Sepulang dari sekolah, Taehyung dan Jimin mampir ke cafe tempat mereka biasa hangout. Hanya mereka berdua, karena Bogum dan Namjoon memilih pulang untuk beristirahat dan belajar.
"Jim, gue mau cerita sama lo." Ucap Taehyung memulai percakapan.
"Ada yang mau gue tanyain juga ke lo, Tae." Balas Jimin.
"Lo mau nanya apa?"
"Soal kemarin, gue liat lo sama Jin hyung pergi berdua selesai acara lomba. Lo tau, Bogum hyung nyariin lo dan gue gak berani bilang kalau gue ngeliat lo pergi sama Jin hyung."
"Jim gue.. ya gue emang pergi sama Jin hyung." Taehyung menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya. "Ahh gue bingung chim. Gue bingung sama diri gue sendiri."
"Maksud lo apa Tae? Lo masih ada rasa sama Jin hyung?"
Taehyung mengangguk pelan. "Gue gak ngerti kenapa makin hari perasaan gue makin hilang buat Bogum hyung. Ya ini mungkin karena dia yang terlalu sibuk. Dan Jin hyung hadir.. dan gue gak bisa bohongin perasaan gue sendiri kalau dia mulai ngisi kekosongan hati gue lagi.."
"....ottoke Jim..? Gue harus gimana?"
"Gue gak tau, Tae. Karena gue gak ada di posisi lo, tapi gue ngerti gimana perasaan lo sekarang." Jimin meraih dan mengusap pelan punggung tangan Taehyung.
"Apa gue jahat kalo gue mutusin Bogum hyung terus balikan sama Jin hyung?"
"Ya gak langsung balikan juga, Tae. At least kasih waktu buat hati lo. Dan coba lo pikir-pikir dulu, gue gak mau lo nyesel nantinya. Gue gak yakin fuck boy kayak Jin hyung bisa dipercaya sepenuhnya."
Taehyung menunduk, mengaduk minumannya. "Lo bener, Chim. Tapi gue mau bantu dia buat berubah. Gue gak mau liat dia kayak gini terus. Dan gue ngerasa ada sesuatu yang bikin gue harus ada buat dia."
"Bener, Tae. Gue setuju. Seokjin hyung emang butuh seseorang buat bantu dia. Lo tau kan orang tua dia sibuk banget. Bahkan nyokap gue aja susah buat ketemu sama nyokapnya."
Taehyung menatap Jimin serius, "Jadi lo setuju kalau gue bantu dia buat berubah?"
Jimin menggigit bibirnya ragu, "Tapi Bogum hyung..? Rasanya pasti canggung banget. Apa lo siap kalau dia dan Namjoon hyung bakal jauhin lo?"
Taehyung menedikan bahunya, "Enggak tau."
Mereka berdua sama-sama mendesah kasar.
Tiba-tiba ponsel Taehyung yang ditaruh di atas meja berbunyi, tanda pesan masuk.
"Siapa?" Tanya Jimin penasaran.
"Bogum hyung. Dia cuma nanyain kita udah pulang atau belum."
Jimin hanya mengangguk-anggun sambil menyedot habis minumannya.
"Chim, kayaknya gue harus mulai bicara serius sama Bogum hyung."
"Apa lo udah siap?"
"Sebenernya gue mau ngomong ini udah lama, dari semenjak awal-awal dia gak ada waktu buat gue. Jadi.. ya gue siap."
Dan ponsel Taehyung kembali berbunyi.
"Bogum hyung lagi?"
Taehyung meggeleng, "Bukan. Ini Jin hyung, nanti malem dia mau ke rumah."
Jimin menopang dagunya dengan kedua tangannya.
"Ah~ kapan gue jadi kayak lo, Tae. Direbutin dua seme ganteng. Yang satu good boy, satunya lagi bad boy. Ah gue pilih yang mana ya..." ucap Jimin berangan-angan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Me | JinV |
FanfictionMungkin Seokjin membutuhkan Taehyung kembali ke dalam hidupnya. Setidaknya sebelum ia pergi. - Save Me -