Y

1K 111 141
                                    



Seokjin berjalan menyusuri bibir pantai. Ia tak tahu harus kemana, ia hanya mengikuti kemana angin berhembus dan kemana langkah kaki membawanya.

Baju putih yang dikenakannya berkibar karena hembusan angin, surai hitamnya ikut tersibak menampilkan keningnya.

"Jin hyung!"

Seokjin menoleh ke belakang. Di dapatinya sebuah cahaya putih yang amat terang.

"Jin hyung!"

Suara itu memanggil lagi, nampaknya suara tersebut berasal dari cahaya putih itu.

Seokjin mengenali suara itu. Suara milik seseorang yang amat dicintainya.

"Aku mencintaimu, Jin hyung~ kembalilah~"

Seokjin ragu akan langkahnya harus kemana. Di sini terasa sangat menenangkan, dan ia tak ingin pulang.

Tapi cahaya itu, suara itu, mengingatkannya akan kekasih yang sangat dicintainya.

Seokjin ingin memeluknya lagi. Karena tubuhnya terasa lebih hangat dari perapian saat malam natal, lebih hangat dari secangkir kopi di pagi hari, bahkan lebih hangat dari benang-benang wol yang terajut di jaket musim dinginnya.

Seokjin ingin melihat senyum itu lagi. Senyum yang lebih indah dari mentari pagi, senyum yang lebih indah dari bunga yang bermekaran di taman, dan senyum yang lebih indah dari butiran salju pertama yang turun di musim dingin.

Maka Seokjin membalik langkahnya. Berjalan menghampiri cahaya tersebut yang semakin terang.

Seokjin berlari kala cahaya itu semakin mudah untuk diraihnya.

"Jin hyung, aku di sini. Raihlah tanganku~"

Taehyung masih menangis dalam diam, ia tak peduli air matanya ikut menetes membasahi bahu Seokjin. Hatinya merapal doa, menyebut nama Seokjin berkali-kali agar tuhan membangunkannya.

Tanpa Taehyung sadar, jemari Seokjin perlahan bergerak.

Tak lama kemudian matanya juga ikut bergerak dan kelopaknya terbuka sangat pelan.

"T-Tae..~" Lirih Seokjin sendu.

Taehyung terhenyak. Ia menegakkan kepalanya.

Ia hampir tak percaya saat melihat Seokjin sudah membuka matanya walau terlihat sangat sendu.

"J-Jin hyung.. Jin hyung!" Pekik Taehyung. Dengan hati-hati ia kembali memeluk erat tubuh Seokjin seraya menangis terisak.

Terima kasih.. Terima kasih cinta karena engkau benar-benar nyata. Dan sekarang Taehyung memohon agar cinta tidak memisahkan mereka.

Tanpa melepaskan pelukkannya, Taehyung memencet bel untuk memangil dokter dan para perawat.

"Taehyung.." Bisik Seokjin pelan.

Ia mencoba memiringkan tubuhnya perlahan agar bisa menatap Taehyung. Taehyung dengan hati-hati membantunya.

"Kenapa aku ada di sini?" Tanya Seokjin bingung. Ucapannya terdengar sangat lemah. "Kamu udah tau kalau aku..-"

Save Me | JinV |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang