#19 - Heart Break

461 67 20
                                    

HALLO GUYS!!!! HAPPY QUARANTINE DAY KE 98737363728393 YAH!

SEBELUM MAU BANYAK BACOT GUE MAU MINTA MAAF BANGET ATAS KEHILANGAN GUE DAN GAK NGELANJUTIN CERITA DI WP GUE DENGAN SANGAT TIDAK TANGGUNG JAWAB! KALIAN BOLEH MARAH KOK KOMEN AJA GAPAPA GUE TETEP SAYANG❤️❤️❤️

Maaf sukak ilang-ilangan kayak doi :( Gue punya real life yang rada sibuk bikin kelupaan sama wp sayang huhu :(:(:(

Nih udah gue lanjutin, tolong di vomment ya, gue kangen banget sama kalian! ❤️ silakan diputer lagunya yaaa biar dapet feelnya, thank you and love you❤️

🍷🍷🍷

Ini sudah 1 minggu lebih Sunmi menghabiskan waktunya menangis di kamar apartemennya. Beberapa tisu berserakan di lantai kamar juga ranjangnya.

Suasana hati Sunmi hancur lebur. Hidupnya terasa sangat gelap, benar-benar gelap. Kenangan ketika dirinya pertama kali bertemu Kai hingga berpisah berputar terus-menerus bagai kaset di dalam otaknya. Setiap kali Kai melakukan hal manis di kenangan itu, saat itulah Sunmi meneteskan air matanya.

"Dek... udah. Lo mau sampe kapan nangis gini terus?" Chen duduk di ranjang Sunmi sambil sesekali mengelus rambut adik kesayangannya.

Rasanya benar-benar hancur melihat adiknya seperti ini, tapi apa boleh buat?

Cinta pada akhirnya pasti akan membuat semua yang merasakannya hancur. Jika belum, itu hanya soal waktu dan takdir yang belum mengizinkan.

Chen rasanya ingin benar-benar mendatangi Kai dan menanyakan apa alasannya meninggalkan Sunmi yang sudah benar-benar tulus dengannya. Tapi Sunmi sudah melarang kakaknya dengan keras.

"Dek... Ayoklah bangun."

Sunmi menggeliat sedikit, lalu duduk.

Chen meringis melihat wajah adiknya. Matanya bengkak, pipinya mengurus, rambut berantakan.

"Apa bang?" Tanyanya dengan suara serak.

"Udah ah jangan nangis terus. Abang tunggu di ruang makan ya. Ada Lisa sama Somi juga." Chen meninggalkan Sunmi sendirian di kamarnya yang sudah bak kapal pecah.

Dengan malasnya, Sunmi bergerak keluar dari kamarnya. Serta, tisu-tisu yang ia pegang. Persiapan kalau dirinya akan menangis lagi.

"ASTAGAAA SUNMI!" Lisa dan Somi serentak berteriak histeris ketika melihat Sunmi yang berjalan sempoyongan ke arah mereka.

Sunmi benar-benar terlihat kacau balau.

Dengan cepat, Lisa dan Somi segera mendekati Sunmi dan memeluk sahabat mereka dengan erat.

"Udah Sun! Itu Kai emang jahat gak peduliin lo! Setelah semua kejadian kayak gini dia ninggalin lo gitu aja? Kalian itu udah dari lama, dan lo udah terima dia apa adanya tapi lo masih ditinggal gini aja. Gila kali ya dia?" Lisa melepas pelukannya dan lekas mengoceh panjang lebar dengan kesal.

Somi membantu Sunmi duduk di kursi meja makan.

Sunmi hanya diam mendengar ocehan Lisa. Menurutnya ini bukan salah Kai. Ini hanyalah salah keadaan yang harus menempatkan Kai dan Sunmi dalam masalah seperti ini, membuat mereka harus berpisah.

Somi menyuapi sarapan pagi untuk Sunmi. Dengan Lisa yang duduk disebelah Sunmi, sambil mengelus rambut temannya dengan lembut. Tatapan mata Lisa berhasil membuat Sunmi merasa dirinya menang benar-benar kacau. Semenyedihkan itu hidupnya?

Chen hanya diam menatap drama seper-wanitaan itu. Ia memilih duduk di ruang tengah dan menonton TV. Sambil mengirim pesan ke tunangannya juga kedua orang tuanya, mengabari bahwa adiknya kedatangan sahabat yang akan menenangi hati sang adik.

tough // kaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang