Setelah kelas selesai, kamu berniat mengunjungi Manor Oletus. Tempat di mana para Hunter dan Survivor tinggal bagi yang tidak memiliki rumah.
Kamu pergi kesana bersama Joseph dan Jack. Karena kamu masih trauma dan takut kejadian kemarin terulang kembali, kamu lebih menempeli Joseph.
Contohnya ketika kamu ingin keluar dari kawasan sekolah.
"[Name]!!!" Panggil Jack sambil berpose ingin memelukmu. Di sebelahnya terdapat Joseph yang terlihat sedang menatapi Aesop yang berjalan di sebelahmu. Dan yang kamu lakukan hanya menundukkan kepalamu dan berjalan kearah mereka dengan sedikit gemetar.
Aesop merangkulmu. "Hey ayolah... Tidak usah begitu." Tutur Aesop kalem. Kalian berempat pun menaiki mobil mewah kepunyaan Joseph 😎.
Sesampainya kalian di Oletus manor, kalian pun berpencar menuju tujuan masing-masing. Aesop ke kamarnya yang berada di gedung Survivor. Joseph ke tempat Violetta karena mau curhat sama Bestienya. Jack... Sedari tadi pemuda itu hanya memandangimu.
"Mau ngapain kesini humm?" Tanya Jack padamu ketika kalian tengah berjalan di lorong gedung Hunter.
"Gak ngapa-ngapain..." Jawabmu gugup. Jack pun mulai mengambil tanganmu dan menggenggamnya. Kamu kaget dan sempat panik. Kamu sempat mencoba melepaskan genggamannya. Akhirnya kamu pasrah dan dia menarikmu menuju kamarnya.
"Hey... Apa yang kamu lihat di bawah?" Jack pun mengambil dagumu dan menariknya hingga wajahmu berhadapan dengan wajahnya. Kamu merona dan memalingkan pandanganmu.
"Tatap aku ketika bicara [Name]. Setakut itukah dirimu?" Tanya Jack dengan nada yang menusuk dan menakutkan. Kamu memejamkan matamu karena takut.
Tak lama berselang, kamu dapat merasakan benda kenyal tak bertulang menyentuh bibirmu. Ketika kamu membuka matamu, Jack mulai melepaskan ciumannya.
Tatapannya menyendu. "Maaf... Akan ku pastikan hal itu tidak terulang, [Name]. Aku janji..." Tuturnya sambil mengelus pipimu.
Sebenarnya kamu tidak merasa kalau Jack memiliki kesalahan padamu. Namun yang kamu lakukan hanya memeluknya sambil menahan getaran dan airmata.
---
Kalian sudah baikan. Kini kamu pun bisa bernafas dengan lega. Namun kamu tidak melupakan tujuan awalmu kemari.
Kamu tetap meneruskan langkahmu menuju ke kamar Wu Chang, meninggalkan Jack agar bisa Istirahat. Kamu pun mulai berlari mengejar sosok pemuda bersurai Dominan putih yang terlihat sedang membawa nampan berisi alat medik dan makanan.
"Tuan Bi'an!" Panggilmu. Pemuda itu berbalik dan tersenyum seperti biasanya. "Hai [Name]? Ada sesuatu yang kau perlukan?" Tanya pemuda itu dengan manis.
Kamu pun melirik isi nampan yang Bi'an bawa. "Wuwu bertengkar dengan Jack?! Wuwu gak pa pa kan?!" Tanyamu Khawatir. Bi'an pun terkekeh pelan. Dan mengajakmu datang menjenguk Wuwu kesayanganmu.
Kamu pun membukakan pintu agar Bi'an bisa masuk dan masuk kemudian menutup pintu di belakangmu.
"WUWU!!!" Pekikmu sambil berlari layaknya anak kecil dan memeluk WuJiu. Pemuda bersurai dominan hitam itu pun membuka matanya perlahan dan menatapmu.
Penampilannya sangat berbeda dari WuJiu yang biasa kamu temui. Surai panjangnya tidak di kepang dan kusut. Tatapannya yang tegas kini sayu.
"[Name]?" Panggilnya sambil duduk. Kamu yang tadinya memeluk tubuh kurus WuJiu kini telah berada di pinggir tempat tidur.
"Wuwu kenapa? Sakit? aku bangunin Wuwu ya?" Muncul lah pertigaan imajiner di kepala pemuda yang berusia 23 tahun tersebut.
