#16 - That Doesn't Mean I Won't Leave You

1K 169 38
                                    

Mantap ga tuh judulnya panjang banget sis!

Kenapa ya perasaan gue peminat nih cerita makin lama makin dikit huhu 😭 Mana vommentnya astaghfirullah😭

Rasanya mau nanya, gimana caranya cari readers :))))

🍷🍷🍷

🍷🍷🍷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mmh..." Suara lenguhan khas orang bangun tidur terdengar pelan. Kai sedikit menggerakkan badannya, merasa pegal karena terus memeluk Sunmi dari semalam hingga pagi ini.

Beberapa kali, Kai mengerjap-ngerjapkan matanya perlahan. Ia bisa melihat secercah cahaya yang menyelusup masuk di antara celah gorden jendela apartemennya. Perlahan, ia melepas pelukannya pada Sunmi dan beranjak duduk.

Kai tersenyum kecil melihat perempuannya tertidur pulas sekali. Begitu cantik sampai-sampai Kai mengecup sembarang wajah Sunmi penuh kasih sayang.

Mungkin itu kecupan terakhir. Batin Kai tersenyum paksa.

"Sunmi, bangun. Ini udah pagi,"

Tak lama dari itu, Sunmi membuka matanya perlahan. Dan senyumnya terukir penuh kesenangan. Ya, orang favoritnya yang sibuk itu ada di depan matanya sekarang.

"Cepetan yok, kita buat sarapan bareng." Kai berdiri tegak.

Sunmi segera beranjak berdiri dari kasur, menyambut tangan Kai yang sudah diulurkan dari tadi.

Mereka pun segera masuk ke dapur dan memulai kegiatan memasak sarapannya.

Ya, Kai sekarang tengah berlagak semuanya akan baik-baik saja. Padahal jauh dalam hatinya, rasa sesak di dadanya terus-menerus menyerangnya. Apalagi setiap Sunmi tersenyum, rasanya semakin sakit.

Dia tidak mau melihat gadis itu bersedih meskipun sebentar.

Tapi, ia sudah mantap dengan pilihannya.

Selesai memakan sarapannya, ia harus segera mengatakan apa yang ia pikirkan semalam. Bagaimanapun reaksi Sunmi, ia harus terima dengan lapang dada walaupun susah.

"Sunmi?" Kai sudah cepat lebih dulu menyelesaikan sarapannya. Bahkan, susu yang disiapkannya sebagai minuman pun telah habis. Buru-buru sekali karena ia tidak bisa menahan apa yang ingin ia katakan.

Ia tidak ingin bayangan tentang Sunmi yang bersedih di otaknya akan tinggal lebih lama didalam sana. Ia ingin semuanya cepat berlalu. Ia ingin rasa sakit yang nantinya akan datang cepat berlalu.

"Hm?" Sunmi menatap mata Kai cepat dengan wajah penasaran. Ia baru saja menyelesaikan sarapannya. Susunya masih sisa setengah gelas.

Kai menghela nafas pelan. "G-Gue..."

Salah satu alis Sunmi naik, "Apa?"

"Gue mau ngomong serius, Sun."

Siapapun yang mendengar kalimat seperti itu dengan ditatap intens sudah pasti pikirannya menjadi acak-acakkan. Bersamaan dengan jantung Sunmi yang berdetak kencang tiba-tiba.

tough // kaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang