N

965 131 82
                                    

Halo.. makasi buat kalian yang udah sabar bgt sama aku, Cerita ini masih terus berlanjut kok, cuma ya emang akunya aja yang mood nulisnya lagi ancur bgt huhu I'm so sowry. So here's for you guys💜


—————


Dengan bibir mereka yang masih menyatu dengan lembut, Seokjin perlahan mengambil alih ponsel Taehyung dari tangannya.

Dan Taehyung benci ini, benci bagaimana lemahnya ia terbawa oleh alur permainan Seokjin.

Ketika Seokjin mencoba memperdalam ciuman mereka, saat itulah Taehyung mendorong dada Seokjin.

Taehyung menatap Seokjin penuh amarah, tanpa berpikir panjang, ia menampar pipi kiri Seokjin.

Seokjin masih memproses atas apa yang baru saja terjadi, sampai ia baru menyadari kalau Taehyung sudah berlari meninggalkannya. Berlari tanpa peduli dirinya kuyup dengan hujan.

"Tae!!!"

Teriak Seokjin. Dengan cepat ia merogoh kunci motor dan menyalakan motornya untuk mengejar Taehyung.

"Taehyung-ah! Berenti!" Teriak Seokjin lagi. Melajukan motornya lebih cepat dan menjegat Taehyung dari depan. Ia turun dari motor dan menghalangi Taehyung.

"Tae-"

"Minggir!" Teriak Taehyung. "Ku bilang minggir!"

"Oke! Oke aku minta maaf." Teriak Seokjin kemudian berjalan mendekat.

Taehyung menyeka air matanya yang menyatu dengan air hujan.

Seokjin berhenti saat jarak mereka mungkin hanya tinggal selangkah, ia memegang kedua pundak Taehyung dan menatapnya sendu.

"Tae~"

"Cukup, hyung! Cukup! Aku gak ngerti maksud kamu apa! Kenapa kamu permainin aku kayak gini! Tolong jangan bikin aku jatuh sama kamu lagi kayak dulu. Sekarang aku milik Bogum, kenapa kamu gak nger-"

Grab~

Taehyung tak kuasa melanjutkan teriakkannya saat tubuh Seokjin menerjangnya, membawanya ke dalam dekapan yang dalam, membuat tubuhnya lagi-lagi melemah menerima perlakuan dari Seokjin. Dan Taehyung semakin membenci rasa itu.

"Kamu gak ngerti." Bisik Seokjin. "Kamu gak ngerti gimana rasanya aku pengen kamu jadi milik aku lagi. Aku butuh kamu."

Seokjin perlahan melepaskan pelukannya hanya untuk membawa kedua tangannya menangkup pipi basah Taehyung. Kedua pasang mata itu kini saling menatap dalam.

Ibu jari Seokjin mengusap lembut pipi Taehyung sebelum berkata, "Aku mau liat senyum kamu setiap hari, aku mau pegang tangan kamu setiap saat, aku mau kamu ada buat aku sampai.. sampai aku.. aku mau kamu ada buat aku selamanya." Ralat Seokjin.

"Aku masih sayang sama kamu, Tae. Kamu harus tau itu."

Taehyung tak bergeming. Sungguh ia tak tahu harus menjawabnya bagaimana, pengakuan Seokjin itu membuat lidahnya kelu. Rasanya serba salah dan Taehyung takut salah untuk mengambil keputusan.

"Aku anter pulang sekarang. Aku gak mau kamu sakit." Ucap Seokjin pada akhirnya, tak ingin melihat Taehyung lebih lama dengan bibir membiru dan tubuh yang bergetar karna dinginnya air hujan.

Dan lagi-lagi, Taehyung hanya bisa diam dan menurut saat Seokjin memakaikannya helm, dan memintanya untuk naik ke atas motor. Mereka malaju menerobos derasnya hujan.

▫️
▫️

"Tae masih belum bisa dihubungin, hyung?" Tanya Jimin pada Bogum. Mereka berdua dan juga Namjoon masih berada di sekolah menunggu Taehyung yang menghilang begitu saja, dan juga tentu karena hujan yang turun sangat deras.

Save Me | JinV |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang