Sore ini merupakan jatah Match Joseph The Fothographer. Ia memilih untuk melakukan Quick Match agar cepat dan ringan.
Namun ku rasa ini tidak akan jadi ringan ataupun cepat... Naib Subedar the Mercenary, William Elis the Forward, Norton Campbell the Prospector, dan Aesop Carl the Embalmer. Mereka adalah Top Kiter, Rescuer, dan Stunner di antara yang lainnya.
Dan Coffin milik Aesop sering kali membuat Joseph kesal, jadi ia lebih suka membiarkan Survivor Mati Bleeding bila Aesop telah memunculkan Coffinnya. Kejam memang, tapi itu pilihannya untuk tetap menang.
Kini, ia sangat kesal. Lawannya adalah Top Kiter, Rescuer, dan Stunner, sementara ia salah mengambil Trait. Yang seharusnya Teleport menjadi Listen.
Di tengah Match ia pun kehilangan jejak Survivor, dan akhirnya ia mencoba menggunakan Listen, Hasilnya ia langsung mendapati Survivor yang tengah bergerak di salah satu mesin Chipper.
Dengan segera, ia berjalan ke sana. Jackpot! Ia mendapati semua Survivor berkumpul di sana. Ia pun mengangkat pedangnya tinggi tinggi, hendak menyerang mereka, namun sebelum ia mengayunkan pedangnya, ia pun dikejutkan dengan Naib yang langsung memanggil namanya,
"Tuan Joseph!" Ia pun terkejut kala melihat sosok anak bayi di pelukan Naib. Darimana datangnya bayi itu? Dan kenapa ia mirip dengan Aesopnya? Atau jangan jangan itu Aesopnya?!
"S-siapa itu?!" Tanya Joseph dengan panik, "Aesop." Jawab William. Joseph dapat melihat Aesop kecil yang tertidur pulas dalam pelukan Naib, seakan ia tengah tertidur dalam pelukan Ibunya.
"A..aesop?" Bayi itu mulai terbangun, Aesop kecil membuka mata lebarnya, sementara itu pakaiannya yang kebesaran di pakai untuk membalut tubuhnya sementara.
'Uwa! Kok Imut?!' Bantin Joseph sambil menahan diri untuk tidak berteriak sangking UwU -nya Aesop. Aesop kecil yang tadinya mengigiti tangannya sendiri mulai beranjak, bergerak dalam gendongan Naib dan menunjuk nunjuk Joseph.
"Sepertinya dia ingin kau yang menggendongnya," Naib pun menatap Joseph. Yang ditatap hanya mengangguk tidak mengerti.
"Aku?" Joseph hanya memberikan tatapan tidak yakin. "Iya kau, siapa lagi?" Naib pun menyerahkan Aesop kedalam pelukan Joseph.
Joseph pun menggendongnya dengan kikuk, ah rasanya konyol sekali baginya, menggendong seorang bayi dengan bajunya yang kebesaran.
Aesop kecil pun terlihat senang dan tidak mau lepas dari Joseph. Karena kebingungan, Joseph pun terpaksa Surrender dan segera memeriksa Aesopnya.
"Apa yang membuatmu berubah jadi kecil begini Aesop?" Joseph yang telah memeriksa seluruh bagian tubuh Aesop tanpa terkecuali itu pun mendesah kesal. Ia pun kembali memakaikan Aesop kecilnya pakaian. Namun, kali ini ia memakaikan sebuah kemeja berlengan panjang dan celana pendek.
Nampak kasual dan elegan. Karena tidak tahan dengan keimutan kekasihnya, Joseph pun menciumi pipi Aesop dengan gemas. Ah, ini layaknya impian Joseph: 'mengecup anaknya dan Aesop sepuasnya.' yah walau disini, yang ia kecup hanyalah Aesop, namun ia yakin, anak yang ia miliki bersama Aesop nanti, pasti mirip dengan Aesop.
Tak lama, Aesop kecilnya pun menangis. Mungkin ia lapar? Joseph mengambilkan cookies coklat yang biasa ia taruh di kamarnya untuk nyemil, dan membawanya kepada Aesop. Aesop kecil pun mengambil kue itu perlahan dan menggigitnya. Ia terlihat senang dan menghentikan tangisannya. Joseph sangat lega dengan itu.
Kini, waktu menunjukkan pukul 7 malam. Waktunya makan, "Heure du dîner ... Ayo Aesop, mari kita makan." Joseph pun mengambil Aesop yang masih memakan kue kering itu dan menggendongnya ke ruang makan manor.
----
Maaf lama Upnya, kena Writter Stuck hueee, chapter ini dah lama di draft dan baru sekarang kepikiran lanjutannya.
Mungkin, masih ada Mini Size! Yang lain, ehehe so stay tunee
Tertanda
GM999
KAMU SEDANG MEMBACA
Identity V Family Story
Fanficini adalah karya gila yang ku buat kalo ada waktu dan ide! Identity V bukan milikku aku cuman meminjamnya untuk hiburan semata~ Identity V and all of Character is belong to N.E a.k.a NetEase eheq, disini mengandung kalimat kasar, adegan kasar, kuli...