"Jangan panggil Wuwu, dasar Gempal!" Protesnya sambil mencubit pipimu gemas.
"OY WUWU SAKIT WUWU!!!!" Kamu pun meritih sambil memegangi tangannya yang mencubit kedua pipimu. Bi'an pun hanya tertawa kecil sambil duduk di sebelah WuJiu yang kini tengah mencubiti pipi tembammu.
---
Kamu pun pulang di temani oleh Robbie, Yira dan Yidhra. Yira pun terlihat manis dengan seragam berwarna hijau, serta Yidhra yang terlihat tegas dan cantik dalam balutan seragam sekolah yang belum ia lepas. Surai panjang milik Yidhra tergerai dengan berhiaskan bando kecil.
"Terimakasih, Rob, Yira, Kak Yidhra!" Tuturmu ketika kalian sampai di halaman rumahmu. Robbie mengangguk-angguk senang. Yira sama saja seperti Robbie. Dan Yidhra hanya tersenyum dan menuntun kedua anak di bawah umur itu menuju supermarket. Biasa, belanja bulanan. Sekalian jajan Es jeruk sama Oreo.
Kamu masuk tanpa mengetuk pintu, dan tentu tanpa salam, dasar dirimu. Ingin Author getok tapi sayang =3=//plak
"Selamat datang." Tegur ibumu sambil menatapmu yang sedang membuka sepatu. Kamu hanya nyengir dan terkekeh pelan.
Raut wajah ibumu pun berubah.
"[Name]?" Suara ayahmu yang berat pun memanggilmu dari ruang tengah. Kamu memiringkan kepalamu dan menghampiri pria baruh baya itu tanpa suara. Meninggalkan ibumu yang menatapmu dengan kasihan dan Khawatir. Beliau tau, kamu akan marah dan mengamuk sehabis ini.
Kamu pun menatap sosok pria bersurai kecoklatan itu dengan tatapan aneh bercampur kaget.
Pria itu hanya menyeringai samar dan memamerkan gigi kelincinya. "FREDDY?!" Pekikmu tanpa sengaja. "Oh jadi kalian saling kenal? Baguslah..." Tutur ayahmu tanpa difikir terlebih dahulu.
"Maksud ayah apa?" Tanyamu sambil melayangkan tatapan tajam kepada Freddy dan ayahmu. "Begini [Name], ayah tidak sengaja mendengar kalau kamu di bully ketika di sekolah. Jadi ayah berencana ingin menjodohkanmu dengan Fre-"
"TIDAK!" Bantahmu cepat. "Aku tidak mau! Aku punya kekasih!" Teriakmu lantang. "Tapi ini demi kebaikanmu!! Freddy adalah pengacara! Jadi kamu bisa tenang! Kamu di lindungi secara hukum!!" Ayahmu pun menaikan suaranya.
Kamu tidak terima. Kamu dapat melihat Freddy menaikkan kacamatanya sambil menyeringai. Seringaian yang kamu benci.
"AYAH TIDAK AKAN TAU APA YANG PERNAH FREDDY LAKUKAN!! DIA PERNAH MERAMPAS SEMUA HARTA TUAN LEO! BAHKAN MENGAMBIL ISTRINYA! SEMENTARA ITU EMMA IA BUANG!" Pekikmu frustasi sambil membongkar kedok Freddy. Tapi ayahmu tidak akan mempercayaimu. Dan kamu tau itu.
Sekeras apapun kamu mencoba meyakinkan ayahmu, beliau tidak akan mempercayaimu. Dia hanya mempercayai orang yang justru adalah pembohong besar.
Karena kamu geram kamu membanting beberapa benda yang ada di hadapanmu lalu pergi ke kamarmu. Tak lupa menguncinya. Samar-samar kamu dapat mendengar ayahmu berucap, "maafkan [Name]. Dia memang seperti itu. Dia juga sedang datang bulan, jadi emosinya sedikit tidak terkendali." Kamu membanting beberapa buku dan menangis.
Tak lama, kamu jatuh tertidur.
----------
To be continued
Tertanda
GM999

KAMU SEDANG MEMBACA
Identity V Family Story
Fanficini adalah karya gila yang ku buat kalo ada waktu dan ide! Identity V bukan milikku aku cuman meminjamnya untuk hiburan semata~ Identity V and all of Character is belong to N.E a.k.a NetEase eheq, disini mengandung kalimat kasar, adegan kasar, kuli...