin.
"Kita akan melakukan pembedahan dan mengangkat sel kankernya. Orang tuamu sudah sepakat dan sudah menandatangani surat persetujuannya." Sambung Dr. Kim dengan nada yang menjanjikan agar Seokjin tidak menolaknya kali ini.
Seokjin kembali memejamkan matanya dan mengangguk.
"Kamu setuju Seokjin?" Dr. Kim hampir tidak percaya dengan anggukan Seokjin.
Ya, Seokjin akhirnya setuju untuk melakukan operasi kali ini, sebab ia sudah amat lelah dengan segala penolakan yang dilakukannya, maka ia hanya akan mengikuti sejauh mana takdir akan membawanya.
Tanpa sadar Taehyung meneteskan air matanya, karena setidaknya harapan hidup untuk Seokjin masih besar dengan dilakukannya operasi ini.
"Semuanya akan baik-baik aja, hyung." Bisik Taehyung. Kedua matanya berkaca-kaca menatap wajah Seokjin yang amat pucat.
Seokjin menatapnya. Kim Taehyung, kekasih manisnya yang masih terus berada di sampingnya hingga saat ini. Dan Seokjin berharap Taehyung akan terus bersamanya hingga ia sudah tidak bisa lagi menahan semuanya.
"Tae..-"
"Aku di sini, hyung. Semuanya akan baik-baik aja."
Dr. Kim menghela nafasnya dan mengusap rambut Taehyung. "Taehyungie, kita harus biarkan Seokjin beristirahat." Dr. Kim mengajak Taehyung untuk keluar dan membiarkan Seokjin beristirahat.
"Engga. Biarin Tae tetap di sini." Ucap Seokjin tegas. Ia tidak ingin ada seorang pun yang boleh memisahkan Taehyung darinya, bahkan ayah Taehyung sendiri sekalipun.
Dr. kim menggeleng-gelengkan kepalanya. "Baiklah, selamat beristirahat."
Sepeninggal Dr. Kim, Taehyung segera berbaring di samping Seokjin. Ia menarik selimut dan mensejajarkan kepalanya dengan dada bidang kekasihnya.
Seokjin mendekap tubuh Taehyung, merapatkan tubuh mereka dan melingkarkan tangannya pada punggung Taehyung. "Maafin aku, Tae." Ucap Seokjin sebelum mengecup ujung rambut pria yang lebih muda. "Bisa-bisanya aku ngelupain obat aku sendiri."
Taehyung mendongakkan kepalanya untuk menatap Seokjin, dan pandangan mereka terkunci. "Kamu udah inget semuanya sekarang, hyung.. dan aku yakin, kamu gak akan pernah ngelupain aku lagi." Balas Taehyung seraya menangkup pipi Seokjin yang semakin tirus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me | JinV |
FanfictionMungkin Seokjin membutuhkan Taehyung kembali ke dalam hidupnya. Setidaknya sebelum ia pergi. - Save Me -